mengajar berlangsung di sekolah. Tidak hanya itu, dengan kecerdasan spiritual ini para santri akan lebih mampu memotivasi diri utuk lebih giat belajar atau
menuntut ilmu sehingga dapat menemukan makna arti dari pelajaran yang diberikan oleh guru. SQ juga mendorong untuk lebih kreatif yaitu memiliki daya
cita kreasi yang tinggi sehingga prestasi belajar di sekolah meningkat. Untuk memahami pembahasan tersebut, penulis mencoba mengangkatnya
menjadi bahan kajian dalam skripsi yang berjudul “Kecerdasan Spiritual dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al-Mawaddah
Jakarta Selatan ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang akan dimunculkan, diantaranya :
1. Tujuan pendidikan dalam undang-undang belum sepenuhnya dilaksanakan
secara sempurna oleh lembaga pendidikan. 2.
Perlu diupayakan tercapainya tujuan pendidikan Islam yaitu membina seluruh potensi yang dimiliki siswa secara seimbang terutama potensi
spiritual. 3.
Proses pembelajaran lebih banyak menekankan pada nilai-nilai kognitif. 4.
Kecerdasan spiritual dapat mengoptimalkan IQ hal ini dapat diketahui siswa yang ber-SQ dapat meraih prestasi dalam belajarnya.
5. Orang yang mempuyai kecerdasan spiritual mempunyai kepribadian yang
positif. 6.
Meraih prestasi dalam belajar bisa dipengaruhi oleh kecerdasan spiritual.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis hanya membatasi masalah pada pengertian kecerdasan spiritual dalam perspektif Islam dan pengaruhnya terhadap
prestasi belajar berdasarkan hasil raport siswa Madrasah Aliyah di lingkungan ponpes Al-Mawaddah Jakarta Selatan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dalam penulisan skripsi ini masalah yang dibahas dapat dirumuskan :
1. Bagaimana kecerdasan spiritual siswa MA di Madrasah Aliyah Al-
Mawaddah Jakarta Selatan? 2.
Bagaimana prestasi belajar siswa MA di Madrasah Aliyah Al-Mawaddah Jakarta Selatan?
3. Adakah pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa MA
di Madrasah Aliyah Jakarta Selatan?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui kecerdasan spiritual siswa MA di Madrasah Aliyah Al- Mawaddah Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa MA di Madrasah Aliyah Al-
Mawaddah Jakarta Selatan. 3.
Untuk menganalisa pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa MA di Madrasah Aliyah Al-Mawaddah Jakarta Selatan.
F.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.
Dapat menambah wawasan bagi penulis untuk mengetahui mengetahui pengertian kecerdasan spiritual dalam perspektif Islam dan pengaruhnya
terhadap prestasi belajar santri
2.
Dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan mengenai peningkatan hasil belajar siswa.
3.
Dapat dijadikan acuan dan perbandingan untuk penelitian lebih lanjut mengenai tema-tema yang berhubungan dengan nilai-nilai spiritualitas
dalam pembelajaran.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Kecerdasan Spiritual
a. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Kata kecerdasan spiritual terdiri dari dua kata “kecerdasan” dan “spiritual”. Sebelum mengetahui arti kecerdasan spiritual secara integral
terlebih dahulu mengetahui arti kecerdasan spiritual secara terpisah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kecerdasan yaitu
kesempurnaan akal budi seperti; kepandaian, ketajaman pikiran.
1
Sedangkan kata kecerdasan menurut kamus psikologi yaitu kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif`.
2
Kecerdasan dalam bahasa Iggris disebut intelligence dan dalam bahasa Arab disebut al-
Dzaka menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu. Dalam arti, kemampuan al-Qudrah dalam memahami sesuatu
secara cepat dan sempurna. Begitu cepat penangkapannya itu sehingga Ibnu Sina, seorang psikolog falasafi, menyebut kecerdasan sebagai kekuatan
intuitif al-Hads.
3
Beberapa tokoh masing-masing memiliki pengertian yang berbeda tentang kecerdasan. Bischof dan HeidenRich mengemukakan definisi
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi
keempat, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008 , cet. Ke- IV, h. 262.
2
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi terjemahan Kartini Kartono, Jakarta : PT Raja Grafindo persada, 2008, h. 253.
3
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. ke-2, h. 317.
intelegensi dengan pengertian yang sama yaitu : “inttelligence refers to the
ability to leam and to utilize what has been learned in adjuting to unfamiliar situati
ons, or in the solving of problems.” inteligensi menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalm
usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah.
4
Suparman menjelaskan kecerdasan intelligence adalah kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam
praktik, hal ini berarti kemampuan berpikir dan menalar. Adapun potensi kecerdasan meliputi : kemampuan memahami, menganalisis, membuat
keputusan, sampai pada kemampuan menjalankan mngeksekusi.
