10
hal yang pernah dialami. Maka dalam belajar, lingkungan sekitar sangat mempengaruhi hasil dari belajar.
b. Pengertian Matematika
Terdapat banyak pendapat mengenai definisi matematika, sehingga belum ada kesepakatan mengenai definisi tunggal matematika. Ada yang
mengatakan bahwa matematika adalah bahasa simbol, bahasa numerik, ilmu yang absrtak dan sebagainya. Matematika berasal dari bahasa
Yunani mathematike yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu,
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematike sangat erat hubungannya
dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir.
7
Menurut Russeffendi berdasarkan asal katanya, perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir
bernalar. Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio penalaran, bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi
matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
8
Jadi berdasarkan asal katanya, matematika berarti pengetahuan yang diperoleh dengan berpikir bernalar.
Beberapa ahli mendefinisikan pengertian tentang matematika. Diantaranya menurut James dan James dalam kamus matematikanya
mengatakan bahwa matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
9
Sedangkan Soejadi memandang bahwa matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak, aksiomatik, dan
deduktif.
10
7
Erman Suherman, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI, 2001, h. 17.
8
Erna Suwangsih, Model Pembelajaran Matematika…, h. 3.
9
H. Erman Suherman, Common Text Book ,…h. 17.
10
Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 129
11
Seperti dijelaskan bahwa menurut James dan James bahwa matematika adalah ilmu logika, logika dalam matematika merupakan dasar
terbentuknya matematika. Karena dengan logika atau proses berpikir terbentuklah konsep-konsep matematika. Agar konsep-konsep tersebut
dapat dipahami dengan mudah maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika. Selain itu Soejadi mengatakan bahwa salah satunya
matematika bersifat deduktif. Pola pikir deduktif disini dapat diartikan sebagai pola pikir dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat
khusus. Seorang siswa telah paham mengenai konsep persegi panjang yang telah diajarkan gurunya di sekolah. Saat siswa tersebut berada di
pameran lukisan, ia dapat membedakan figura yang berbentuk persegi panjang dengan yang bukan. Maka siswa tersebut pada waktu menunjuk
figura telah menggunakan pola pikir deduktif yang sederhana. NRC National Research Council di Amerika Serikat menyatakan
dengan singkat bahwa: “Mathematics is a science of patterns and order.”
11
Artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan pattern dan tingkatan order. Sedangkan, De Lange menyatakan lebih
terinci: Mathematics could be seen as the language that describes patterns
– both patterns in nature and patterns invented by the human mind. Those patterns can either be real or imagined, visual or mental,
static or dynamic, qualitative or quantitative, purely utilitarian or of little more than recreational interest. They can arise from the
world around us, from depth of space and time, or from the inner workings of the human mind.
12
Artinya matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola
– baik pola di alam dan maupun pola yang ditemukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real nyata maupun berbentuk
imajinasi, dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis atau dinamis, kualitatif atau kuantitatif, asli berkait dengan kehidupan nyata
11
Fadjar Shadiq, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari www.fadjarp3g.files.wordpress.com
, 1 Februari 2009, 10:01 WIB, h. 6.
12
Ibid.
12
sehari-hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreasi. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman
ruang dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insani. Dari beberapa pendapat di atas, secara umum dapat disimpulkan
bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang mengekspresikan hubungan antara pola-pola, baik pola di alam, maupun pola yang
ditemukan melalui proses berpikir. Salah satu karakteristik matematika adalah memiliki objek kajian
abstrak. Objek dasar itu meliputi: 1 Fakta
Fakta dalam matematika merupakan kesepakatan yang dapat disajikan dalam bentuk lambang atau simbol. Sebagai contoh, kata”dua”
disimbolkan dengan “2”, kata “tiga tambah empat” disimbolkan dengan “3+4”.
2 Konsep Adalah ide abstrak yang memungkinkan orang mengelompokkan
objek-objek atau peristiwa-perstiwa ke dalam contoh dan non contoh. Sebagai contoh geometri “trapesium adalah segiempat yang tepat
sepasang sisinya sejajar” atau “segiempat yang terjadi jika sebuah
segitiga dipotong oleh sebuah garis sejajar salah satu sisinya disebut trapesium”. Dengan adanya konsep tersebut, maka kita dapat
memisahkan apakah bangun tersebut trapesium atau bukan. 3 KeterampilanSkill
Maksud dari keterampilan disini adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar. Misalnya dalam aritmetika-aljabar adalah
penjumlahan, pengurangan, pengambilan akar dan masih banyak lagi. Sedangkan contoh dalam geometri adalah membagi dua sama besar
sebuah sudut, menjumlahkan ukuran dua sudut. 4 Prinsip
Prinsip dalam matematika merupakan objek dasar matematika yang paling kompleks karena dapat memuat fakta, konsep dan skill. Prinsip
13
ini dapat berupa teorema, lemma, sifat, hukum, dan sebagainya. Contohnya ialah, “dua buah segitiga sama dan sebangun bila dua sisi
yang seletak dan sudut apitnya kongruen”.
Aspek penilaian yang terdapat dalam pembelajaran matematika atau disebut juga daya matematis siswa terbagi menjadi 4 bagian, yaitu
pemacahan masalah problem solving, komunikasi communication, penalaran reasoning dan koneksi connections.
13
Untuk mencapai aspek penilaian tersebut dibutuhkan proses yang panjang. Sehingga dalam
pembelajaran matematika perlu adanya proses pembelajaran yang tepat agar daya matematis siswa dapat berkembang sesuai dengan yang
diharapkan. Matematika merupakan mata pelajaran yang selalu ada pada setiap
jenjangnya. Artinya matematika memiliki peranan penting bagi ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, didalam kehidupan ini kita tidak bisa lepas
dari matematika. Salah satu cabang dari matematika adalah aritmatika atau berhitung. Dalam transaksi jual beli, menghitung lama perjalanan, maka
kita memerlukan proses perhitungan. Begitu juga di Islam untuk mengerjakan shalat lima waktu, memberikan zakat, membagi harta waris
mawaris perlu perhitungan yang tepat. Selain itu, pada abad ke-21 ini perkembangan matematika telah dimanfaatkan oleh beberapa negara maju
dalam meningkatkan dan menguasai tekhnologi.
c. Hasil Belajar Matematika