Analisis Strategi Penerapan VMS dengan Matriks SWOT
148
Tabel 27 Matriks SWOT Strategi Penerapan VMS
No STRENGTHS – S
No WEAKNESSES – W
1 Aspek Lembaga
Sudah adanya lembaga yang berwenang untuk pengawasan sumberdaya ikan
Adanya perencanaan pengadaan SDM guna mendukung implementasi VMS
1 Aspek Lembaga:
a. Lembaga PMO yang ada tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal
b. Belum adanyan integrasi secara intensif dari masing-masing lembaga dalam
sistem pengawasan kapal ikan c. Kurangnya fasilitas pendukung bagi
Lembaga yg
memiliki kwenangan
pengawasan kapal ikan d. Dukungan SDM yang belum memiliki
kapabilitas dalam memanfaatkan dan mengembangkan teknologi VMS
e. Keterbatasan dana dalam mendukung sistem pengawasan kapal ikan
2 Aspek Teknologi VMS :
a. Sudah memiliki Pusat Koordiantor pengendalian VMS, dan 2 regional center di
batam dan ambon b. Sistem Pemantauan dengan VMS sudah
dapat dioperasikan oleh DKP 2
Aspek Teknologi VMS : a. Ketergantungan yang tinggi pada vedor
perangkat VMS b. kemampuan teknologi VMS masih terbatas,
tidak mampu
menganalisis indikasi
pelanggaran secara ”on line” 3
Aspek Kebijakan: - Sudah memiliki peraturan hokum yang
mengatur VMS secara khusus Kepmen 29 3
Aspek Kebijakan Internal: Kebijakan pendukung yang berkaitan dengan
operasi pelaksanaan VMS masih belum lengkap
No OPPORTUNITIES – O PELUANG
No SO STRATEGIES
No WO STRATEGIES
1 Aspek Politik dan Kebijakan:
a. UU NO 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
sebagai landasan yang kuat dalam membangun sistem pengawasan
b. Akan adanya Inpres tentang ilegal fishing
1 Menyediakan kebijakan pendukung dalam
pengawasan VMS O1;S3 Membentuk SDM yang memiliki
kemampuan dalam pengawasan O1;S1 1
Menyediakan kebijakan pendukung dalam pengawasan VMS O1;W3,W5
Membentuk lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengawasan yang didukung
dengan fasilitas pendukung W3;O1
2 Aspek Ekonomi:
Sektor Perikanan Laut memiliki pertumbuhan produksi yang terus meningkat, dan Indonesia sebagai
negara produsen terbesar ketiga, dan perikanan tangkap memberikan kontribusi pada PDB
2 Pemanfaatan Teknologi VMS sebagai sistem
pengawasan kapal ikan O1, O2;W1 2
Pemanfaatan Teknologi VMS sebagai sistem pengawasan kapal ikan O1, O2;W1
Memberdayakan lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengawasan kapal
O1;W1,3
3 Aspek Biologi :
Perairan laut Indonesia yang sangat luas dengan potensi kekayaan ikan yang berlimpah
3 Membangun sistem pengawasan perikanan
yang terintegrasi O4;W4 3
Membangun sistem pengawasan perikanan yang terintegrasi O4;W4
No THREATS – T ANCAMAN
No ST STRATEGIES
No WT STRATEGIES
1 Aspek Politik dan Kebijakan Eksternal:
Tuntutan dunia internasional terhadap lemahnya pelestarian budidaya laut Indonesia
1 Menyediakan kebijakan pendukung dalam
pengawasan perairan laut Indonesia S2;T1 1
Menyediakan perangkat hukum dalam sistem pengawasan penagkapan ikan T1;W3
2 Aspek Ekonomi:
Hilangya pendapatan devisa pada sektor perikanan laut akibat tingginya tingkat pencurian ikan laut
2 Pemanfaatan Teknologi VMS sebagai sistem
pengawasan kapal pengakapan ikan S2;T2 2
Pemanfaatan Teknologi VMS sebagai sistem pengawasan kapal pengakapan ikan T2;W1-5
3 Aspek Sosial dan Budaya:
Perilaku pengusaha kapal ikan yang miliki kesadaran rendah, keraguan dalam mengikuti VMS dan
menolak pemasangan alat VMS serta tidak disiplin dalam mengaktifkan alat
Keraguan pengusaha ikan terhadap pembiayaan VMS Tingkat keamanan alat VMS yang terpasang di Kapal
tidak terjamin 3
Melakukan penegakkan hukum dalam sistem pengawasan penangkapan ikan dan
untuk menjaga keamanan perangkat hukum S2;T3
Menyusun metode pembebanan biaya VMS yang memiliki daya tarik bagi pengusaha
penangkapan ikan T3;S3 3
Melakukan penegakkan hukum dan nyediakan perangkat hukum yang dapat mewajibkan
