29
yang akan diteliti. Adapun pelaksanaan penelitian ini efektif dilakukan selama bulan Desember 2005 hingga akhir bulan Maret 2006.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana peneliti mengumpulkan data tertulis dan kata-kata lisan dari subjek penelitian dan
informan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor 1975 dalam Moleong 2001 bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
setting dan individu secara holistik. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengambil fakta berdasarkan pemahaman subjek penelitian verstehen,
mengetengahkan hasil pengamatan itu secara rinci thick description, seraya menghindari komitmen terhadap model teoritik terdahulu Agusta, 1998,
sehingga hasil dari penelitian ini bisa berupa suatu verifikasi teori, penyanggahan teori, penambahan atau penguatan terhadap suatu teori.
Menurut Sitorus 1998, peneliti memberi penekanan pada sifat bentukan sosial realitas, hubungan akrab antara peneliti dan apa yang dikajinya, serta
kendala situsional yang menyertai penelitian. Peneliti juga memberi penekanan pada sifat sarat nilai penelitian. Peneliti mencari jawaban atas pertanyaan
bagaimana pengalaman sosial dibentuk dan diberi makna. Dalam kasus konflik pengelolaan sumberdaya alam ini, peneliti menekankan pada bentukan sosial
realitas yang terjadi di Desa Curugbitung, hubungan akrab antara peneliti dan subjek peneliti, serta kendala-kendala situasional yang terjadi di lapangan. Sifat
sarat nilai penelitian ini diperoleh dari hasil diskusi dan wawancara mendalam dengan informan yang mengalami sendiri proses sosial tersebut, sehingga
mereka mampu memberi nilai-nilai secara subjektif yang tidak akan mampu diberikan oleh orang yang tidak mengalami sendiri proses sosial tersebut.
30
Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus, yang mana peneliti memilih suatu kasus yaitu konflik pengelolaan sumberdaya alam untuk diteliti
dengan menggunakan serumpun metode penelitian. Studi kasus sesuai digunakan dengan alasan: 1 Pertanyaan penelitian berkenaan dengan
”bagaimana” atau ”mengapa” konflik pengelolaan sumberdaya alam dapat terjadi pada masyarakat Desa Curugbitung, 2 Peluang peneliti sangat kecil untuk
mengontrol peristiwagejala sosial yang terjadi, baik dikalangan masyarakat Curugbitung maupun pada perusahaan Hevindo, serta pihak lainnya; 3
Pumpunan focus penelitian adalah peristiwagejala sosial masa kini dalam konteks kehidupan nyata yaitu peristiwa konflik pengelolaan sumberdaya alam di
Desa Curugbitung Yin, 1996 dalam Sitorus, 1998
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Karakteristik Data