Kependudukan Deskripsi Obyek Penelitian

b. Faktor Retribusi Parkir Pertumbuhan dan perkembangan baik Retribusi Parkir besar, sedang, kecil, maupun Retribusi Parkir kerajinan tangan merupakan daya tarik tersendiri bagi arus penyebaran urbanisasi. Hal ini dapat diketahui bahwa wilayah kecamatan yang banyak memiliki Retribusi Parkir, tingkat kepadatan penduduk lebih besar di bandingkan dengan wilayah yang jarang Retribusi Parkirnya. Dengan besarnya jumlah penduduk akan mempengaruhi terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia di masyarakat, yang perlu di tampung pada berbagai sector ekonomi.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Penerimaan Pajak Hiburan, Retribusi Parkir sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Pendapatan Perkapita , Tingkat Inflasi , dan Tempat Hiburan .

4.2.1. Perkembangan Penerimaan Pajak Hiburan dan Retribusi Parkir

Perkembangan Penerimaan Pajak Hiburan, dan Retribusi Parkir, dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1994 sampai 2008, Penerimaan Pajak Hiburan terbesar pada tahun 2008 sebesar Rp.14.163.716.352 dan Penerimaan Pajak Hiburan yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar Rp.5.043.583.000, Perkembangan Penerimaan Pajak Hiburan terbesar terjadi pada tahun 2001 sebesar 35,61 dan terendah sebesar -14,19 terjadi pada tahun 2000, Retribusi Parkir terbesar pada tahun 2008 sebesar Rp.7.683.521.700 dan yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar Rp.2.999.930.000. Perkembangan sektor Retribusi Parkir terbesar terjadi pada tahun 2001 sebesar 159,85 dan terendah sebesar -29,12 terjadi pada tahun 2000. Tabel 1. Perkembangan Penerimaan Pajak Hiburan dan Retribusi Parkir Kota Surabaya Tahun 1994 Sampai Dengan Tahun 2008 Tahun Penerimaan Pajak Hiburan Rupiah Perkembangan Retribusi Parkir Rupiah Perkembangan 1994 5.444.248.000 - 5.086.796.310 - 1995 6.052.546.000 11,17 4.992.596.380 - 1,85 1996 5.303.285.000 -12,37 5.039.693.510 0,94 1997 5.073.063.000 - 4,34 5.157.446.260 2,33 1998 5.212.444.000 2,74 4.709.996.590 - 8,67 1999 5.878.160.000 12,77 4.232.521.000 - 10,13 2000 5.043.583.000 -14,19 2.999.930.000 - 29,12 2001 6.839.962.000 35,61 7.795.344.000 159,85 2002 7.711.516.000 12,74 6.398.176.000 - 17,92 2003 8.784.662.000 13,91 6.404.181.000 0,09 2004 10.540.421.843 19,98 6.603.156.500 3,10 2005 11.515.307.018 9,24 7.071.901.100 7,09 2006 12.634.964.201 9,72 7.627.047.100 7,85 2007 13.731.214.632 8,67 7.614.648.200 - 0,16 2008 14.163.716.352 3,14 7.683.521.700 0,90 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.2. Perkembangan Pendapatan Perkapita

Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa tahun 1994 sampai dengan tahun 1999 mengikuti index tahun 1993, sedangkan tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 mengikuti index tahun 2000. Perkembangan Pendapatan Perkapita setiap tahunnya mengalami kenaikan tetapi hanya pada tahun 1999 yang mengalami penurunan yang tidak tentu besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1994 sampai 2008, Perkembangan terbesar Pendapatan Perkapita pada tahun 2002 sebesar 189,05 dan terendah sebesar - 19,23 terjadi pada tahun 1999 hal ini disebabkan karena pada tahun 1999