Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja

29 membangun kemandirian emosional dari orang tua, mengembangkan kelekatan dengan individu selain orang tua, mengembangkan identitas gender lebih lanjut, dan mempelajari orang lain sebagai pasangan Steinberg, 2002. Selain itu, berpacaran juga merupakan usaha untuk mengenal lebih dalam demi menambah pengetahuan tentang pribadi pasangan sebelum keduanya terikat dalam tali perkawinan Viasti, 2014. Menurut Loevinger dalam Viasti, 2014, hubungan pacaran diawali dengan munculnya rasa tertarik dalam diri individu pada orang lain yang ingin dijadikan pasangan. Rasa tertarik tersebut kemudian berkembang dan memunculkan keinginan untuk melakukan tindakan pendekatan sebagai upaya pengenalan lebih jauh yang berupa berkencan. Selama berkencan, remaja akan melakukan berbagai kegiatan bersama sebagai bentuk dari proses pendekatan, termasuk terlibat dalam perilaku seksual. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa remaja yang berpacaran adalah remaja yang sedang menjalin relasi timbal balik yang sifatnya intim dan intens dengan orang lain yang ditandai dengan adanya proses untuk saling mengenal dan memahami lebih dalam melalui interaksi atau kegiatan yang dijalani bersama dan juga ditandai dengan perasaan senang atau bahagia yang mendalam ketika bersama.

6. Faktor yang Menyebabkan Perilaku Seksual Pada Remaja

Faktor yang menyebabkan perilaku seksual pada remaja menurut Sarwono 2011, hal 188-205 : 30 1 Pengetahuan Pada umumnya, seseorang yang memasuki usia remaja pengetahuan tentang kesehatan reproduksi tergolong masih kurang. Padahal, kematangan seksual remaja sudah hampir berkembang secara lengkap. Selain itu, kurangnya pengarahan dari orang tua yang mentabukan dan mengambil jarak mengenai seks atau kesehatan reproduksi khususnya tentang akibat-akibat perilaku seks pranikah, membuat mereka sulit mengendalikan rangsangan- rangsangan yang muncul dari dirinya karena fantasi yang mereka buat atau pengaruh lingkungan. Ditambah lagi, banyak kesempatan untuk melihat pornografi melalui media massa yang membuat mereka melakukan perilaku seksual secara bebas tanpa mengetahui risiko-risiko yang dapat terjadi seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual. 2 Meningkatnya libido seksual Seorang remaja akan menghadapi tugas-tugas perkembangan yang berkaitan dengan fisik dan peran sosial pada dirinya. Tugas- tugas perkembangan tersebut antara lain, menerima kondisi fisik, memanfaatkan teman sebaya dengan berbagai jenis kelamin, menerima peran seksual masing-masing, dan mempersiapkan perkawinan Jensen, 1985:44-45. Di dalam upaya mengisi peran sosial tersebut, seorang remaja mendapatkan motivasi dari meningkatnya energi seksual atau libido. Menurut Freud, energi