Fungsi Budaya Organisasi Karakteristik Budaya Organisasi

9

1.2.2 Fungsi Budaya Organisasi

Stephen P. Robbins dalam bukunya Organizational Behavior membagi lima fungsi budaya organisasi sebagai berikut: a. Berperan menetapkan batasan b. Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi c. Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada kepentingan individual seseorang. d. Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi e. Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan

1.2.3 Karakteristik Budaya Organisasi

Robbins dalam Tika, 2006:10 menyatakan ada 10 karakteristik yang apabila dicampurkan dan dicocokkan akan menjadi budaya organisasi yakni: 1. Inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat. 2. Toleransi terhadap tindakan berisiko adalah sejauh mana para pegawai dianjurkan untuk dapat bertindak agresif,inovatif dan mengambil resiko. Suatu budaya organisasi dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada para pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan organisasi serta berani mengambil resiko terhadap apa yang dilakukan pegawai. 10 3. Pengarahan adalah sejauh mana suatu organisasi menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi dan misi serta tujuan organisasi dan kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 4. Integrasi adalah dimana suatu organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan unit-unit organisasi dalam bekerja dapat mendorong kualitas dan kuanitas pekerjaan yang dihasilkan. 5. Dukungan manajeman adalah sejauh mana para atasan dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan. Perhatian atasan terhadap bawahan pegawai sangat membantu kelancaran kinerja suatu organisasi. 6. Kontrol adalah pengawasan langsung dari atasan berdasarka peraturan- peraturan atau norma-norma yang berlaku guna untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai. 7. Sistem imbalan adalah imbalan kenaikan gaji dan promosi yang diberikan berdasarkan prestasi kerja pegawai bukan senioritas hal ini dapat mendorong pegawai untuk berperilaku inovatif dan mencari prestasi kerja. 8. Identitas adalah satu kesatuan dalam perusahaan bukan sebagai kelompok kerja dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. 9. Toleransi dan konflik adalah perbedaan yang terjadi dapat dijadikan kritik untuk melakukan perbaikan prubahan strategi. 11 10. Pola komunikasi adalah sejauh mana komunikasi antara atasan dan bawahan tidak dibatasi oleh hirearki kewenangan.

1.2.4 Pengertian Kinerja