Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat untuk
151 teknologi, kelembagaan dan hukum atau peraturan. Diagram AHP untuk aspek
manfaat disajikan pada bagian metodologi Bab 3 disertasi ini, sedangkan tinjauan secara manfaat atas penerapan metode VMS untuk sistem pengawasan kapal ikan
yang ditinjau dari keenam aspek seperti yang diperlihatkan pada Tabel 28. Tabel 28 Tingkat Kepentingan Manfaat Penerapan VMS dari Masing-
Masing Aspek
Aspek Bobot Manfaat Bagi
Pengusaha Bobot Manfaat Bagi
Pemerintah
Ekonomi 0.3838
0.3219 Sosial
0.1778 0.1382
Biologi 0.1763
0.1103 Teknologi
0.0538 0.1663
Kelembagaan 0.0274
0.0165 Hukum
0.1810 0.2468
Total 1.0000
1.0000 Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan
Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang diperlihatkan pada Tabel 28, terlihat bahwa manfaat ekonomi yang paling besar atas penerapan model VMS dapat dirasakan oleh
pemerintah maupun pengusaha kapal ikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan model VMS akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
pengelolaan sumber daya ikan sehingga dapat memberikan peningkatan pendapatan nilai ekonomis. Seperti yang dipaparkan pada tinjauan aspek ekonomi
pada sub bab sebelumnya Indonesia memiliki kekayaan sumber daya ikan SDI yang sangat melimpah, terbukti bahwa Indonesia merupakan negara produsen
ikan terbesar ketiga di dunia. Kontribusi terhadap PDB pun sektor perikanan tangkap memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu sebesar 79,49 pada
tahun 2003 Suara Pembaruan, 5 Januari 2005. Produksi perikanan pada periode 2000-2004 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,21 per tahun, dari 5,107
juta ton pada tahun 2000 menjadi 5,948 juta ton pada tahun 2003. Apabila penerapan model VMS berhasil, dan usaha penangkapan ikan dapat dikendalikan
dan kelestarian sumberdaya ikan lebih terjaga, maka peningkatan produksi
152 perikanan lebih terjamin, karena tingginya kakayaan SDI yang dimiliki sampai
dengan saat ini masih belum memiliki sistem pemantauan dan pengawasan yang handal. Tinjauan atas manfaat pada keenam aspek tersebut adalah:
1 Ekonomi Seperti yang telah dikatakan di atas, berdasarkan hasil FGD maka
terdapat empat manfaat yang dirasakan dalam penerapan model VMS ditinjau dari bidang ekonomi meliputi:
1 Manfaat adanya peningkatan pendapatan baik yang dirasakan oleh pemerintah maupun pemilik kapal, model VMS akan mengurangi atau
mencegah tingkat pencurian ikan sehingga akan meningkatkan pendapatan bagi kedua belah pihak;
2 Manfaat penghematan biaya pemantauan kapal ikan, melalui model VMS, sistem pemantauan dan pengawasan kapal ikan dapat
dikendalikan melalui sentral pengawasan di darat sehingga tidak perlu lagi kapal patroli yang harus berkeliling setiap saat;
3 Manfaat berkurangnya tingkat pencurian ikan, model VMS akan mengawasi setiap kapal yang melakukan pencurian ikan atau transaksi
penjualan ikan di tengah laut, artinya tingkat kerugian negara atas hilangnya ikan akan berkurang;
Sebagai akibat dari berkurangnya tingkat pencurian, maka sumber daya ikan akan terjaga sehingga nelayanpun tidak lagi kesulitan dalam
mendapatkan ikan sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi nelayan.
Dari keempat manfaat di atas, setelah dilakukan survei terhadap lima orang pakar dan praktisi di bidang kelautan dan perikanan untuk
mendapatkan manfaat mana yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi
pihak pemerintah dan pengusaha kapal ikan, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 29.
