Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Instrumen Tes
D Keterangan
D ≤ 0
0,00 D ≤ 0,20
0,20 D ≤ 0,40
0,40 D ≤ 0,70
0,70 D ≤ 1,00
Sangat jelek maka butir soal dihilangkan Daya pembeda jelek
Daya pembeda cukup Daya pembeda baik
Daya pembeda baik sekali Dari perhitungan uji daya pembeda soal yang valid diperoleh 2 butir soal
dengan kriteria cukup, 7 2 butir soal dengan kriteria baik, dan 6 butir soal dengan kriteria baik sekali. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
F. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis.
1. Uji analisis deskriptif
Meliputi penghitungan nilai rata-rata X, modus Mo, median Me.
2. Uji analisis inferensial
Analisis inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors. Adapun cara untuk mencari uji normalitas adalah sebagai berikut:
11
1 Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
2 Tentukan nilai Z
i
= Dengan:
Z
i
= skor baku
11
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 466.
X
i
= skor data X = nilai rata-rata
S = simpangan baku 3
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z
i
berdasarkan tabel Z
i
dan disebut dengan F Z
i
dengan aturan: Jika Z
i
0, maka F Z
i
= 0,5 + nilai tabel Jika Z
i
0, maka F Z
i
= 1 – 0,5 + nilai tabel
4 Selanjutnya hitung proporsi Z
1
, Z
2
, ..., Z
n
yang lebih kecil atau sama dengan Z
i
jika proporsi ini dinyatakan oleh S Z, maka: SZi =
5 Hitunglah selisih FZi – SZi kemudian tentukan harga mutlaknya.
6 Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut.
7 Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L
hitung
dan L
tabel
yang telah didapat. Apabila Lhitung Ltabel maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan uji homogenitas dua varian, dimaksud untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji
homogenitas yang digunakan yaitu Uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut: 1
Tentukan hipotesis 2
Bagi data menjadi dua kelompok 3
Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok 4
Tentukan F
hitung
dengan rumus F =
5 Tentukan taraf nyata yang akan digunakan
6 Tentukan db pembilang varians terbesar dan db penyebut varians terkecil
7 Tentukan kriteria pengujian :
a Jika F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.
b Jika F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan problem posing ini berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa.
Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1
Menentukan uji statistik a
Jika varian populasi heterogen :
12
Rumus t
=
̅ ̅
√
b Jika varian populasi homogen :
13
Rumus t
=
̅ ̅
√
Dimana
² =
Keterangan:
1
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
2
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol N
1
= jumlah sampel kelompok eksperimen N
2
= jumlah sampel kelompok kontrol S
1 2
= varians kelompok eksperimen S
2 2
= varians kelompok kontrol 2
Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan derajat
bebas α = 0,05
3 Menentukan kriteria pengujian
12
Ibid., h. 241
13
Ibid., h. 239
Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara t
hitung
dan t
tabel
. 4
Pengambilan kesimpulan Jika hasil operasi perhitungan pada poin 3 ternyata :
a t
hitung
harga t
tabel
, maka terima Ho b
t
hitung
harga t
tabel
, maka tolak Ho Apabila data populasi tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka
pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametrik.
G. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H
: µ
1
≤ µ
2
H
1
: µ
1
µ
2
Keterangan: µ
1
: rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
pendekatan problem posing µ
2
: rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
metode ekspositori
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukatani 5 Depok. Sebelum posttest diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen sebanyak 15 soal
uraian, uji coba instrumen tersebut dilakukan pada kelas V-C yang berjumlah 40 siswa.
Sebagaimana tercantum pada bab III bahwa desain penelitian ini adalah quasi eksperimen, maka sampel penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu kelas
IV-C sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diajarkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dan kelas IV-B sebanyak
30 siswa sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode ekspositori. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung selama delapan kali
pertemuan. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini mengenai bangun datar.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran ini dimulai, siswa diberikan tes awal berbentuk uraian yang berguna untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman
konsep matematika siswa. Hasil tes tersebut akan menjadi dasar pengajar dalam membagi siswa ke dalam sejumlah kelompok. Pemahaman konsep matematika
siswa kedua kelas tersebut dapat diukur seteleh diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, selanjutnya kedua kelas tersebut
diberikan tes akhir posttest berbentuk tes uraian. Data penelitian yang terkumpul antara lain dari hasil tes akhir posttest
dan observasi. Tes akhir diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Sedangkan lembar observasi hanya diberikan kepada siswa kelas
eksperimen, hal ini dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan problem posing. Berikut ini disajikan data hasil
perhitungan akhir dari tes pemahaman konsep yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang dilakukan sesudah proses pembelajaran.