Jika persentase siswa sudah dikategorikan, selanjutnya dihitung persentase kelas untuk mengetahui motivasi siswa secara klasikal
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Djamarah, 2005:
Persentasi kelas = Kriteria SB Sangat Baik dan B Baik dijadikan rumus karena kedua
kriteia ini merupakan kriteria yang hendak dicapai dalam penelitian.
F. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, maka perlu dibuat
indikator sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Aspek Yang
Diteliti Instrumen
Indikator Keberhasilan
Hasil belajar siswa aspek
kognitif Postest 1 dan
postest 2 Peningkatan hasil belajar ranah
kognitif untuk
materi pertumbuhan dan perkembangan
≥ 75 , dengan skor rata-rata kelas 80
Hasil belajar siswa aspek
afektif Lembar observasi
siswa Persentase hasil belajar aspek
afektif siswa selama mengikuti proses pembelajaran
≥ 70 termasuk dalam kategori tinggi
Motivasi belajar siswa
Kuesioner motivasi sebelum tindakan
dan sesudah tindakan
Peningkatan motivasi
belajar siswa selama mengikuti proses
belajar belajar mengajar ≥ 80
termasuk dalam kategori tinggi.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitin tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta mulai tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2015. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas VIII E dengan total jumlah 29 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatment secara langsung kepada para siswa
yang menjadi subjek penelitian. Pemberian treatment berupa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together untuk meningkakan motivasi dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan
penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Berikut uraian mengenai proses pelaksanaan dan hasil yang diperoleh
selama proses pelaksanaan penelitian. 1.
Pra tindakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi terkait dengan pembelajaran IPA kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dalam observasi peneliti menanyakan beberapa hal terkait dengan
mata pelajaran IPA, seperti: hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada semester gasal. Peneliti juga melakukan observasi di kelas saat proses pembelajaran
berlangsung dengan mangamati situasi dan kondisi siswa ketika pembelajaran, dan metode guru dalam mengajar.