= = 0,979
D. Interpretasi Data
Setelah mendapatkan hasil r
xy
maka langkah selanjutnya penulis memberikan interpretasi terhadap r
xy
. Interpretasi yang dipakai yaitu secara kasarsederhana dan dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product
moment. 1.
Interpretasi secara sederhana Berdasarkan perhitungan di atas angka korelasi variabel X dan Y
terdapat korelasi. Dengan memperhatikan besarnya “r” yang diperoleh
yaitu : 0,979 ternyata terletak antara 0,90-1,00 yang berarti korelasi antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
2. Interpretasi dengan berkonsultasi pada tabel “r” product moment
Setelah mendapatkan “r” sebesar 0,979, maka nilai “r” hitung tersebut dikonsultasikan
dengan tabel “r” product moment. Pada tabel diketahui untuk nilai df=N-nr, yaitu df= 30-2
=28. Dengan “df” sebesar 28, dikonsultasikan dengan tabel nilai “r”, baik pada signifikn 5 atau
pada taraf signifikan 1. a.
Pada taraf signifikan 5 = 0,361 b.
Pada taraf signifikan 1 = 0,463 Ternyata “r
xy
” atau “ro” pada taraf signifikan 5 lebih besar dari “r” tabel ”rt” 0,9790,361, maka pada taraf signifikan 5 hipotesa nol
ditolak dan hipotesa alternatif diterima. Ini berarti ada pengaruh atau korelasi yang signifikan antara kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa
terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta.
Sela njutnya pada taraf signifikansi 1 “r
xy
” atau “ro” lebih besar dari “r” tabel atau “rt” 0,979 0,563, maka pada taraf signifikansi 1
hipotesa nol ditolak, sedangkan sedangkan hipotesa alternatif diterima. Ini berarti terdapat pengaruh atau korelasi yang signifikan antara
kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta.
Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa
Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut coefisien of determination atau
koefisien penentuan dengan rumus sebagai berikut : KD
= r
2
x 100 = 0,979
2
x 100 = 0,958441 x 100
= 95,8441 pembulatan = 95
Dari perhitungan coefisien of determination, diketahui bahwa koefisien determinasinya sebesar 95. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel X kecerdasan spiritual mempengaruhi atau memberikan kontribusi kepada variabel Y prestasi belajar sebesar 95. Adapun
sisanya adalah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dan tidak diteliti oleh penulis.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa, diperoleh hasil bahwa kecerdasan spiritual mempunyai
pengaruh yang sangat kuat terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan perhitungan korelasional antara kecerdasan spiritual
dengan prestasi belajar yaitu sebesar 0,979 dan setelah dikonsultasikan pada tabel nilai “r” Product Moment” berada diposisi 0,90-1,00 yang berarti antara
kecerdasan spiritual dan prestasi belajar terdapat korelasi yang sangat. Begitu juga terhadap pengujian hipotesis diperoleh hasil sebesar 95 prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh kecerdasan spiritual. Hal ini menunjukkan kecerdasan
spiritual merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Dari hasil deskriptif adanya pengaruh yang sangat kuat antara kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar siswa. Hasil angket siswa
menggambarkan kepada penulis bagaimana variabel keduanya sangat mempengaruhi terhadap proses pembelajaran.
F. Keterbatasan Penelitian
Kita tidak memungkiri bahwa setiap penelitian pasti terdapat kekurangan atau keterbatasan. Penulis merasakan adanya keterbatasan tersebut diantaranya
belum maksimalnya hasil penelitian yang penulis lakukan, begitupun dalam proses penelitian penulis menemukan beberapa hal yang menjadi kendala dalam
penelitian ini. Akan tetapi kendala yang penulis temukan tidak menjadi hambatan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Adapun beberapa kendala yang
penulis temukan antara lain : 1.
Menentukan populasi dan sampel Dalam menentukan populasi dan sampel, penulis mengakui bahwa
belum secara maksimal dilakukan. Dikarenakan pada waktu penulis menyebarkan angket, penulis ingin mengambil beberapa sampel dari kelas XI,
akan tetapi karena tidak mencapai jumlah responden yang penulis inginkan maka penulis juga mengambil sampel dari kelas XII.
