41
tuanya, terutama sejauh mana figur ibu menjadi sumber rasa aman secara psikologis. IPPA mengukur tiga dimensi yaitu tingkatan mutual
dari rasa percaya, kualitas komunikasi, dan tingkat rasa marah keterasingan Greenberg Armsden, 2009.
Berdasarkan beberapa alat ukur di atas, peneliti memilih Inventory
of Parent and Peer Attachment Mother Version Greenberg Armsden,
2009. Peneliti memilih IPPA-M karena skala ini memiliki nilai konsistensi internal yang tinggi
α=.87. Selain itu, skala ini telah teruji reliabilitasnya dengan metode test-retest yang dilakukan 3 minggu dan
menunjukkan korelasi yang tinggi r=.93. Selain itu, skala ini secara spesifik dapat mengungkapkan dimensi afektif dan kognitif remaja
terhadap ibu yang dilihat dari 3 dimensi yaitu tingkat kepercayaan ibu terhadap anak, kualitas komunikasi ibu terhadap anak, dan keterasingan
yang dirasakan anak karena perlakuan ibunya Greenberg Armsden, 2009.
D. Dinamika Antara Kelekatan Terhadap Ibu dengan Perilaku Seksual dan
Rentang Usia
Bowlby menggambarkan kelekatan sebagai sistem kontrol motivasi yang memiliki tujuan untuk mengusahakan keselamatan dan perasaan aman
pada masa bayi dan kanak-kanak melalui hubungan anak dengan ibu Bowlby, 1969. Dalam mengusahakan keselamatan dan perasaan aman, bayi
akan menunjukkan perilaku seperti menangis, memanggil, menempel,
42
mencari, dan perilaku lainnya. Perilaku tersebut muncul pada saat muncul bahaya atau bayi merasa stress. Ibu yang responsif, akan selalu ada untuk
melindungi dan menghibur ketika ancaman atau stressor itu datang. Hal tersebut akan menghasilkan kedekatan serta kontak dengan ibu. Anak yang
memiliki orang tua, terutama ibu, yang mencintai dan dapat memenuhi kebutuhannya akan mengembangkan model hubungan yang positif dan
kelekatan yang didasarkan pada rasa percaya trust. Kebutuhan anak yang terpenuhi secara intensif, konsisten, dan kelekatan aman dengan ibu akan
menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan internal working model yang aman dimana anak merasa bahwa dirinya berharga dan diterima Bowlby,
1969, 1973, 1980; Sroufe, 1990. Menurut Bowlby 1973, seorang anak yang tumbuh dengan kelakatan
aman dan memiliki internal working model yang aman ketika bayi, memiliki konsep diri, keyakinan, dan kepercayaan dalam dirinya bahwa dia adalah
pribadi yang dicintai dan dapat mencintai. Anak dengan pribadi seperti ini cenderung mengembangkan resiliensi diri yang seimbang dan mampu untuk
menempatkan dirinya ketika menjalin ikatan emosional dengan orang lain saat beranjak dewasa. Selanjutnya, secara terus-menerus anak akan
mengembangkan model yang serupa dalam dirinya. Model ini selanjutnya akan digeneralisasikan anak dari orang tua pada orang lain, misalnya pada
guru dan teman sebaya. Anak akan berpendapat bahwa guru dan teman adalah orang yang dapat dipercaya Eliasa, 2001.