Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut: Berdasarkan hasil persamaan regresi linier yang menunjukan jika Pendapatan Perkapita X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Jumlah Tempat Hiburan X 3 konstan maka Penerimaan Pajak Hiburan Y 1 , Retribusi Parkir Y 2 akan naik sebesar Rp.3.239.796.654 Y 1 , Rp.4.146.804.921 Y 2 . Untuk variabel Pendapatan Perkapita X 1 mempunyai nilai koefisien sebesar 376,988 pada Kota Surabaya ini menunjukan bahwa variabel Pendapatan Perkapita berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Pendapatan Perkapita X 1 satu juta rupiah maka Penerimaan Pajak Hiburan Di Kota Surabaya Y 1 akan naik sebesar Rp.376,988. sedangkan Pendapatan Perkapita X 1 mempunyai nilai koefisien sebesar 133,146 ini menunjukan bahwa variabel Pendapatan Perkapita berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Pendapatan Perkapita X 1 Rp 1.000.000 maka Retribusi Parkir di Kota Surabaya Y 2 akan naik sebesar Rp 133,146. Dengan asumsi variabel X 2 , dan X 3 konstan. Untuk variabel Tingkat Inflasi X 2 mempunyai nilai koefisien sebesar - 4648202,51 menunjukan bahwa variabel Tingkat Inflasi berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Tingkat Inflasi X 2 satu persen maka Penerimaan Pajak Hiburan di Kota Surabaya Y 1 akan turun sebesar Rp. 4.648.202,51. Sedangkan Tingkat Inflasi mempunyai nilai koefisien sebesar - 1695334,557 menunjukan bahwa variabel Tingkat Inflasi berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Tingkat Inflasi X 2 satu persen maka Retribusi Parkir di Kota Surabaya Y 2 akan turun sebesar Rp 1.695.334,557 Dengan asumsi variabel X 1 ,dan X 3 konstan. Untuk variabel Jumlah Tempat Hiburan X 3 mempunyai nilai koefisien sebesar 17932,303 menunjukan bahwa variabel Jumlah Tempat Hiburan berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Jumlah Tempat Hiburan X 3 sebesar 1 unit maka Penerimaan Pajak Hiburan di Kota Surabaya Y 1 akan naik sebesar Rp.17932,303. Sedangkan Jumlah Tempat Hiburan X 3 mempunyai nilai koefisien sebesar 63177,844 menunjukan bahwa variabel Jumlah Tempat Hiburan berpengaruh positif, yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Jumlah Tempat Hiburan X 3 sebesar 1 unit maka Retribusi Parkir di Kota Surabaya Y 2 akan naik sebesar Rp 63.177,844 Dengan asumsi variabel X 1 , dan X 2 konstan. Untuk mengetahui hasil analisis secara simultan antara variabel bebas terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya sebagai variabel terikat digunakan uji F dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 8. Analisis Varian Anova Variabel terikat Tingkat Signifikan 0,05 Keterangan Penerimaan Pajak Hiburan 0,000 Signifikan Retribusi Parkir 0,021 Signifikan Sumber : pada output Anova Oleh karena F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Pendapatan Perkapita X 1 , Inflasi X 2 , dan Jumlah Tempat Hiburan X 3 , berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y 1 dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y 2 .

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara Pendapatan Perkapita X 1 , Inflasi X 2 , dan Jumlah Tempat Hiburan X 3 , terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya Y 1 dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y 2 . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel analisis sebagai berikut : Tabel 9. Hasil Analisis Variabel Pendapatan Perkapita X 1 , Inflasi X 2 , dan Jumlah Tempat Hiburan X 3 , terhadap Penerimaan Pajak Hiburan Kota Surabaya Y 1 dan Retribusi Parkir kota Surabaya Y 2 . Variabel YX Tingkat Signifikan X1 Keterangan α = 0,05 Tingkat Signifikan X2 Keterangan α = 0,05 Tingkat Signifikan X3 Keterangan α = 0,05 Penerimaan Pajak Hiburan 0,000 Signifikan 0,776 Tidak Signifikan 0,992 Tidak Signifikan Retribusi Parkir 0,003 Signifikan 0,899 Tidak Signifikan 0,968 Tidak Signifikan Sumber : pada output Coefficient Tabel 10. Hasil Koefisien Variabel Independen Koefesien Variabel Independen Variabel Dependent β β x1 β x2 β x3 Penerimaan Pajak Hiburan 3239796654 376,988 -4648202,51 -17932,303 Retribusi Parkir 4146804921 133,146 -1695334,557 63177,844 Sumber : pada output Coefficient

4.3.3. Pembahasan

Dengan melihat hasil koefesien Variabel Independen yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya tersebut bahwa : Pendapatan Perkapita berpengaruh secara nyata signifikan terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan perkapita yang merupakan sebagai ukuran kesejahteraan masyarakat, apabila pendapatan perkapita meningkat maka frekuensi kemampuan masyarakat untuk mengunjungi tempat hiburan dan membayar retribusi parkir akan juga meningkat, sehingga penerimaan pajak hiburan dan retribusi juga akan meningkat. Inflasi tidak berpengaruh secara nyata tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena apabila tingkat inflasi turun maka harga – harga barang dan jasa juga akan turun tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi permintaan masyarakat akan barang dan jasa meningkat dikarenakan masih banyaknya kebutuhan yang lain yang lebih penting atau lebih di dahulukan sehingga masyarakat yang menginginkan pergi ketempat hiburan dapat ditentukan oleh masyarakat Surabaya. Jumlah Tempat Hiburan tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Hiburan kota Surabaya dan Retribusi Parkir kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena sekarang ini banyak persaingan khususnya di pelayanan dan fasilitas tempat hiburan maupun parkir yang aman sehingga sekarang ini banyak