153
Tabel 29 Tingkat Kepentingan Manfaat Yang dirasakan Pemerintah dan Pengusaha dari Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Peningkatan Pendapatan 0.6871
0.6604 Menghemat Biaya dan Waktu
Pengawasan 0.0663
0.0606 Mengurangi Kerugian Negara
0.0652 0.1976
Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan 0.1814
0.0814 Total
1.0000 1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Berdasarkan Tabel 29, terlihat bahwa manfaat secara ekonomi yang paling besar dirasakan oleh pemerintah dan pengusaha kapal ikan atas
pemanfaatan model VMS adalah dalam hal peningkatan pendapatan. Sehingga atas dasar tingkat kepentingan dari keempat manfaat di atas maka
pilihan strategi yang paling sesuai bagi kedua pihak seperti yang disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 30 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat
Ekonomi
Strategi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Sistem Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2170 Penegakan Hukum dan Kemampuan
Pengawasan 0.2082
0.7180 Kemampuan Lembaga dan SDM
0.0635 0.0650
1.0000 1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Ditinjau dari aspek manfaat ekonomi maka perlu dipilih suatu strategi dalam penerapan model VMS sebagai sistem pemantauan kapal
ikan. Berdasarkan hasil analisis dengan matriks SWOT telah dipilih tiga pilihan strategi seperti yang diperlihatkan pada Tabel 30. Dari tiga pilihan
154 strategi
tersebut, menurut
kelima responden
menyatakan lebih
memprioritaskan strategi sistem pembebanan biaya VMS merupakan strategi yang paling sesuai dilakukan bagi pengusaha kapal ikan, sedangkan
strategi yang paling sesuai untuk diprioritaskan bagi pihak pemerintah adalah strategi penegakan hukum dan kemampuan pengawasan. Pilihan
prioritas ini didasarkan karena bagi pihak pemerintah lebih memandang dari segi regulasi dan hukum yang memiliki kekuatan dalam penerapan model
VMS karena berdasarkan pengalaman implementasi pada tahap pertama terlihat bahwa pemerintah belum memiliki kesiapan dalam regulasi
pendukung penerapan model VMS. Namun dari pihak pengusaha lebih menekankan pada aspek biaya karena seperti hasil sosialisasi dan
pengunpulan data melalui kuesioner tentang penerapan VMS, sebagian besar pengusaha kapal merasa keberatan dalam pembiayaan investasi dan
operasional alat tersebut. 2 Sosial
Tinjauan atas aspek manfaat sosial yang dapat dirasakan dalam penerapan model VMS berdasarkan hasil FGD didapat tiga manfaat sosial
yaitu: 1 Menekan terjadinya konflik antara pemilik kapal dengan nelayan,
melalui teknologi VMS, pemilik kapal akan mendapatkan informasi yang pasti terhadap kegiatan penangkapan dan jumlah ikan yang
ditangkap oleh nelayan, sehingga dapat mengurangi potensi konflik diantara keduanya. Demikian halnya bagi pihak pemerintah, model VMS
akan menekan konflik sosial antara pemerintah dengan pengusaha kapal dalam menilai kegiatan penangkapan dan informasi hasil tangkapan.
2 Meningkatkan kesadaran nelayan bahwa dalam melakukan penangkapan mereka tidak melakukan tindak kesewenangan yang berdampak pada
kelestarian sumber daya ikan dan pelanggaran hukum. 3 Meningkatkan rasa aman bagi semua pihak, karena melalui teknologi
VMS akan membantu mengetahui posisi kapal yang mengalami kecelakaan atau hilang di tengah laut.
155 Berdasarkan ketiga aspek di atas, setelah dilakukan survei dan
wawancara terhadap lima orang pakar di bidang perikanan laut dalam menilai tingkat kepentingan dari ketiga manfaat sosial di atas, maka dapat
diperoleh hasil seperti pada Tabel 31.
