65 skenario prioritas pemasangan VMS terhadap kapal perikanan sebagai
berikut : 1 Prioritas Pertama, yaitu diberlakukan terhadap kapal penangkap dengan
jenis alat tangkap : Pukat Udang, Pukat Ikan, Tuna Longline dan Purse Seine.
2 Prioritas Kedua, yaitu terhadap Kapal Pengangkut 3 Prioritas terakhir akan diberlakukan terhadap Kapal Pengumpul
3 Skenario Finansial Untuk tahap awal pelaksanaan VMS, pemilik kapal tidak akan
dikenakan biaya atau gratis, namun tahap pelaksanaan setelah 1.500 Transmitter
terpasang, semua pengusaha aau pemilik kapal yang menggunakan TX dari DKP akan dikenakan pungutan VMS yang terdiri
dari pungutan airtime dan pengutan biaya pengganti Tx.
4.3 Pelaksanaan Sosialisasi Penerapan VMS
Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan awal yang cukup menentukan keberhasilan rencana pelaksanaan VMS Vessel Monitoring System di Indonesia
yang penyelenggara atau operatornya adalah Departemen Kelautan dan Perikanan DKP Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan sistem pemantauan kapal
perikanan di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Kepmen No. 29 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pemantauan Kapal Perikanan, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan bertindak sebagai Pengelola Sistem.
Tujuan dari pelaksanaan sosialisasi tahap awal ini adalah: 1 Sesegera mungkin menyampaikan kepada calon target program VMS bahwa
sejak tahun 2003 akan dilaksanakan penerapan VMS di Indonesia, khususnya terhadap 500 kapal asing dan lokal dengan ukuran 100 GT ke
atas. Dan pada tahun 2004 terhadap 1.000 kapal asing dan lokal yang bobot nya 50 GT ke atas.
2 Mendapatkan masukan dan saran dari calon target program VMS tentang semua aspek yang berkaitan dengan penerapan VMS.
66 3 Menjelaskan kepada pengusaha bahwa tujuan dari VMS adalah antara lain
sebagai berikut: Vessel Monitoring System VMS atau Sistem Pemantauan Kapal Perikanan merupakan suatu sistem pemantauan kapal dengan
menggunakan peralatan transmitter dan satelit guna mempermudah pengawasan gerak kapal-kapal ikan untuk mengidentifikasi kapal,
memonitor posisi kapal dan aktivitas kapal. Adapun tujuan diselenggarakannya VMS adalah :
1 Memonitor posisi kapal perikanan yang sedang melakukan penangkapan atau pengangkutan.
2 Mempercepat informasi kegiatan dan hasil penangkapan 3 Meningkatkan ketaatan dan penegakan hukum
4 Menunjang fungsi
Sistem Pengawasan
Berbasis Masyarakat
SISWASMAS. 5 Kesemuanya ini dilaksanakan untuk menjaga dan mengendalikan
sumberdaya ikan agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan dan tetap lestari.
6 Memudahkan bagi pemilik kapal untuk ikut mengawasi kegiatan penangkapan ikan, posisi kapal dan mempercepat penyelamatan apabila
terjadi kecelakaan di laut. Sosialisasi dilakukan di beberapa daerah yang dinilai tingkat kegiatan
usaha penangkapan ikannya tinggi, seperti Jakarta, Kendari, Bitung, Sorong, Denpasar, Medan dan Pekalongan, adapun tempat dan tanggal pelaksanaan
sosialisasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Tempat dan Tanggal Pelaksanaan Sosialisasi Penerapan VMS di Indonesia