Transportasi Darat Prasarana dan Sarana Transportasi

seorang guru di SD negeri dan 40 murid per seorang guru di SD sawsta. Untuk SLTP negeri tercatat 11 murid per seorang guru dan 13 murid per seorang guru di SLTP swasta, sedangkan untuk pendidikan menengah atas tercatat rasio 7 murid per seorang guru untuk SMU negeri dan 8 murid per seorang guru untuk SMU swasta. Di bidang kesehatan jumlah puskesmas di Kepulauan Morotai pada tahun 2003 sebanyak 3 unit, puskesmas pembantu sebanyak 14 unit, sementara jumlah dokter di Kepulauan Morotai sebanyak 2 orang dan tenaga perawat sebanyak 23 orang. Kemudian jumlah pos yandu sebanyak 61 unit.

4.5. Prasarana dan Sarana Transportasi

Sektor transportasi bagi Wilayah Kepulauan Morotai sama halnya dengan wilayah lain di Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan baik ekonomi, sosial maupun politik. Dari segi ekonomi, tersedianya prasaranasarana transportasi secara memadai akan lebih mendekatkan sentra-sentra produksi terutama di daerah-daerah pedalaman dengan sentra-sentra akumulasi jasa dan modal sekaligus pemasaran hasil produksi. Dengan demikian, satuan-satuan kegiatan ekonomi yang ada akan terdorong untuk meningkatkan dan menganeka-ragamkan hasil produksinya, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.

4.5.1. Transportasi Darat

Transportasi Jalan di Kepulauan Morotai dikembangkan untuk melayani daerah- daerah yang merupakan pusat kegiatan lokal maupun pusat kegiatan wilayahantar kecamatan. Total panjang jalan tahun 2004 sesuai klasifikasinya terdiri dari 93,59 Km atau 34,33 merupakan jalan Nasional, 141,00 km atau 51,73 adalah jalan Provinsi dan jalan Kabupaten sepanjang 38 Km atau 13,94. Tabel 9. Panjang Jalan di Pulau Morotai Menurut Status Jalan Tahun 2004 Jalan Jalan Jalan Jumlah Nas. Prov. Kab. Kecamatan Km Km Km Km Morotai Selatan 25,59 52,00 20,00 97,59 Morotai Selatan Barat - 89,00 8,00 97,00 Morotai Utara 68,00 - 10,00 78,00 Total 93,59 141,00 38,00 272,59 Sumber: BAPPEDA Provinsi Maluku Utara, 2005. 79 Dari panjang jalan tersebut di atas, bila ditinjau dari segi jenis perkerasan jalan, ternyata sekitar 110,59 Km atau 40,57 masih merupakan jalan sirtu, diikuti jalan tanah sepanjang 107,00Km atau 39,25, sedang yang beraspal hanya sekitar 55,10 Km atau 20,21. Gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan prasaranasarana transportasi darat, demikian pula penyebarannya dalam berbagai kecamatan, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Panjang Jalan di Pulau Morotai Menurut Jenis Perkerasan Tahun 2003 Jalan Jalan Jalan Jumlah Aspal Sirtu Tanah Kecamatan Km Km Km Km Morotai Selatan 41,59 45,00 11,00 97,59 Morotai Selatan Barat 1,00 - 96,00 97,00 Morotai Utara 12,41 65,59 - 78,00 Total 55,10 110,59 107,00 272,59 Sumber: BAPPEDA Provinsi Maluku Utara, 2005. Dilihat dari segi kondisi jalan dimana sekitar 200,18 Km atau 73,44 berada dalam keadaan rusak Berat, rusak ringan sepanjang 43,00 Km atau 15,77, rusak sedang sepanjang 28,51 Km atau 10,46, sedangkan yang berada dalam keadaan baik hanya mencapai 1,00 Km atau 0,73. Sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel 11. Panjang Jalan di Pulau Morotai Menurut Kondisi Tahun 2004 Jalan Jumlah Jalan Baik Rusak Ringan Rusak Berat Kecamatan Km Jalan Rusak Sedang Km Km Km Morotai Selatan - 16,10 43,00 38,59 Morotai Selatan Barat 1,00 - - 96,00 Morotai Utara - 12,41 - 65,59 Total : 1,00 28,51 43,00 200,18 Sumber: BAPPEDA Provinsi Maluku Utara, 2005.

4.5.2. Transportasi Laut.