2. Proses pengisian angket
Kendala yang penulis dapatkan pada penelitian ini adalah ketika mengumpulkan siswa untuk mengisi angket, sehingga proses pengisian
angket berlangsung tidak berbarengan, akibatnya penulis harus mengulang dalam menjelaskan prosedur pengisian angket kepada siswa yang terlambat
mengisi angket. Kemudian ketika mengisi angket terdapat beberapa siswa yang kurang
tenang dan percaya diri dalam megisi angket. Akan tetapi penulis terus memperhatikan dan memperingati siswa agar mengisi angket sesuai dengan
keadaan dirinya. 3.
Menghitung data korelasi antara variabel X dan variabel Y.
Dalam proses penelitian ini penulis merasakan khawatir dengan hasil yang diperoleh, khawatir terjadi kesalahan dalam proses penelitian sehingga
hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga perlu dilakukan penelitian kembali, akan tetapi hal itu tidak terjadi dalam proses
penelitian yang penulis laksanakan. Oleh karena itu jika dalam skripsi ini terdapat kekurangan ataupun
kesalahan, penulis dengan besar hati menerima saran dan kritik agar penulisan skripsi ini lebih baik dari sebelumnya meskipun tidak mencapai sempurna.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang penulis dapatkan di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual siswa di Madrasah Aliyah Al-Mawaddah termasuk dalam kategori baik sedang.
Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata skor jawaban angket kecerdasan spiritual yaitu 190,1 yang terdapat pada tabel berada pada rentang
klasifikasi skor antara 160-200. 2.
Hasil prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa, nilai rata-rata rapor hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Al Mawaddah termasuk dalam kategori
nilai prestasi belajar yang baik sedang. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan rata-rata mean hasil belajar siswa yaitu dengan nilai rata-rata
75. Dan jika dilihat pada tabel klasifikai prestasi belajar, nilai rata-rata tersebut berada pada rentang nilai antara 70-79.
3. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara variabel X Kecerdasan
Spiritual dan variabel Y Prestasi Belajar, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X kecerdasan
spiritual dengan variabel Y prestasi belajar. Terbukti dengan hasil
perhitu ngan “r” product moment, didapat nilai r
xy
yaitu sebesar 0,979 jauh lebih besar dari nilai “r” pada tabel koefisien korelasi “r” product moment,
baik pada taraf signifikan 5 0,361, maupun pada taraf signifikan 1 0,463. Menurut tabel interpretasi nilai “r”, diketahui korelasi antara
kedua variabel berada pada rentang antara 0,90 sampai dengan 1,00, yang berarti tergolong sangat kuat. Dengan demikian H
ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan
spiritual yang dimiliki dengan prestasi belajar siswa. Sedangkan kontribusi kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar siswa
sebesar 95, dan sisanya 5 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Hal ini berarti kecerdasan spiritual juga merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.
B. Implikasi
1. Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat menumbuhkan kecerdasan
spiritual harus mulai ditanamkan dalam diri siswai. 2.
Memberikan arahan kepada siswai bahwa kepberhasilan itu bukan hanya bermula dari prestasi semata, tetapi juga memutuhkan kecerdasan spiritual
yang baik.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis bermaksud mengemukakan saran sebagai berikut :
1. Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik hendaknya tidak
mengabaikan penanaman nilai-nilai spiritual dalam proses belajar mengajar upaya tersebut dapat ditempuh melalui langkah spiritualisasi
pembelajaran yaitu dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam proses belajar mengajar yang akan dilakukan.
2. Kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan lagi iklim pembelajaran
yang lebih bernuansa spiritual dengan cara mendukung dan mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kebijakan-kebijakan aspek spiritual
siswa.
3. Kepada siswa hendaknya agar memupuk dan menumbuhkan potensi
spiritual yang ada dalam dirinya melalui peningkatan kesadaran terhadap agamanya serta peningkatan rasa kepedulian dan kepekaan terhadap
realitas kehidupan dimasyarakat. Sebab keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelejensi saja, melainkan
ditentukan juga oleh faktor lain, diantaranya kecerdasan spiritual. 4.
Kepada orang tua siswa agar lebih memupuk dan mengembangkan potensi spiritual yang ada pada putera-puterinya melalui pendekatan keagamaan
yang relevan, seperti menciptakan kondisi lingkungan keluarga yang lebih agamis atau dengan cara keteladanan dalam melakukan praktik
keagamaan. Sehingga kondisi seperti ini akan membuat siswa lebih nyaman dalam melakukan kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di
sekolah.