Tabel 31 Pembobotan Manfaat Sosial Penerapan VMS
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang terlihat pada Tabel 31, manfaat sosial yang paling besar bobotnya bagi pengusaha adalah dapat meningkatkan rasa aman dalam
melakukan kegiatan penangkapanberlayar, sedangkan manfaat sosial yang dirasakan bagi pemerintah adalah dapat meningkatkan kesadaran bagi
nelayan dalam upaya peningkatan sistem pengawasan dan pelestarian sumber daya ikan Indonesia. Pemberian kesadaran bagi nelayan atas
manfaat model VMS menjadi perhatian yang paling penting karena berdasarkan
hasil laporan
sosialisasi penerapan
model VMS
mengindikasikan bahwa sebagian besar pengusaha kapal belum memiliki kesadaran atas manfaat dari model VMS bagi mereka. Dengan demikian
melalui penerapan model VMS ini diharapkan pemerintah dapat merasakan manfaat yang besar atas tingginya kesadaran pengusaha akan pentingnya
model VMS. Berdasarkan ketiga manfaat di atas, maka prioritas strategi yang
paling sesuai baik bagi pemerintah maupun pengusaha kapal ikan dalam menerapkan model VMS adalah sebagai berikut:
Aspek Sosial Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Menekan Potensi Konfliks 0.2559
0.1904 Meningkatkan Kesadaran Nelayan
0.0811 0.7403
Meningkatkan Rasa Aman 0.6630
0.0703 1.0000
1.0000
156
Tabel 32 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Sosial
Strategi Bobot Manfaat Bagi
Pengusaha Bobot Manfaat Bagi
Pemerintah
Sistem Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2172 Penegakan Hukum dan
Kemampuan Pengawasan 0.2082
0.7187 Kemampuan Lembaga dan SDM
0.0635 0.0651
1.0000 1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Ditinjau dari manfaat sosial, prioritas strategi penerapan VMS yang paling sesuai bagi pengusaha kapal ikan adalah sistem pembebanan biaya,
karena melalui strategi ini diharapkan pengusaha dapat terdorong untuk merasakan manfaat sosial dari penerapan model VMS. Prioritas strategi bagi
pemerintah adalah stratagi penegakan hukum dan peningkatan kemampuan pengawasan, artinya strategi ini menjadi lebih diprioritaskan karena melalui
penegakan hukum dan kemampuan pengawasan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat menekan potensi konflik
antara pemerintah dan pengusaha. 3 Biologi
Tinjauan atas manfaat secara biologi dalam penerapan model VMS berdasarkan hasil FGD meliputi tiga manfaat, yaitu:
1 Mengurangi tindakan atau perilaku nelayan yang melakukan pelanggaran dengan cara melaggar wilayah operasi penangkapan,
sehingga dapat merusak kelestarian sumberdaya ikan dan meyebabkan terjadinya over fishing atau melakukan penangkapan yang melebihi batas
yang ditetapkan. 2 Sebagai akibat poin satu di atas akan berdampak pada terjaganya
kelestarian sumber daya ikan; 3 Sebagai akibat kedua poin di atas, maka akan mudah bagi perencanaan
dan pengelolaan sumber daya ikan, karena setiap nelayan menjadi disiplin dalam menangkap ikan sesuai izin yang mereka peroleh.
157 Berdasarkan ketiga aspek manfaat biologi di atas, maka hasil hasil
survei terhadapa lima orang ahli dan pakar di bidang kelautan dan perikanan dalam menilai tingkat kepentingan dari ketiga aspek tersebut, didapat hasil
seperti pada Tabel 33.
Tabel 33 Pembobotan Manfaat Biologi Penerapan VMS
Aspek Biologi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Mengurangi Over Fishing 0.6728
0.1904 Pelestarian Sumber Daya Ikan
0.2429 0.7394
Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Ikan
0.0842 0.0702
1.0000 1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang disajikan pada Tabel 33, manfaat secara biologi yang dirasakan pengusaha adalah dalam hal dapat mengurangi pelanggaran
wilayah tangkap yang meyebabkan over fishing sedangkan bagi pemerintah adalah manfaat pelestarian sumber daya ikan. Manfaat secara biologi antara
mengurangi over fishing dan pelestarian sumber daya ikan merupakan dua aspek manfaat yang paling signifikan tingkat manfaatnya. Hal ini terjadi
karena Indonesia memiliki tingkat kerugian yang paling tinggi akibat pencurian ikan dan over fishing yang tidak terkendali. Sehingga atas dasar
pertimbangan manfaat biologi tersebut, maka strategi yang sesuai seperti yang disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Biologi
Strategi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Sistem Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2170 Penegakan Hukum dan Kemampuan Pengawasan
0.2082 0.7180
Kemampuan Lembaga dan SDM 0.0635
0.0650 1.0000
1.0000 Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan
Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
158 Ditinjau dari manfaat biologi, prioritas strategi penerapan VMS yang
paling sesuai bagi pengusaha kapal ikan adalah sistem pembebanan biaya, karena melalui strategi ini diharapkan pengusaha dapat terdorong untuk
merasakan manfaat biologi terutama dalam melestarikan sumberdaya ikan dengan mengurangi kegiatan over fishing. Prioritas strategi bagi pemerintah
adalah stratagi penegakan hukum dan peningkatan kemampuan pengawasan, artinya strategi ini menjadi lebih diprioritaskan karena melalui penegakan
hukum dan kemampuan pengawasan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat menekan potensi konflik antara pemerintah dan
pengusaha. 4 Teknologi
Tinjauan atas aspek manfaat teknologi dari penerapan model VMS berdasarkan hasil FGD meliputi empat aspek manfaat, yaitu:
1 Keandalan teknologi VMS akan meningkatkan kemampuan sistem pengawasan dan pemantauan penangkapan ikan dan ketaatan nelayan
dalam kegiatan penangkapan ikan. 2 Memudahkan dalam mendapatkan data dan informasi tentang kegiatan
penangkapan dan hasil tangkapan. 3 Kemudahan dalam mengakses data dan informasi secara realtime online;
4 Data dan informasi yang diperoleh akan memberikan manfaat untuk menganalisis berbagai kebutuhan berkaitan dengan perencanaan dan
pengelolaan sumber daya seperti jumlah tangkapan, jumlah kapal, wilayah penangkapan dan potensi ikan.
