24 penipuan, pemalsuan, Khlawat meninggalkan shalat fardhu dan puasa
ramadhan. Pelaksanaan kewenangan Mahkamah Syar’iyah khususnya dalam bidang
Jinayah, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan, kompotensi dan ketersediaan sumber daya manusia. Hal ini secara tegas telah digariskan
dalam Pasal 3 ayat 2 Keputusan Presiden RI No. 11 Tahun 2003.
2.3 KANTOR MAHKAMAH SYAR’IYAH KUTACANE
Kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane merupakan kantor bekas Departemen Agama karena dulunya Mahkamah Syar’iyah dan Departemen
Agama memiliki satu naungan yakni Kementrian Agama namun pada tahun 2003 dipecah Mahkamah Syar’iyah dibawah naungan Mahkamah Agung dan
Departemen Agama tetap berada dibawah naungan Kementrian Agama. Departemen Agama kini sudah meemiliki kantor sendiri sedangkan Mahkamah
Syar’iyah belum sehingga kantor tersebut dijadikan kantor Mahkamah Syar’iyah untuk sementara waktu sampai kantor Mahkamah Syar’iyah selesai di bangun.
Kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane saat ini memiliki ruangan yang sederhana. Pertama kali kita memasuki kantor melalui pintu masuk kita akan
langsung dijumpai dengan ruangan sidang yang berdekatan dengan meja piket, meja informasi serta ruang tunggu. Di sisi lain terdapat ruangan ketua, wakil
ketua, hakim, para pegawai yang masing-masing ruangan dilengkapi dengan meja kerja, air conditioner ac, serta dispenser dan kelengkapan ini dimiliki setiap
ruangan.
25 Gambar 1: Kantor Mahkamah Syar’iyah Jl. T. Bedussamad no 259 Kutacane
Kantor ini tergolong bangunan lama dan tidak bertaraf bangunan Mahkamah Agung. Dalam bangunan ini susunan ruangan tidak sesuai standar
yang ditentukan untuk Kantor Mahkamah Syar’iyah bahkan mushalla khusus tidak dimiliki oleh kantor ini. Mushalla yang digunakan merupakan pengalihan
dari ruang kerja yang tidak dipakai lagi dan merangkap menjadi ruangan penyimpanan seperti gudang dan ini yang digunakan oleh pegawai wanita yang
ingin shalat sedangkan pegawai laki-laki lebih memilih shalat di masjid yang letaknya tidak jauh dari kantor Mahkamah Syar’iyah.
Tanggung jawab pembangunan kantor ini merupakan tanggung jawab dari Mahkamah Agung dengan Pemerintah Daerah Pemda setempat dimana
Mahkamah Agung bertanggung jawab mendanai pembangunan dan Pemerintah Daerah Pemda bertugas menyediakan lahan dan itu belum terpenuhi sampai
26 akhir tahun 2014. Pada awal tahun 2015 Mahkamah Syar’iyah sudah
berkoordinasi dengan pemda setempat untuk membangun kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane dan saat ini kantor tersebut dalam pembangunan dengan luas
kurang lebih 10 rantai dan akan dibangun dengan dua lantai yang ditargetkan akhir tahun 2015 ini akan selesai dan dapat dihuni menjadi kantor Mahkamah
Syar’iyah Kutacane. Sehingga dapat dipastikan selambat-lambatnya awal tahun 2016 kantor Mahkamah Syar’iyah Kutacane yang baru sudah selesai dan dapat
langsung ditempati sehingga kantor Mahkamah Syar’iyah sama dengan kantor Mahkamah Syar’iyah lainnya yang ada di Kutacane.
2.4 FASILITAS KANTOR MAHKAMAH SYAR’IYAH