KESIMPULAN DAN SARAN A.

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dalam hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di kampus, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh binatang. Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. Hal ini dapat diketahui melalui sistem penilaian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut menurut Oemar Hamalik dapat “diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan lain-lain. ” 1 Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subyek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian 1 Oemar Hamalik, Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, Cet. I, h. 54 2 banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern dari dalam diri si subyek belajar dan faktor ekstern dari luar si subyek belajar. Faktor internal ini menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis. Tetapi relevan dengan persoalan reinforcement, maka tinjauan mengenai faktor-faktor intern akan dikhususkan pada faktor-faktor psikologis. Kehadiran faktor-faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal, sebaliknya tanpa kehadiran faktor psikologis secara optimal bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam belajar. Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian, sebagaimana dikatakan oleh Sardiman bahwa “proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari si pelajar. Salah satu faktor psikologis adalah minat. 2 Minat dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya minat yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya minat, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan minat baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan minat, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. 2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. II, h. 39-40

Dokumen yang terkait

Hubungan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa : studi korelasi pada sistem full day school di Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar Depok

0 9 91

Hubungan antara hafalan al-qur'an dengan prestasi belajara al-qur'an hadits siswa MTS Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang

12 74 104

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Korelasi antara pemahaman terhadap al-Quran dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits di MTS al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan

0 41 80

Strategi Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta

1 7 106

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGARUH MINAT MEMBACA AL- QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS KELAS VIII DI SMP WACHID HASYIM 1 SURABAYA.

0 1 150

KORELASI KEMAMPUAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MI AL MA’ARIF KARANGSARI TANGGAMUS TAHUN AJARAN 20182019 (Studi pada Peserta Didik Kelas IV Semester Ganjil Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Al Ma

0 2 91

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SISWA KELAS VII di MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL- IKHLAS KARANG ANYAR KECAMATAN PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 27