14 5.
Need for supervision sejauh mana seorang dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan.
6. Interperpersonal impact, sejauh mana pegawai memelihara nama baik
dan kerja sama di antara rekan kerja.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah tersebut dapat dibagi dalam beberapa pertanyaan yakni:
1. Bagaimana budaya organisasi yang diterapkan pada Mahkamah Syar’iyah Kutacane?
2. Apa pengaruh budaya organisasi terhadap peningkatan kinerja para pegawai?
1.4 TUJUAN dan MANFAAT
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui budaya organisasi yang ada pada kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane, dan untuk mengetahui kinerja para
pegawai kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane serta melihat pengaruh penerapan budaya organisasi terhadap peningkatan kinerja para pegawai. Mahkamah
Syari’iyah sebagai lembaga peradilan yang memiliki tujuan yang sama-sama dicapai bersama dengan para pegawai. Penelitian ini menitikberatkan pada
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja para pegawai, apakah budaya yang ada memberikan peranan penting dalam mencapai produktivitas para pegawai.
Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik itu dapat dijadikan sebagai bahan masukan terhadap Kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane
15 dengan tujuan agar lebih baik kedepannya. Selain itu dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan keilmuan dalam bidang antropologi khususnya mengenai budaya organisasi.
1.5 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan budaya organisasi yang berlaku pada
kantor Mahkamah Syar’iyah serta pengaruhnya terhadap para pegawai yang ada didalamnya. Menurut Moleong 2005:6 penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskprisi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian ini akan dilakukan pada Kantor Mahkamah Syar’iyah Jl. T.Bedussamad
No 259. KUTACANE.
1.5.1 Teknik Observasi Langsung Pengamatan Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
berdasarkan pengamatan. Pengamatan akan dilakukan dengan cara mengamati seperti ruang, tempat, aktivitas yang dilakukan. Peneliti akan mengamati kegiatan
sehari-hari para pegawai mulai masuk kantor hingga waktu pulang serta kegiatan apa yang dilakukan ketika waktu luang, melihat interaksi para pegawai satu sama
lain.
16 1.5.2 Teknik Wawancara
Penulis akan melakukan wawancara mendalam mengenai budaya organisasi serta kinerja pegawai lalu kemudian mengaitkan pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja dan penulis akan bertanya kepada Ketua selaku pimpinan tertinggi yang ada di kantor serta jajarannya Wakil Ketua, Para Hakim,
Para Pegawai serta tenaga honorer yang ada di kantor Mahkamah Syar’iyah. 1.5.3 Membangun Rapport Hubungan Baik
Untuk membangun raport saya cukup tersenyum dan memberikan sapaan terhadap pegawai dan jajarannya yang ada di kantor tersebut kemudian saya akan
mendatangi ke setiap ruangan untuk mendekatkan diri dengan para pegawai di sela-sela waktu luang mereka sehingga dapat memunculkan kesan baik sehingga
mereka tidak menganggap saya sombong terhadap mereka. Selain itu saya juga akan berbaur dengan pegawai wanita dan ngobrol-ngobrol satu sama lain dengan
menceritakan banyak hal selain mengenai masalah di kantor hingga pada masalah lain diuar kantor. Sehingga pada akhirnya sering terjadi obrolan yang berisi
curahan hati masing-masing pegawai tentang kehidupan pribadinya atau hal-hal lain sehingga tidak ada lagi rasa canggung.
1.5.4 Data Sekunder Penulis juga menggunakan data kepustakaan guna melengkapi informasi
yang didapat berkaitan dengan maslah penelitian. Data kepustakaan diperoleh mellaui sumber tertulis seperti buku-buku, majalah, koran serta sumber elektronik
seperti radio, televisi, dan internet. Peralatan yang digunakan seperti kamera yang akan membantu penulis dalam pengumpulan data selama melakukan penelitian.
17
BAB II
GAMBARAN UMUM MAHKAMAH SYAR’IYAH MS KUTACANE
2.1 SEJARAH dan LETAK GEOGRAFIS KUTACANE