79
3.4 SERAGAM HAKIM dan PEGAWAI
Setiap organisasi pasti memiliki seragam yang menunjukkan keseragaman di antara para pegawai begitu juga Mahkamah Syar’iyah. Mahkamah Agung yang
menaungi Mahkamah Syar’iyah memiliki baju yang sama dengan hampir seluruh Mahkamah Syar’iyah lain dan Pengadilan Agama lainnya. Pemakaian seragam
biasanya bergantung kepada kesepakatan setiap kantor untuk memakai baju tersebut sesuai dengan hari dan keperluannya.
Pada Mahkamah Syar’iyah Kutacane seragam yang disetujui untuk dipakai setiap hari oleh para hakim dan pegawai yaitu, setiap hari senin dan selasa
menggunakan seragam Mahkamah Agung semua pegawai dan seragam safari para hakim sedangkan hari rabu dan kamis seragam yang digunakan sesuai
dengan kesepakatan bersama tidak harus seragam Mahkamah Agung tetapi baju seragam lain, dan jumat mengguanakan pakaian batik atau olahraga ketika
gotong royong. Semua peraturan yang telah dibuat harus dipatuhi dan dilaksanakan
bersama selain itu seorang pimpinan juga dituntut memberi contoh yang baik kepada bawahannya. Sikap dan perilaku seorang pimpinan dapat menjadi panutan
bagi karyawannya dan apabila ada bawahan yang melanggar maka pimpinan wajib menegur, dan hal ini dianggap tidak sesuai apabila seoarang pimpinan
memberikan contoh yang tidak disiplin, bagaimana mungkin seorang pimpinan menegur bawahan melanggar aturan padahal pimpinan tersebut sangat sering
melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan bawahannya.
80 Selain itu tujuan dari pemberian aturan dalam hal memakai seragam agar
terlihat perbedaan antara pegawai Mahkamah Syar’iyah dan para pencari keadilan yang sedang berperkara sehingga pegawai diwajibkan menggunakan pakaian
seragam. Berpakaian dan berpenampilan menarik yang bersih, rapi dan sopan setidaknya dapat dilihat sehari-hari sehingga dapat dilihat berjalannya suatu aturan
yang ada dalam sebuah kantor. Selain dari berpakaian sesuai yang telah ditetapkan bersama dan menjadi peraturan bersama yang wajib ditaati seluruh pegawai wajib
menggunakan sepatu berwarna hitam selayaknya sepatu untuk orang yang bekerja. Tujuan dari memberlakukan seragam yang digunakan untuk menyamakan
segala jenis perbedaan yang ada dan dapat menjadi identitas pegawai itu sendiri dengan melihat seragam yang dikenakan seseorang akan lebih mengenal orang
tersebut bekerja di instansi apa. Inilah salah satu tujuan diciptakannya suatu budaya dalam sebuah instansi karena seragam merupakan hal yang penting
sebagai identitas pegawai dan bekerja dimana pegawai tersebut dan dapat dilihat juga berjalan atau tidaknya suatu budaya atau aturan yang ada pada instansi.
Gambar 14: Seragam Mahkamah Agung yang dipakai pegawai
81 Gambar 15: Seragam safari yang dipakai para hakim.
Seragam safari ini dikenakan oleh jajaran hakim meliputi ketua, wakil ketua, dan para hakim seragam ini biasa dikenakan setiap hari senin dan selasa.
Seragam safari memiliki banyak jenisnya sehingga pada hari rabu dan kamis para hakim biasanya menggunakan seragam jenis lainnya selain seragam para hakim
juga menggunakan simbol Mahkamah Agung yang biasanya di pakai di atas bagian kantong baju sebelah kiri dan ini wajib digunakan oleh para hakim.
Seragam safari ini yang membedakan antara seragam hakim dengan seragam pegawai dan tenaga honorer lainnya. Sedangkan pegawai honorer ketika hari rabu
dan kamis menggunakan pakaian seragam bebas tapi wajib seragam dan tidak diperbolehkan memakai baju rumahan atau sejenisnya.
Selain dari seragam safari dan seragam Mahkamah Agung yang dikenakan para pegawai, Mahkamah Syar’iyah memiliki baju sidang yang digunakan ketika
berlangsungnya persidangan dan baju ini dipakai oleh para majelis hakim.
82 Gambar 16: Foto peneliti dan pegawai yang mengenakan seragam bebas pada hari
rabu dan hari kamis.
Gambar 17: Seragam sidang yang dipakai hakim Mahkamah Syar’iyah.
83
3.5 RAPAT BULANAN