70
Gambar 5 Uji homoskesdatisitas dengan analisis grafik
Berdasarkan scatterplot di atas, tampak bahwa persebaran data menunjukkan pola lurus dan tidak acak. Hal ini dapat diartikan bahwa uji
asumsi homoskesdatisitas ditolak karena data bersifat heteroskedastisitas. Untuk memperkuat hasil uji asmumsi, peneliti melakukan
perhitungan statistik homoskesdatisitas dengan menghitung nilai S pada uji S Statistik. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Nilai homoskesdatisitas pada uji statistik S
Nilai S dilihat pada nilai Sum of Squares yang dibagi 2, sehingga nilai S adalah 1.2475. Nilai S dianggap signifikan karena nilai chisquare
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square F
Sig. 1
Regression 2.495
1 2.495 2.237 .136
b
Residual 356.976 320
1.116 Total
359.471 321 a. Dependent Variable: u
71
dengan df = 1 lebih besar dibandingkan nilai S. Apabila nilai S signifikan, maka data dianggap bersifat heteroskedastisitas. Dengan kata lain, variasi
pada variabel dependen untuk setiap nilai dari variabel independen berbeda.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Kelekatan Terhadap Ibu dengan Perilaku Seksual. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi menggunakan
program SPSS for Windows versi 22.0. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya yaitu kelekatan
terhadap ibu dapat memprediksi perilaku seksual pada remaja. Pada analisis regresi, untuk dapat melihat hubungan antar variabel dan
seberapa besar sumbangan variabel bebas untuk memprediksi variabel tergantung, maka perlu dilihat beberapa hal, yaitu nilai standardized
coefficients β pada uji signifikansi parameter individual uji statistik
t dan besarnya koefisien determinansi R
2
. Berikut adalah hasil perhitungan regresi :
Tabel 6 Nilai Standardized Coefficients
β
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
13.692 .993
13.789 .000 TS_IPPA_M
-.016 .011
-.078 -1.404 .161
72
Berdasarkan uji signifikansi parameter individual pada tabel 6, dapat dilihat bahwa nilai korelasi tidak signifikan. Hal ini dilihat dari
nilai signifikansi yang diperoleh dari nilai p = 0.161 dengan p0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kelekatan
terhadap ibu dengan perilaku seksual. Tabel 7
Nilai koefisian determinansi
Tabel 7 menyajikan data seberapa besar sumbangan yang dapat diberikan variabel kelekatan ibu-anak untuk memprediksi perilaku
seksual. Besarnya sumbangan dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square
R
2
. Adjusted R Square dinilai lebih sensitif terhadap perubahan varibel independen dibanding nilai R Square sehingga
dapat lebih menghasilkan prediksi yang akurat. Dapat dilihat bahwa kekuatan prediksi dari kelekatan ibu-anak terhadap perilaku seksual
sangat kecil Adjusted R
2
= 0.003. Kelekatan ibu-anak hanya memberikan kontribusi sebesar 0.3 persen untuk memprediksi
perilaku seksual pada remaja. Dengan demikian, hipotesis pertama peneliti ditolak karena nilai prediksi tidak memenuhi standar yang
baik yaitu nilai Adjusted R
2
mendekati 1.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .078
a
.006 .003
2.36960 1.856