16
a. Kesukaan
Pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk
diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak
dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha
yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa
dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan
dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. b.
Ketertarikan Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan
reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang
disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar.
c. Perhatian
Semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu.
Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut.
d. Keterlibatan
Keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar
di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di
sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas
pengetahuan, mengembangkan
diri, memperoleh
kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
17
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Istilah prestasi
belajar diberikan
kepada keadaan
yang menggambarkan tentang hasil optimal suatu aktifitas belajar. Bagi
seorang siswa prestasi belajar biasanya yang diperhitungkan adalah hasil- hasil yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indones ia prestasi diartikan menjadi “hasil yang telah
dicapai dari yang telah ditetapkan”.
17
Kata prestasi dalam Kamus Besar Indonesia berarti “hasil yang telah dicapai dari yang telah
dilaksanakan”.
18
Sedangkan yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi
belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tertentu yang diperoleh dari tes hasil belajar. Biasanya
prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam setiap periode tertentu.
19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah “secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri seseorang atau individu terdiri
atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal”.
20
a. Faktor Internal
Faktor internal faktor dari dalam diri siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari
diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni fisiologis yang bersifat jasmaniah dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah.
17
Sardiman A. M, Interaksi dan motivasiBelajar Mengajar, Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2003, cet. 10, h. 38
18
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amanai, tt, h. 324
19
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: PT. Bina Aksara, tt, h. 43
20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2004, cet. 9, h. 132
18
Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran. “Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor: 1 minat, 2 bakat, 3
intelegensi, 4 motivasi”.
21
1 Minat
Menurut Slameto “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.
22
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang
dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa itu sendiri harus berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan.
Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan pelajaran tersebut dengan baik.
2 Bakat
“Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada”.
23
Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang
melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. Bakat pada diri siswa dapat dilatih dan dikembangkan sesuai denan potensi yang
dimilikinya dengan baik. Dengan demikian, bakat itu dapat mempengaruhi
belajar siswa,
khususnya berkenaan
dengan keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri.
3 Intelegensi
Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah “intelegensi dapat
diartiakan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”.
24
Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,
21
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet.2, h. 60
22
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta, 1995, h. 57
23
Sardiman, Op. cit, h. 46
24
Muhibbin Syah, Op. cit, h. 133