Keempat aspek manfaat teknologi di atas, berdasarkan hasil survei untuk mendapatkan tingkat kepentingan didapat hasil seperti yang tersaji
dalam Tabel 35.
159
Tabel 35 Pembobotan Manfaat Teknologi Penerapan VMS
Sumber : Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang disajikan pada Tabel 35, manfaat secara teknologi yang dirasakan oleh pengusaha dan pemerintah memiliki kesamaan manfaat,
yaitu teknologi VMS dapat memberikan kemampuan dalam pengawasan kapal penangkap ikan. Sehingga atas dasar pertimbangan manfaat teknologi
tersebut, maka strategi yang sesuai seperti yang disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 36 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Teknologi
Strategi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2170 Penegakan Hukum dan Kemampuan Pengawasan
0.2082 0.7180
Kemampuan Lembaga dan SDM 0.0635
0.0650 1.0000
1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar da Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang terlihat pada Tabel 36, pemilihan strategi penerapan model VMS yang ditinjau berdasarkan manfaat secara teknologi maka
prioritas strategi sistem pembebanan biaya menjadi prioritas utama bagi pengusaha kapal ikan, karena ditinjau dari manfaatnya penerapan teknologi
VMS akan membutuhkan biaya investasi dan pemeliharaan yang cukup besar bagi pihak pengusaha kapal ikan. Namun bagi pihak pemerintah
prioritas strategi yang sesuai adalah melalui penegakan hukum dan peningkatan kemampuan pengawasan. Alasan kenapa strategi ini menjadi
Aspek Teknologi Bobot Manfaat Bagi
Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Kemampuan Pengawasan 0.5314
0.5874 Kelengkapan Data dan Informasi
0.3021 0.2509
Akses Informasi 0.1057
0.1164 Analisis Informasi
0.0608 0.0463
1.0000 1.0000
160 lebih prioritas karena secara teknologi model VMS memiliki kemampuan
yang dapat diandalkan sebagai sistem pemantauan dan pengawasan kapal ikan, disamping itu pemerintah juga perlu menyiapkan perangkat hukum
dalam menunjang sistem pemantauan dan pengawasan tersebut. 5 Kelembagaan
Tinjauan atas manfaat kelembagaan atas penerapan model VMS bagi sistem pemantauan dan pengawasan kapal ikan seperti yang disajikan
berikut ini: 1 Optimalisasi fungsi pengawasan sumberaya ikan, tersedianya teknologi
dan perangkat VMS dapat dijadikan sarana pendukung dalam meningkatkan peran dan fungsi lembaga yang melakukan pemantauan
dan pengawasan kapal penangkap ikan. 2 Kemudahan dalam melakukan koordinasi antar lembaga, teknologi VMS
diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara lembaga yang terkait dalam sistem pengawasan;
3 Memberikan ketegasan yang kuat terhadap fungsi dan tugas setiap lembaga yang terkait dalam sistem pengawasan, hasil pemantauan kapal
ikan dapt merupakan bukti untuk melakukan penegakkan hukum. Berdasarkan ketiga aspek manfaat di atas, setelah dilakukan survei
terhadap lima orang pakar di bidang kelautan dan perikanan untuk menilai tingkat kepentingan dari ketiga aspek manfaat tesebut, maka dapat diperoleh
hasil seperti pada Tabel 37. Tabel 37 Pembobotan Manfaat Kelembagaan Penerapan VMS
Aspek Kelembagaan Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Optimalisasi Pengawasan 0.6584
0.6941 Optimalisasi Koordinasi antar Lembaga
0.2529 0.2310
Ketegasan dalam kewenangan setiap lembaga
0.0887 0.0749
1.0000 1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
161
Seperti yang disajikan pada Tabel 37, manfaat paling besar dirasakan bagi pengusaha dan pemerintah adalah dapat mengoptimalkan sistem
pengawasan terhadap kegiatan penangkapan ikan. Bagi pemerintah, dengan adanya pemanfaatan model VMS akan mendukung mengoptimalkan fungsi
pengawasan pada lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengawasan. Sedangkan bagi pengusaha manfaat yang didapat adalah adanya kepastian
terhadap lembaga yang berwenang dalam melakukan pengawasan, karena saat ini belum ada lembaga yang memiliki kewenangan penuh dalam sisitem
pengawasan kapal ikan. Atas dasar pertimbangan di atas, maka prioritas strategi yang sesuai bagi kedua belah pihak seperti yang disajikan pada tabel
di bawah ini.