kepada semua pemilik kapal ikan T3;W3 Menyusun metode pembebanan biaya VMS
yang memiliki daya tarik bagi pengusaha ikan T3;W3
4 Aspek Biologi
Tingginya tingkat pencurian ikan oleh kapal lokal dan asing 1.5juta tontahun
4 Menyediakan perangkat hukum dalam
sistem pengawasan penagkapan ikan S2;T4 4
Menyediakan perangkat hukum dalam sistem pengawasan penagkapan ikan T4;W2
Sumber : Hasil Analisis
Atas dasar matriks SWOT di atas, maka pilihan atau alternatif strategi di atas dikelompokan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
1 Strategi Sistem Pembebanan Biaya VMS yang dapat memberikan keringanan biaya bagi pengusaha kapal ikan. Strategi ini menjadi perlu
untuk dilaksanakan karena adanya perilaku masyarakat pengusaha yang
149 kurang memahami manfaat teknologi VMS untuk jangka panjang sehingga
merasa terbebani
terhadap biaya
pemasangan perangkat
VMS. Pertimbangan atas munculnya strategi ini didasari kepada analisis SWOT di
atas dengan pertimbangan pada poin Menyusun metode pembebanan biaya VMS yang memiliki daya tarik bagi pengusaha kapal ikan
T3,S3; T3,W3. 2 Strategi optimalisasi lembaga, strategi ini dimunculkan atas pertimbangan
dari strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT di atas, yaitu Memberdayakan lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengawasan
kapal O1;W1,3.
3 Strategi pengembangan sumber daya manusia, strategi ini dimunculkan atas pertimbangan dari strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT di atas, yaitu
Membentuk SDM yang memiliki kemampuan dalam pengawasan yang didukung dengan fasilitas pendukung
O1,W1; O1,S1. 4 Strategi penegakan hukum dalam sistem pemantauan kapal ikan, strategi ini
dimuncukan atas pertimbangan dari beberapa strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT di atas, diantaranya adalah 1 Menyediakan kebijakan
pendukung dalam pengawasan VMS O1,S3; O1;W3; T1,S2;T1,W3, 2
Menyediakan perangkat hukum dalam sistem pengawasan penagkapan ikan T3,S2;T4,S2, dan 3 Menyediakan perangkat hukum yang dapat
mewajibkan kepada semua pemilik kapal ikan T3;W3. 5 Strategi optimalisasi sistem pengawasan kapal ikan, strategi ini dimuncukan
atas pertimbangan dari beberapa strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT di atas, diantaranya adalah Pemanfaatan Teknologi VMS sebagai
sistem pengawasan kapal ikan O1-2,W1;.
Dari kelima strategi di atas perlu dikelompokkan menjadi tiga pilihan strategi yang dilakukan analisis AHP berdasarkan pertimbangan manfaat dan
biaya untuk menetapkan model strategy yang diprioritaskan untuk dijalankan dalam menerapkan kebijakan VMS, yaitu sebagai berikut
1 Strategi pembebanan biaya penerapan VMS yang dapat memberikan keringanan biaya bagi pengusaha kapal ikan. Strategi ini menjadi perlu
untuk dilaksanakan karena adanya perilaku masyarakat pengusaha ikan
150 yang kurang memahami manfaat teknologi VMS untuk jangka panjang
sehingga merasa terbebani terhadap biaya pemasangan perangkat VMS. 2 Strategi optimalisasi lembaga dan pengembangan sumber daya manusia,
strategi ini dimunculkan atas pertimbangan penggabungan antara strategi pemberdayakan lembaga dan SDM yang memiliki otoritas penuh dalam
pengawasan yang didukung dengan fasilitas pendukung. 3 Strategi penegakan perangkat hukum dan sistem pengawasan kapal ikan,
strategi ini dimuncukan atas pertimbangan penggabungan antara penegakan perangkat hukum dengan pemanfaatan teknologi VMS sebagai sistem
pengawasan kapal ikan O1-2,W1. 4 Ketiga strategi di atas selanjutnya dilakukan analisis manfaat dan biaya
untuk dipilih menjadi strategi yang memiliki prioritas tertinggi. Analisis keputusan dalam penerapan metode VMS dengan menggunakan
piranti AHP secara hirarki ditunjukan pada bagian metodologi