Penduduk dan Ketenagakerjaan Gambaran Ekonomi dan Struktur Sosial

untuk air sumur berdsarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kulitas air dan pengendalian pencemaran air dikategorikan kedalam kelas 1 dapat digunakan untuk air baku air minum, kelas II untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan mengairi pertanaman, kelas III Pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan mengairi pertanaman dan kelas IV mengairi pertanaman.

4.2.9. Karang dan Ikan Karang

Secara umum Pulau Morotai memiliki wilayah potensi terumbu karang, dimana seluruh pulau 29 pulau dalam wilayah ini dikelilingi ekosistem terumbu karang pantai fringing reef dan terumbu karang penghalang barrier reef yang cukup luas. Namun demikian, dari 8 lokasi penyelaman hampir semua lokasi terumbu karangnya dalam kondisi buruk, terutama pada daerah rataan terumbu reef flat hanya terdapat 2 lokasi Pulau Rao dan Selat Sidanga yang memiliki kondisi terumbu karang yang cukup baik selain itu juga memiliki tipologi terumbu curam yang sangat cocok untuk kegiatan wisata bahari. Potensi ikan karang di Kecamatan Morotai Selatan dan Kecamatan Morotai Selatan Barat saat ini dalam keadaan terancam karena berdasarkan hasil kajian, jumlah spesies, maupun jumlah individu, terutama spesies target relatif tidak ada lagi. Menunjukan hubungan signifikan dengan areal terumbu karang yang khas. Ada satu kecenderungan dimana pada daerah yang masih memiliki kondisi terumbu karang yang baik, jumlah spesies maupun jumlah individu ikan karang relatif banyak.

4.3. Penduduk dan Ketenagakerjaan

Berdasarkan pendataan penduduk yang dilaksanakan oleh Dinas Catatan Sipil Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2005 jumlah penduduk Kepulauan Morotai sebesar 55.656 jiwa, dengan sebaran menurut kecamatan sebelum pemekaran sebagai berikut. Tabel 7. Jumlah Penduduk Kepulauan Morotai Tahun 2005 Jumlah Penduduk Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Morotai Selatan 10.135 10.615 20.750 Morotai Selatan Barat 6.906 6.446 13.352 Morotai Utara 10.919 10.635 21.554 Total : 2 7.96 0 27. 696 55.656 Sumber: Dinas Catatan Sipil, Kependudukan dan KB Kab. Halut Tahun 2006. 76 Jumlah penduduk di Kepulauan Morotai cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 jumlah penduduk Kepulauan Morotai sebesar 46.594 jiwa, meningkat menjadi 55.656 jiwa pada tahun 2005. Kepulauan Morotai tidak mempunyai penduduk asli, sebagian besar penduduk berasal dari Suku Galela dan Tobelo, kemudian ada sebagian kecil dari Suku Sangier, Ternate, Jawa, Bugis dan Buton. Orientasi kegiatan usaha penduduk Pulau Morotai hampir sama dengan penduduk Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya. Dari kondisi penggunaan lahan dan struktur penduduk menurut mata pencaharian, kegiatan usaha penduduk dominan pada kegiatan sub sektor pertanian, perkebunan, nelayan dan PNS. Di sub sektor perkebunan, sebagian besar penduduk bekerja mengusahakan tanaman kelapa, coklat, kopi, cengkeh dan pala. Sedangkan di sub sektor pertanian penduduk mengusahakan tanaman padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, buah-buahan dan sayur- sayuran. Di sub sektor perikanan penduduk bekerja pada usaha perikanan tangkap laut, dan budidaya rumput laut. Usaha di sektor jasa perdagangan umumnya belum berkembang. Usaha-usaha tersebut masih dalam skala pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat.

