masyarakat yang memiliki pilihan yang sesuai dengan keinginannya sehingga tidak selalu menginginkan pergi ke tempat hiburan di kota Surabaya.
Variabel yang berpengaruh paling dominan diantara tiga variabel bebas terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya : Dapat diketahui dengan
melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pendapatan Perkapita dengan koefisien
determinasi parsial r
2
sebesar 0,872 atau sebesar 87,2 untuk Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya
Variabel yang berpengaruh paling dominan diantara tiga variabel bebas terhadap Retribusi Parkir kota Surabaya : Dapat diketahui dengan melihat
koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pendapatan Perkapita dengan koefisien determinasi
parsial r
2
sebesar 0,556 atau sebesar 55,6 Retribusi Parkir kota Surabaya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara
variabel bebas Pendapatan Perkapita X
1
, Inflasi X
2
, dan Jumlah Tempat Hiburan X
3
, terhadap variabel terikatnya Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y
2
diperoleh F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berati bahwa secara keseluruhan
faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y
2
.
ya Y
2
. 2.
Pengujian secara parsial atau individu Pendapatan Perkapita X
1
terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y
2
. Diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima pada level signifikan 5 sehingga secara
parsial Pendapatan Perkapita X
1
berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Suraba
72
3. Pengujian secara parsial atau individu Inflasi X
2
terhadap Penerimaan Pajak Hiburan Kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir Kota Surabaya Y
2
. Diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung t tabel, maka Ho diterima dan
Hi ditolak, pada level signifikan 5 sehingga secara parsial Inflasi X
2
tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota
Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y
2
. 4.
Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Tempat Hiburan X
3
terhadap Penerimaan Pajak Hiburan Kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir Kota Surabaya Y
2
. Diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, pada level signifikan 5 sehingga secara
parsial Jumlah Tempat Hiburan X
3
tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y
1
dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y
2
. 5.
Variabel yang berpengaruh paling dominan diantara tiga variabel bebas terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya :
Pendapatan Perkapita X
1
, Inflasi X
2
, dan Jumlah Tempat Hiburan X
3
, dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana
dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pendapatan Perkapita dengan koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,872 atau sebesar 87,2 untuk Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan 0,556 atau sebesar 55,6
Retribusi Parkir kota Surabaya.