Jenis Penelitian Setting Penelitian Instrumen Penelitian

37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Hopkins dalam Setyosari 2010. PTK merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam proses pendidikan peserta didik, guru, dan pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan dalam pengalaman pendidikan. PTK meliputi lima tahapan yaitu: 1 Perencanaan; 2 Tindakan atau pelaksanaan; 3 Observasi atau pengamatan; 4 Evaluasi; 5 Refleksi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa

B. Setting Penelitian

1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar 2. Subjek Penelitian kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 20142015 terdiri dari lima kelas yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, dan VIII E. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang terdiri dari 29 siswa. peneiti memilih melakukan penelitian dikelas VIII E karena nilai rats-rata ulangan IPA terendah terdapat pada kelas VIII E. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang beralamat di jalan Melati Wetan no 51 Baciro Yogyakarta 4. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2015.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan tindakan ini direncanakan dalam 2 siklus. Siklus I dengan 2 kali pertemuan dan siklus II dengan 2 kali pertemuan. Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau uraian-uraian dengan satu perangkat yang terdiri dari 4 komponen yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, tahap dan refleksi Tanireja 2011. Desain PTK yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart Siklus I Planning Acting Observing Reflecting Siklus II Planning Acting Observing Reflecting 1. Pra tindakan a. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian kepada sekretariat jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta b. Menghubungi pihak SMP Joannes Bosco Yogyakarta, dengan menemui kepala sekolah, dan guru mata pelajaran IPA dengan menyerahkan surat ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar IPA di kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta. d. Peneliti kemudian memilih salah satu kelas yang motivasi dan hasil belajar siswanya masih rendah. Kelas yang di pilih adalah kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta. e. Identifikasi masalah, langkah diawali dengan menganalisis hasil belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi pertumbuhan dan perkembangan. f. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian. g. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi. h. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan lembar kerja siswa LKS model NHT i. Menyusun soal pre-test dan post-test untuk siklus I dan siklus II. 2. Pelaksanaan tindakan 2 siklus

a. Siklus I

1 Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran menggunakan model NHT, yaitu: a Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pertumbuhan dan perkembangan. b Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar beranggotakan 3-4 siswa. c Menyusun lembar observasi. d Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS model NHT. e Merancang soal-soal latihan. f Merancang soal pre-test dan post-test. 2 Pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah: a Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pre-test. b Guru melakukan apersepsi. c Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. d Guru menyajikan materi tentang pertumbuhan dan perkembangan. e Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. f Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT, selanjutnya pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran model NHT g Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. h Guru memberikan post-test kepada siswa. i Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. 3 Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Hal- hal yang dilakukan pada tahap observasi adalah: a Siswa mengisi kuisioner motivasi yang bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas dan di rumah. b Peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil pelaksanaan tindakan, yaitu hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi:  Perhatian terhadap penjelasan guru.  Antusiasme dalam mengerjakan tugas.  Kerjasama dalam kelompok.  Keberanian untuk untuk bertanya dan menjawab soal yang di berikan guru. 4 Refleksi Tahap ini merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kuisioner siswa dan observasi selama proses belajar mengajar berupa hasil tes kemudian diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali antara guru dengan peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II.

b. Siklus II

1 Perencanaan a Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I. b Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok 3-4 siswa dengan kecerdasan menyebar. c Merancang lembar kerja siswa LKS 2 model NHT d Merancang soal-soal latihan. e Merancang soal post-test. 2 Pelaksanaan a Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pre-test. b Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. c Guru menjelaskan secara singkat materi tentang pertumbuhan dan perkembangan. d Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. e Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT, selanjutnya pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran model NHT f Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. g Guru memberikan post-test kepada siswa. h Guru memberikan pekerjan rumah kepada siswa. 3 Observasi Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi:  Perhatian terhadap penjelasan guru.  Antusiasme dalam mengerjakan tugas.  Kerjasama terhadap siswa lain dalam kelompok.  Keberanian untuk bertanya dan menjawab soal yang diberikan guru. 4 Refleksi Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, hasil tes dibahas. Kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta meningkat.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa istrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Pada penelitian ini ada 2 macam instrumen yang digunakan yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran a. Silabus Silabus disusun berdasarkan Standar isi, kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup standar kompentensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan disampaikan mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, model dan metode, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, penilaian. RPP ini digunakan agar penyampaian materi dalam pembelajaran dikelas lebih efektif dan efisien. c. Lembar Kerja Siswa LKS LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam peningkatan hasil belajar. LKS pada penelitian ini dibuat sebagai pekerjaan rumah PR untuk membantu siswa lebih memahami atau mendalami materi. d. Modul atau Handout Modul atau handout merupakan salah satu sarana untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data melalui pretest, tes, evaluasi, lembar observasi, dan kuisoner motivasi siswa di kelas. Ke empat hal tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. a. Soal test Pretest, Postest Siklus I, dan Postest Siklus II Digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Soal pretest diberikan sebelum memasuki siklus I, sedangkan soal posttest diberikan pada tiap akhir siklus I dan siklus II sebagai alat evaluasi masing-masing silkus. b. Lembar Observasi Siswa Digunakan untuk melihat motivasi siswa selama proses pembelajaran di kelas. Lembar observasi terdiri dari 7 aspek afektif. Pada akhir penelitian, lembar observasi digunakan untuk menganalisis tingkat motivasi siswa yang akan dibandingkan pada siklus I dan siklus II. c. Lembar Kuesioner Motivasi Siswa Kuesioner menunjukan berbagai alternatif jawaban siswa dikategorikan dalam skala sikap. sikap adalah kecenderungan mental yang berwujud pemahaman kognisi, perasaan afeksi, dan tindakan konasi. yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu obyek Widoyoko, 2009. Skala yang dipakai adalah skala Likert yang prinsipnya untuk menentukan posisi seseorang dalam suatu rangkaian sikap terhadap obyek, mulai dari sangat negative sampai dengan sangat positif Widoyoko, 2009. Dalam penelitian ini, skala Likert dimodifikasi menjadi skala empat angka. Skala disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti pilihan yang menunjukan tingkatan tanggapan, yaitu: SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama proses pembelajaran dan respon siswa terhadap hasil belajar. Kuisioner yang diberikan terdiri dari dari 20 pernyataan, 10 pernyataan dan 10 pernyataan negatif. Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal No Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan Pernyataan positif Pernyataan negatif 1 Penguasaan materi 6, 14, 16 11, 8 2 Kesiapan 17, 19 12, 7 3 Ketertarikan 1, 13 20, 4 4 Keseriusan 3, 9 5, 8, 2 5 Partisipasi 10 15 Jumlah pernyataan 10 10 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Akhir No Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan Pernyataan positif Pernyataan negatif 1 Penguasaan materi 19,12 8 2 Kesiapan 20, 13 7, 3 3 Ketertarikan 6, 14, 9 18, 16, 11 4 Keseriusan 1, 10 5, 15 5 Partisipasi 2 17, 4 Jumlah pernyataan 10 10

E. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar siswa pada materi segitiga kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/201

0 2 225

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar siswa pada materi segitiga kelas

0 8 223

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 19

Efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan jajargenjang dan belah ketupat di kelas VII Freedom SMP Joannes Bosco Yogyakarta - USD Repository

0 2 319

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi gerak tumbuhan - USD Repository

0 2 222