4.4. Gambaran Ekonomi dan Struktur Sosial

Indikator utama dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto PDRB, namun karena wilayah Kepulauan Morotai masih berstatus kecamatan maka secara administrasi dokumen tentang PDRB tidak tersedia pada wilayah ini. Tetapi sebagai bagian dari wilayah Halmahera Utara untuk PDRB Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan harga konstan tahun dasar 2000 mempunyai tren yang meningkat yaitu pada tahun 2000 sebesar 322.916,69 juta rupiah, pada tahun 2001 naik menjadi 328.149,27 juta rupiah atau pertumbuhan sebesar 1,62 kemudian naik menjadi 339.333,83 juta rupiah pada tahun 2002 dengan pertumbuhan sebesar 3,41. Pada tahun 2003 PDRB meningkat sebesar 349.269,80 juta rupiah atau pertumbuhan sebesar 2,93, hal ini terus mengalami peningkatan pada tahun 2004 sebesar 360.914,14 atau pertumbuhan sebesar 3,33. Dari pertumbuhan PDRB dari tahun ke tahun pada 9 sektorlapangan usaha, peranan sektor pertanian masih sangat dominan yakni pada tahun 2000 sektor pertanian 77 menyumbang sekitar 41,54, pada tahun 2001 sebesar 41,74, kemudian tahun 2002 naik menjadi 41,99, namun pada tahun 2003 turun menjadi 41,96 begitu juga pada tahun 2004 mengalami penurunan menjadi 41,29. Dalam peranan sektor pertanian tersebut yang paling dominan adalah sub sektor perkebunan, kemudian tanaman bahan makan dan diikuti oleh sub sektor perikanan. Selain sektor pertanian, sektor industri pengolahan, juga mempunyai peran besar dalam PDRB Kabupaten Halmahera Utara, yakni pada tahun 2000 sebesar 23,44, kemudian pada tahun 2001 sebesar 23,30, pada tahun 2002 sebesar 23,70, pada tahun 2003 sebesar 23,18 dan pada tahun 2004 sebesar 23,33. Tabel 8. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000 - 2004 Juta Rupiah Tahun No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian 134.165,33 136.973,29 142.474,69 146.561,58 149.029,99 a. Tanaman Bahan Makanan 42.343 42.348 43.833 43.850 43.900,00 b. Tanaman Perkebunan 60.397 62.497 65.161 68.648 70.053,00 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5.826 5.909 6.370 6.390 6.410,00 d. Kehutanan 8.755 9.138 9.459 9.912 10.573,73 e. Perikanan 16.844 17.081 17.652 17.761 18.093,26 2 Pertambangan dan Penggalian 421,00 431,64 463,11 465,00 527,85 3 Industri Pengolahan 75.686,49 76.475,37 80.412,03 80.976,63 84.210,00 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 684,10 690,21 1.187,45 1.269,00 1.291,61 5 Bangunan 2.490,00 2.617 2.746 2.750 2.760,00 6 Perdagangan Hotel dan Restoran 72.107,03 72.731,17 72.806,45 73.458,36 77.040,87 7 Pengangkutan dan Komunikasi 17.109,12 17.578,92 17.806,80 20.230,73 21.724,96 8 Keu. Persewaan, Jasa Perusahaan 7.442,60 7.733,84 8.368,40 9.042,22 9.096,24 9 Jasa-Jasa 12.810,61 12.917,84 13.068,40 14.516,29 15.232,63 PDRB DENGAN MIGAS 322.916,69 328.149,27 339.33,83 349.269,80 360.914,14 PERTUMBUHAN EKONOMI 1,62 3,41 2,93 3,33 Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Utara 2005. Kondisi sosial Kepulauan Morotai dapat kita cermati dari tingkat pendidikan, kesehatan, penerapan keluarga berencana dan kondisi sosial lainnya. Untuk pendidikan jumlah sekolah dasar yang terdapat di wilayah Kepulauan Morotai cukup merata di semua desa dengan jumlah SD baik swasta maupun negeri sebanyak 67 unit, sekolah menengah pertama sebanyak 9 unit, sekolah menengah umum sebanyak sebanyak 6 unit. Sementara rasio murid guru untuk jenjang pendidikan dasar adalah 41 murid per 78 seorang guru di SD negeri dan 40 murid per seorang guru di SD sawsta. Untuk SLTP negeri tercatat 11 murid per seorang guru dan 13 murid per seorang guru di SLTP swasta, sedangkan untuk pendidikan menengah atas tercatat rasio 7 murid per seorang guru untuk SMU negeri dan 8 murid per seorang guru untuk SMU swasta. Di bidang kesehatan jumlah puskesmas di Kepulauan Morotai pada tahun 2003 sebanyak 3 unit, puskesmas pembantu sebanyak 14 unit, sementara jumlah dokter di Kepulauan Morotai sebanyak 2 orang dan tenaga perawat sebanyak 23 orang. Kemudian jumlah pos yandu sebanyak 61 unit.

4.5. Prasarana dan Sarana Transportasi