PENUTUP Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

                          Artinya : “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Tetaplah pada fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan bagi fitrah Allah; itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. QS. Ar-Rum :30. Di samping ayat tersebut, juga disebutkan dalam hadits Nabi : ُدَلْوُ ي ٍدْوُلْوَم ْنِماَم الِا ِِناَسِجَمُيْوَا ِِناَرِصَُ ي ْوَا ِِناَدِوَهُ ي ُاَوَ بَاَف ِةَرْطِفْلا ىَلَع ملسم اور Artinya : “Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah kecendrungan untuk percaya kepada Allah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi” HR. Muslim. 6 Dari ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa fitrah beragama pada manusia telah dibawa sejak lahir. Fitrah inilah yang merupakan intisari Kecerdasan Spiritual dalam perspektif Islam. Sedangkan menurut psikologi modern, intisari dari SQ adalah God – Spot Titik Tuhan. 7 Sehingga SQ dilihat dari perspektif psikologi tidak mesti berhubungan dengan agama. Selain kebutuhan agama Spiritual manusia juga memerlukan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana atau alat untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan. Pada awal abad ke-20, IQ pernah menjadi isu besar dalam dunia pendidikan. Kecerdaan intelektual adalah kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis. Kecerdasan Intelektual IQ inilah yang umumnya menjadi ukuran kecerdasan seseorang. Menurut teori, semakin tinggi IQ seseorang, maka semakin tinggi pula kecerdasannya. 6 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, cet. ke-5, h. 96. 7 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Bandung : Mizan, 2001, cet. ke- 3, h. 82. Ternyata, IQ tinggi tidak menjamin mempunyai prestasi dan kehidupan yang sukses. Hal itu terjadi pada pertengahan tahun 1990-an, ketika Daniel Goleman mempublikasikan faktor-faktor yang terkait mengapa orang yang ber IQ tinggi gagal, dan orang yang ber IQ sedang menjadi sangat sukses. Faktor-faktor ini mengacu pada suatu cara lain untuk menjadi cerdas, cara itu disebut Emotional Quotien Kecerdasan Emosional atau umumnya disebut dengan istilah EQ. Emotional Quotien EQ ini merupakan suatu keterampilan yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat, dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Penelitian-penelitian yang dilakukan para ilmuan telah berhasil menemukan “Q” jenis ke-3 yang memberikan gambaran utuh kecerdasan manusia, yaitu kecerdsan spiritual SQ. Spiritual Quotien SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. Kecerdasan yang dapat membuat kita mampu menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia. 8 Spiritual Quotien SQ juga memberikan potensi bagi seseorang untuk tumbuh dan berubah, bersikap kreatif, luwes, berwawasan luas serta memungkinkan seseorang untuk menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan interpersonal, serta menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain. 9 Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan, bahwa keberadaan kecerdasan spiritual akan memupuk sikap-sikap positif seperti kejujuran, semangat, motivasi, kepemimpinan, kecerdasan emosional dan sikap-sikap positif lainnya. Dalam proses belajar, kehadiran sikap positif tersebut diharapkan dapat memacu semangat peserta didik untuk lebih giat belajar sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang akan mereka peroleh. Apabila kecerdasan spiritual dimiliki oleh siswa, mereka akan lebih mampu memahami berbagai persoalan yang timbul selama proses belajar 8 Ibid, h. 3. 9 Ibid, h.12. mengajar berlangsung di sekolah. Tidak hanya itu, dengan kecerdasan spiritual ini para santri akan lebih mampu memotivasi diri utuk lebih giat belajar atau menuntut ilmu sehingga dapat menemukan makna arti dari pelajaran yang diberikan oleh guru. SQ juga mendorong untuk lebih kreatif yaitu memiliki daya cita kreasi yang tinggi sehingga prestasi belajar di sekolah meningkat. Untuk memahami pembahasan tersebut, penulis mencoba mengangkatnya menjadi bahan kajian dalam skripsi yang berjudul “Kecerdasan Spiritual dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al-Mawaddah Jakarta Selatan ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang akan dimunculkan, diantaranya : 1. Tujuan pendidikan dalam undang-undang belum sepenuhnya dilaksanakan secara sempurna oleh lembaga pendidikan. 2. Perlu diupayakan tercapainya tujuan pendidikan Islam yaitu membina seluruh potensi yang dimiliki siswa secara seimbang terutama potensi spiritual. 3. Proses pembelajaran lebih banyak menekankan pada nilai-nilai kognitif. 4. Kecerdasan spiritual dapat mengoptimalkan IQ hal ini dapat diketahui siswa yang ber-SQ dapat meraih prestasi dalam belajarnya. 5. Orang yang mempuyai kecerdasan spiritual mempunyai kepribadian yang positif. 6. Meraih prestasi dalam belajar bisa dipengaruhi oleh kecerdasan spiritual.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, penulis hanya membatasi masalah pada pengertian kecerdasan spiritual dalam perspektif Islam dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar berdasarkan hasil raport siswa Madrasah Aliyah di lingkungan ponpes Al-Mawaddah Jakarta Selatan.