Tabel 38 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Kelembagaan
Strategi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2170 Penegakan Hukum dan Kemampuan Pengawasan
0.2082 0.7180
Kemampuan Lembaga dan SDM 0.0635
0.0650 1.0000
1.0000
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Bagi pemerintah strategi yang menjadi prioritas adalah strategi penegakan hukum dan peningkatan kemampuan pengawasan, artinya jika
ditinjau dari segi manfaat lembaga, pemerintah perlu menyiapkan perangkat hukum dalam menunjang optimalisasi lembaga pengawasan tersebut.
Sedangkan jika ditinjau dari pihak pengusaha, perlu dibuatkan model sistem pembebanan biaya VMS, karena dengan adanya optimalisasi lembaga yang
memiliki kewenangan dalam pengawasan kapal ikan maka untuk mendukung optimalisasi pengawasan tersebut perlu disiapkan model sistem
pembebanan biaya pengadaan perangkat VMS yang mampu memotivasi pengusaha untuk ikut VMS.
162 6 Hukum dan Peraturan
Tinjauan atas aspek manfaat di bidang hukum dan peraturan dengan adanya penerapan model VMS didapat tiga manfaat yang meliputi:
1 Penerapan model VMS dapat dijadikan salah satu perangkat hukum; 2 Model VMS dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam mendukung dan
membuktikan tindak pidana pelanggaran dan pencurian ikan; 3 Dapat meningkatkan kepatuhan para nelayan agar tidak melakukan
pelanggaran wilayah tangkap dan pencurian ikan
Berdasarkan ketiga aspek manfaat di atas, setelah dilakukan survei oleh lima orang pakar di bidang kelautan dan perikanan dalam menilai
tingkat kepentingan dari ketiga aspek tersebut, maka dapat diperoleh hasil seperti pada Tabel 39.
Tabel 39 Pembobotan Manfaat Hukum Penerapan VMS
Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan PraktisiPerikanan Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Seperti yang disajikan pada Tabel 39, manfaat yang paling besar dirasakan di bidang hukum bagi pemerintah adalah model VMS dapat
dijadikan upaya dalam meningkatkan kepatuhan dari pemilik kapal. Karena dengan adanya model VMS seluruh kapal ikan akan selalu terawasi dan
dapat meminimalkan tingkat pencurian dan illegal fishing dengan demikian kelestarian sumber daya ikan selalu terjaga. Sedangkan bagi pengusaha
manfaat yang paling besar dirasakan manfaatnya adalah sebagai kelengkapan dalam perangkat hukum, artinya dengan adanya model VMS
pemerintah akan mudah dalam membuktikan adanya tindak pidana terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh kapal ikan. Atas dasar pertimbangan
Aspek Hukum Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat Bagi
Pemerintah
Kelengkapan Perangkat Hukum 0.6843
0.3190 Mendukung Tindak Pelanggaran
0.2276 0.2005
Meningkatkan Kepatuhan 0.0881
0.4800 1.0000
1.0000
163 manfaat hukum tersebut, maka strategi yang sesuai bagi kedua pihak seperti
yang disajikan pada Tabel 40. Tabel 40 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Hukum
Strategi Bobot Manfaat
Bagi Pengusaha Bobot Manfaat
Bagi Pemerintah
Sistem Pembebanan Biaya VMS 0.7283
0.2170 Penegakan Hukum dan Kemampuan Pengawasan
0.2082 0.7180
Kemampuan Lembaga dan SDM 0.0635
0.0650 1.0000
1.0000 Sumber: Hasil Penelitian dari 5 Responden Pakar dan Praktisi Perikanan
Kelautan dengan pengumpulan mengunakan metode AHP, 2005
Pemilihan strategi penerapan VMS yang ditinjau berdasarkan manfaat secara hukum terdapat perbedaan pilihan. Bagi Pemerintah strategi yang
sesuai adalah melalui penegakan hukum, namun bagi pengusaha adalah strategi sistem pembebanan atas biaya penerapan VMS.