Pengujian Hipotesis Uji Homogenitas
tahap challenging menantang. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat soal yang sejenis dengan cara memodifikasi tujuan atau kondisi soal yang sudah
diselesaikan terlebih dahulu secara berkelompok. Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tahap
Challenging menantang
Pada Gambar 4.4 terlihat tahap challenging menantang yaitu tahap dimana siswa harus membuat soal baru yang sejenis seperti yang dibuat oleh guru
untuk didiskusikan oleh masing-masing kelompok dalam lembar problem posing. Kemudian guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian permasalahan pada LKS tahap accepting dan pada saat pembuatan soal tahap
challenging. Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Guru Berperan sebagai Fasilitator dalam Diskusi Kelompok
Pada Gambar 4.5 terlihat guru mengarahkan setiap anggota kelompok untuk berdiskusi supaya berbagi tugas dalam penyelesaian permasalahan pada
LKS tahap accepting dan pada saat pembuatan soal tahap challenging. Setelah itu, guru memilih satu atau dua kelompok secara acak untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya dan mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi. Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Siswa Mempresentasikan Hasil Pekerjaannya
Pada Gambar 4.6 terlihat siswa sedang menuliskan jawaban hasil diskusinya di papan tulis dan kemudian akan dipresentasikan. Di sini, kelompok
yang terpilih mempresentasikan hasil pekerjaannya dan kelompok lain menanggapi.
Sebelum akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa memberikan tanggapan atau penilaian terhadap hasil pekerjaan dan presentasi dengan
membahas kembali hasil diskusi. Pada tahap konfirmasi ini, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahaminya dan meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya yang kemudian akan diperiksa kembali oleh guru.
Pada kegiatan penutup atau akhir kegiatan pembelajaran, siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan mengenai materi yang dipelajari saat itu. Selain itu,
guru juga memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah kepada siswa dan menutup pembelajaran.
Proses pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan problem posing, siswa ditugaskan untuk membuat soal baru dengan cara
memodifikasi soal-soal yang sebelumnya sudah diselesaikan oleh siswa secara
berkelompok. Setiap siswa dalam kelompok bekerjasama dan saling merevisi pekerjaan anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus saling
membantu jika ada teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan, sehingga kesulitan siswa dalam memahami permasalahan-permasalahan dalam Lembar
Kerja Siswa LKS dapat berkurang. Sebagian besar siswa dalam kelas eksperimen lebih bersemangat, hal ini
disebabkan pembagian kelompok yang merata yaitu dalam satu kelompok terdapat siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sehingga dapat saling
membantu untuk lebih memahami permasalahan-permasalahan dalam LKS khususnya materi bangun datar. Akan tetapi masih ada beberapa siswa dalam
kelompoknya yang hanya mengandalkan teman yang pintar, untuk itu peneliti meminta siswa tersebut yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan
hasil diskusinya sehingga ada usaha siswa tersebut untuk mau bertanya pada teman yang lebih pintar dalam kelompoknya. Selain itu siswa pada kelas
eksperimen, mereka sangat aktif sekali dalam proses pembelajaran. Jika mereka diberikan tugas untuk mengerjakan LKS maka mereka akan berusaha untuk
mmengerjakan LKS tersebut tepat waktu dan jika mengalami kesulitan, mereka pasti langsung bertanya pada guru atau teman satu kelompoknya apalagi jika
menjumpai soal-soal matematika yang sulit pasti mereka berlomba-lomba untuk bertanya. Dan mereka juga sangat fokus dalam proses pembelajaran. Selain itu
mereka juga disiplin, hal ini dapat dilihat ketika sudah memasuki jam pelajaran matematika,semua siswa sudah berkumpul dan siap untuk mulai pembelajaran.
Pada kelas eksperimen setiap pertemuan masing-masing kelompok siswa diberikan LKS yang dapat membantu dan mengarahkan setiap anggota kelompok
untuk memahami, menafsirkan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mengenai bangun datar. Setiap soal dalam LKS mewakili satu indikator
pemahaman konsep matematika dan soal-soal LKS tersebut harus diselesaikan dengan cara berdiskusi kelompok. Setelah semua soal-soal LKS dapat
diselesaikan, maka tugas kelompok selanjutnya adalah membuat soal baru dengan cara memodifikasi soal-soal yang sebelumnya sudah diselesaikan oleh masing-
masing kelompok. Terakhir, salah satu kelompok mempresentasikan hasil