KAJIAN TEORI Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

segala aspeknya seperti potensi spiritual, intelektual, perasaan, kepekaan, imajinatif, fisik, ilmiah dan sebagainya. Adapun, secara khusus agar pengembangan seluruh potensi manusia menjadi berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional, potensi manusia Indonesia dikembangkan melalui : 1 olah hati untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti, atau moral, membentuk kepribadian unggul, membangun ke-pemimpinan dan enterpreuneurship; 2 olah pikir untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi; 3 olah rasa untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya; dan 4 olah raga untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesigapan fisik serta keterampilan kinestetis. 5 Pendapat ini memberikan petunjuk dengan jelas bahwa dalam rangka mencapai pendidikan, Islam mengupayakan pembinaan seluruh potensi manusia secara serasi dan seimbang. Itulah manusia seutuhnya yang hendak dibentuk dan dituju oleh pendidikan Islam. Sementara itu, dengan adanya Madrasah Aliyah yang menjadi fokus penelitian ini diharapkan kecerdasan spiritual dapat terbentuk sehingga terdapat keselarasan antara manusia sebagai makhluk dengan Khaliq-Nya, antara manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial dan bahkan manusia dengan alam. Hubungan manusia sebagai makhluk dengan Khalik-Nya, merupakan kebutuhan agama. Kebutuhan agama atau spiritual adalah kebutuhan manusia terhadap pedoman hidup yang dapat menunjukkan jalan ke arah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Semenjak lahirnya manusia sudah membawa fitrah beragama seperti disebutkan dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 30 yang berbunyi : 5 Muhammad M. Basyuni, Revitalisasi Spirit Pesantren : Gagasan, Kiprah, dan Refleksi, Jakarta : Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2006, cet. ke-1, h. 73.                           Artinya : “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Tetaplah pada fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan bagi fitrah Allah; itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. QS. Ar-Rum :30. Di samping ayat tersebut, juga disebutkan dalam hadits Nabi : ُدَلْوُ ي ٍدْوُلْوَم ْنِماَم الِا ِِناَسِجَمُيْوَا ِِناَرِصَُ ي ْوَا ِِناَدِوَهُ ي ُاَوَ بَاَف ِةَرْطِفْلا ىَلَع ملسم اور Artinya : “Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah kecendrungan untuk percaya kepada Allah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi” HR. Muslim. 6 Dari ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa fitrah beragama pada manusia telah dibawa sejak lahir. Fitrah inilah yang merupakan intisari Kecerdasan Spiritual dalam perspektif Islam. Sedangkan menurut psikologi modern, intisari dari SQ adalah God – Spot Titik Tuhan. 7 Sehingga SQ dilihat dari perspektif psikologi tidak mesti berhubungan dengan agama. Selain kebutuhan agama Spiritual manusia juga memerlukan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana atau alat untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan. Pada awal abad ke-20, IQ pernah menjadi isu besar dalam dunia pendidikan. Kecerdaan intelektual adalah kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis. Kecerdasan Intelektual IQ inilah yang umumnya menjadi ukuran kecerdasan seseorang. Menurut teori, semakin tinggi IQ seseorang, maka semakin tinggi pula kecerdasannya. 6 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, cet. ke-5, h. 96. 7 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Bandung : Mizan, 2001, cet. ke- 3, h. 82.