226
C. Damapak Adiksi Online Game
Dampak buruk secara sosial, psikis, fisik dari kecanduan bermain online game menurut Margaretha Soleman, 2008: 40, sebagai berikut,
1. Sosial Hubungan dengan teman dan keluarga menjadi renggang karena waktu
bersama mereka menjadi jauh berkurang. Perhaulan remaja hanya sebatas di game online saja, sehingga membuat para pecandu online game menjadi
terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Keterampilan social menjadi berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan
dengan orang lain. Perilaku gamer menjadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang dilihat dan dimainkan dalam permainan online
game. 2. Psikis
Pikiran remaja menjadi terus menerus memikirkan game yang sedang dimainkan. Sulit berkonsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos,
atau menghindari pekerjaan. Membuat remaja menjadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
Melakukan apapun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri ang, dll. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat
remaja menjadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.
3. Fisik Terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan
otak. Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain online game. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang
minum, lupa makan karena keasyikan bermain. Berat badan menurun akbiat lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak akan makanan
ringan dan jarang berolahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas
227
fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.
D. Penertian Pelatihan Asertif
Pelatihan asertif digunakan untuk membentuk keterampilan perilaku asertif assertive behavior. Penggunaan teknik ini didasarkan pada asumsi
bahwa banyak orang menderita perasaan cemas dalam berbagai situasi interpersonal. Kecemasan interpersonal dapat dihentikan jika orang dapat
bertindak asertif. Oleh karena itu, berbagai gangguan dan problem interpersonal dapat ditangani dengan cara meningkatkan keterampilan perilaku
asertif. Individu yang memiliki keterampilan asertif lebih mungkin untuk berhasil dalam membina hubungan interpersonal dan dalam kehidupan yang
lebih luas dibanding individu lain yang tidak asertif.
1. Karakteristik Asertif
Ratus Nevid Rachmawati, 2007 dalam Fidiyanti, 2009: 45 mengkategorikan 10 tingkah laku asertif, yaitu:
a. Bicara Asertif,
yaitu individu
mengemukakan hak-hak
atau berusaha mencapai tujuan tertentu dalam suatu situasi dan memberi
pujian untuk menghargai tingkah
laku seseorang
dan juga
memberi feed back positif pada individu lain. b. Pengungkapan perasaan-perasaan pada individu lain secara spontan
dan tidak berlebihan. c. Menyapa dan memberi salam pada individu lain dan individu yang
ditemui termasuk individu yang baru dikenal dan membuka percakapan.
d. Dapat menampilkan cara yang efektif untuk menyatakan setuju dan tidak setuju.
228
e. Menanyakan alasan baik diminta untuk melakukan sesuatu, jadi tidak langsung menyanggupi atau menolaknya.
f. Berbicara mengenai diri sendiri.
g. Menghargai pujian dan menerima pujian. h. Menolak untuk menerima begitu saja pendapat orang lain.
i. Menatap lawan bicara.
j. Mampu menampilkan respon melawan rasa takut, tidak menampilkan
tingkah laku yang memancing rasa cemas. Berdasarkan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
individu bisa bersikap asertif apabila dapat mengungkapkan haknya dengan cara berbicara dan dapat mengungkapkan perasaanya yang tidak
berlebihan. Selain itu mampu menampilkan respon melawan rasa takut dari ajakan teman dapat menggunakan cara yang efektif untuk menyatakan
setuju atau tidak setuju. Menurut Lange dan Jakubowski Fidiyanti, 2008: 47. Pelatihan
asertif diberikan kepada siswa melalui 5 tahap yaitu: a. Menghapus rasa takut yang berlebihan dan keyakinan yang tidak logis.
Tahap pertama dalam pelatihan asertif yaitu siswa diminta untuk menghapus kekhawatiaran yang dapat menyakiti perasaan orang lain
dan ketakutan bila bersikap tegas itu menampilkan diri sebagai orang yang tidak mampu, tidak mahir dan tidak berguna. Ketakutan yang
berlebihan sering menghentikan individu untuk bersikap tegas. b. Menerima atau mengemukakan fakta–fakta masalah yang dihadapi.
Tahap kedua dalam perilaku asertif yaitu siswa diperkenalkan relaksasi untuk mengungkapkan fakta–fakta masalah yang dihadapi dan mampu
besikap tegas. Seseorang individu harus menerima bahwa setiap orang mampu bersikap tegas dan mengekspresikan pikiran, perasaan dan
229
keyakinan secara jujur. Siswa diminta untuk menjalankan tingkah laku menegaskan diri yang semula dihindari.
c. Berlatih untuk bersikap asertif. Tahap ketiga dalam perilaku asertif yaitu siswa diberikan contoh latihan bersikap tegas, yaitu kegiatan
bermain peran dengan memusatkan pada perilaku nonverbal atau verbal yang penting dalam ketegasan.
d. Penambahan latihan relaksasi dan pengulangan perjanjian untuk bersikap tegas.
e. Membawa perilaku asertif pada kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan sehari–hari.
