A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam daerah
Propinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah kota yang bersifat otonom. B.
Daerah Propinsi berkedudukan juga sebagai Wilayah Administratif.
2.2.2.1.1. Pembangunan Daerah
Pembangunan daerah dapat diartikan sebagai semua kegiatan pembangunan yang ada atau dilakukan didaerah yang unsurnya terdiri dari :
1 Kegiatan dan proyek pembangunan nasional yang ada didaerah itu ;
2 Kegiatan dan proyek pembangunan daerah itu sendiri diluar yang telah
direncanakan oleh pemerintah pusat. Sasaran pembangunan daerah yang diinginkan adalah berkembangnya
otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dititik beratkan pada daerak Kabupaten Kota, meningkatnya kemandirian dan
kemampuan daerah dalam merencanakan dan mengelola pembangunan didaerah dan makin terkoordinasinya pembangunan antar sektor dan antar daerah serta
antar pembangunan sektoral dengan pembangunan daerah. Masalah pokok pembangunan daerah terletak pada penekanan-penekanan
kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan endegeoneous development dengan menggunakan potensi sumber
daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal daerah. Orientasi ini mengarahkan pada pengambilan inisiatif yang berasal dari daerah
dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi. Terdapat 2 teori mengenai konsep pembangunan
daerah yaitu :
1 Konsep pembangunan dari atas top-down planning.
Teori ini mengatakan bahwa timbulnya pembangunan itu karena adanya dorongan dari luar dan tuntutan inovasi. Dengan melalui beberapa kelompok
sektoral yang dinamis atau kelompok geografis, pembangunan diharapkan dapat merembes ke daerah-daerah sekitarnya, baik merata spontan maupun
secara diarahkan. Konsep pembangunan ini memerlukan pengaruh dari pemerintah pusat, dan perencanaanya dilakukan dari atas kebawah.
Sjafrizal, 1997 : 41
2 Konsep pembangunan dari bawah bottom-up planning.
Konsep ini didasarkan pada mobilitas maksimal sumber-sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan yang tujuan utamanya adalah pemenuhan
kebutuhan pokok bagi masyarakat daerah itu. Adapun wujud pembangunannya adalah proyek-proyek kecil dengan system padat karya
labor intensive system, menggunakan teknologi tepat guna dan potensi- potensi daerah itu sendiri, perencanaan pembagunannya dilakukan dari
bawah. Sjafrizal, 1997 : 40
2.2.2.2. Pengertian Pajak
Daerah
Dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dimaksud Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak,
adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaran Pemerintahan Daerah dan Pembangunan Daerah. Anonim, 1999 : 20
Saragih 2003 : 61 pajak daerah merupakan iuran wajib yang dapat
dipaksakan kepada setiap orang wajib pajak tanpa kecuali. Ditegaskan pula bahwa hasil dari pajak daerah ini diperuntukkan bagi penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan daerah.
Menurut Suandy 2000 : 29 pembagian administratif daerah maka pajak
daerah dapat digolongkan menjadi 2 dua jenis, yaitu: 1
Pajak Provinsi. Macam atau jenisnya adalah:
A Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
B Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
C Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
D Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan 2
Pajak Kabupaten Kota. Macam atau jenisnya adalah:
A Pajak Hotel
B Pajak Restoran
C Pajak Hiburan
D Pajak Reklame
E Pajak Penerangan Jalan