5
Dalam hal ini yang terlibat bukan hanya kecerdasan intelektual, melainkan juga
kecedasan emosional dan juga kecerdaan spiritual. Feldam mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan memahami
dunia, berpikir secara rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan. Dalam pengertian ini
kecerdasan terkait dengan kemampuan memahami lingkungan atau alam sekitar, kemampuan penalaran atau berpikir logis, dan sikap bertahan hidup
dengan menggunakan sarana dan sumber-sumber yang ada.
6
Menurut tokoh psikologi David C. Edward seperti dikutip oleh Alisuf Sabri dalam buku “Psikologi Pendidikan” sebagai berikut : “Intelligence is a
general capacity of behave in an adaptable and acceptable manner ”. Bahwa
kecerdasan adalah kemampuan umum mental individu yang tampak dalam cara bertindak atau berbuat atau dalam memecahkan masalah problem
solving.
7
4
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006, cet. ke-5, h. 141-142
5
Ririen Kusumawati, Artificial Intelligence Menyamai Kecerdasan Buatan Ilahi?, Malang : UIN-Malang Press, 2007, cet. 1, h. 46.
6
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006, cet. 1, h. 59.
7
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h. 116-117.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memahami lingkungan atau alam
sekitar serta berpikir rasional guna menghadapi tantangan hidup serta dapat memecahkan berbagai problem yang dihadapi.
Sedangkan pengertian spiritual, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan rohani, bathin.
8
Dalam kamus psikologi spiritual yaitu pertama berkaitan dengan roh, semangat atau jiwa, kedua religius yang berhubungan dengan agama,
keimanan, kesalehan, menyangkut nilai-nilai transendental, ketiga sifat mental bersifat lawan dari mental, fisikal atau jasmaniyah.
9
Menurut
Aliah B. Purwakania Hasan,
kata “spirit” berasal dari kata benda bahasa Latin “spiritus” yang berarti napas dan kata kerja “spirare” yang
berarti untuk bernapas. Melihat asal katanya, untuk hidup adalah untuk bernapas, dan memiliki napas artinya memiliki spirit. Menjadi spiritual
berarti memiliki ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material.
10
Ada juga yang mengartikan pengertian spiritual secara leksikal, “spiritual” berarti berkenaan
dengan kualitas, atau makna di luar kualitas, makna fisik, material, dan temporal, seperti mengani keadaan akal atau jiwa manusia; tentang makhluk
supera natural; dan tentang sesuatu yang bersifat ukhrawi dan hakiki.
11
Dapat disimpulkan bahwa spiritual adalah keadaan akal dan jiwa atau rohani
manusia yang berhubungan dengan nilai-nilai ketuhanan. Setelah mengetahui arti dari masing-masing kata kecerdasan dan
spiritual, maka dapat diketahui arti kecerdasan spiritual secara integral. Yaitu, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan
8
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 1335.
9
J.P. Chaplin, op. cit., h. 480.
10
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 288.
11
M. Syamsul Hady, Islam Spiritual : Cetak-biru Keserasian Eksistensi, Malang : UIN Malang Press, 2007, h. 12.
kepedulian antar sesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
12
Selama ini kecerdasan hanya diartikan dengan kemampuan yang digunakan untuk masalah logika maupun strategis, yang lebih dikenal dengan
IQ. Kecerdasan intelektual inilah yang umumnya menjadi ukuran kecerdasan seseorang. Namun pada awal abad 1990 Daniel Goleman, mempopulerkan
kecerdasan emosional atau EQ. Kecerdasan ini tak kalah pentingnya dengan kecerdasan intelektual. Sebuah kemampuan untuk menanggapi dan mengenali
perasaan secara tepat. Kecerdasan ini merupakan prasyarat dasar untuk menggunakan kecerdasan intelektual secara efektif.
13
Pada akhir abad kedua puluh ini, dalam lapangan psikologi dipopulerkan kecerdasan jenis ketiga dalam diri manusia, yakni kecerdasan
spiritual, atau yang dikenal dengan spiritual quotient SQ. Adapun, pengertian kecerdasan spiritual menurut tokoh-tokoh
psikologi sebagaimana yang dikutip dari Danah Zohar dan Sudirman Tebba sebagai berikut :
1. Danah Zohar dan Ian Marshall
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita.
Selain itu, secara literal kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshall adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. 2.
Marsha Sinetar Kecerdasan spiritual adalah pemikiran yang terilhami atau mendapat
inspirasi. Kecerdasan ini diilhami oleh dorongan dan efektifitas yang
12
Departemen Pendidikan Nasional. loc. cit.
13
Danah Zohar dan Ian Marshall. Op.cit., h. 3.