230
SATUAN LAYANAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PELATIHAN ASERTIF UNTUK MEREDUKSI ADIKSI ONLINE GAME PADA REMAJA
1. Judul Spesifikasi Layanan
:
Pentingnya ketegasan dalam kehidupan
2. Jenis Layanan
: Layanan Dasar
3. Bidang Bimbingan
:
Pribadi Sosial
4. Fungsi Layanan
: Pemahaman
5. Tujuan Hasil yang ingin
dicapai a.
Tujuan Umum :
Siswa mengetahui dimana situasi harius bersikap asertif
b. Tujuan Khusus
: Menghilangkan pikiran negatif ketika
menolak ajakan bermain online game.
6. Sasaran Layanan
:
Siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Sedayu
7. Uraian Kegiatan dan Materi
:
TAHAP KEGIATAN
ESTIMASI WAKTU
PENDAHULUAN
13. Pembimbing membuka kegiatan layanan
14. Pembimbing mengecek kehadiran siswa
15. Pembimbing mengadakan apersepsi
5 menit
KEGIATAN INTI
17. Pembimbing memberikan ice breaking.
18. Pembimbing menjelaskan
keterkaitan game dengan materi yang dibawakan.
19. Pembimbing
membagi beberapa
kelompok dan
konseli diminta
untuk mengungkapkan fakta-fakta masalah yang
dihadapi dalam
menolak ajakan
teman bermain online game dalam selembar kertas.
20. Penjelasan materi pentingnya bersikap
tegas dalam kehidupan. 21.
Pembimbing meminta
para konseli
untuk relaksasi dan membayangkan konseli sedang
bersama dengan
temannya yang
mengajak bermain online game. 22.
Pembimbing meminta konseli untuk menerangkan tingkah laku spesifik dalam
situasi-situasi yang kurang menguntungkan dan mencoba untuk bersikap asertif.
25 menit
231
PENUTUP
13. Siswa bersama pembimbing mengadakan tanya jawab dan berdiskusi
14. Siswa bersama pembimbing menyimpulkan materi yang telah disampaikan
15. Pembimbing menutup kegiatan layanan
15 menit
8. Metode
: Video, ceramah, diskusi
9. Tempat Penyelenggaraan
: Ruang kelas
10. Waktu
: 1 x 45 menit
11. Penyelenggaraan
: Guru , praktikan dan siswa
12. Alat Instrumen Pendukung
:
Papan tulis, spidol
13. Rencana Evaluasi dan Tindak
Lanjut :
Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok
Yogyakarta, 24 Februari 2015 Praktikan,
DEDY SETYATNO NIM 08104244041
232
PENTINGNYA KETEGASAN DALAM KEHIDUPAN
Pada tindakan II ini mengulang tahap-tahap dalam pelatihan asertif sesuai dengan tindakan I sebelumnya. Pada tahap ini dimulai dengan ice breaking
Lempar spidol. Langkah–langkah : 1. Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-
masing. 2. Minta peserta bertepuk tangan ketika Anda melemparkan spidol ke udara,
dan pada saat spidol Anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
3. Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. bergumam : “Mmmmm….”.
4. Ulangi proses ke–3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol Anda tidak
dilambungkan, tapi
hanya melambungkan
tangan seperti
akan melambungkannya ke atas gerk tipu yang cepat . amati : apakah peserta
masih bertepuk tangan dan bergumam atau tidak ? Permainan
ini bertujuan
untuk menghangatkan
suasana dan
menghilangkan kekakuan antar peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri . Pelajaran yang bisa dipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati–hati dan
cepat tanggap.
A. Pengertian Ketegasan
Ketegasan adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan seseorang dan menegaskan hakhak seseorang tetap menghargai perasaan dan hak orang
lain. Orang yang tegas yakni orang yang mampu mengekspresikan perasaan dengan sungguh-sungguh, menyatakan tentang kebenaran. Mereka tidak
menghina, mengancam ataupun meremehkan orang lain. Orang tegas mampu menyatakan perasaan
dan pikirannya dengan tepat dan jujur tanpa memaksakannya kepada orang lain.
233
B. Ciri-ciri orang yang tegas: