Dinamika Antara Kelekatan Terhadap Ibu dengan Perilaku Seksual dan

45 kelekatan anak-ibu, dimana semakin bertambahnya usia remaja maka kelekatan dengan ibu semakin berkurang karena remaja mengalihkan figur lekatnya dengan orang lain. Pergeseran kelekatan ini tentu saja akan mempengaruhi internal working model yang telah dibangun selama ini. Peran orang tua sebagai figur lekat yang mulai berkurang membuat pengaruh dari teman sebaya menjadi sangat berarti bagi remaja, apalagi bagi remaja yang sangat bergantung pada perlindungan atau bimbingan dari teman sebaya atau pacar. Padahal, kerentanan remaja untuk terlibat perilaku berisiko meningkat dalam konteks pertemanan Steinberg, 2007. Salah satu perilaku yang berisiko adalah terlibat dalam perilaku seksual sebelum waktunya. Skema 1 Kaitan antara variabel  Perasaan aman  Merasa berharga  Terbuka  Pantas dicintai  Self-relience Attachment to mother internal working model  Kemampuan menempatkan diri dalam ikatan emosional  Regulasi emosi Perilaku seksual Remaja 10-18 tahun  Ibu sebagai figur lekat masih kuat  Internal working model tidak berubah Remaja 19-22 tahun  Pergeseran figur lekat dari ibu menjadi teman atau pacar  Perubahan internal working model 46

E. Hipotesis

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti menarik beberapa hipotesis, antara lain : 1. Kelekatan terhadap ibu dapat memprediksi keterlibatan remaja dalam perilaku seksual. 2. Kelekatan terhadap ibu memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan perilaku seksual pada remaja yang berusia 10 sampai 18 tahun. 3. Kelekatan terhadap ibu memiliki korelasi negatif yang rendah dan signifikan dengan perilaku seksual pada remaja akhir yaitu remaja yang berusia 19 sampai 22 tahun. 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan data numerik yang akan diolah menggunakan perhitungan statistik Ghozali, 2001. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah regresi. Regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2001. Peneliti memilih analisis regresi karena peneliti ingin melihat melihat bagaimana arah hubungan kedua variabel yang akan diteliti, yaitu kelekatan terhadap ibu dengan perilaku seksual pada remaja berpacaran.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel bebas : Kelekatan terhadap ibu. 2. Variabel tergantung : Perilaku seksual.

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Perilaku Seksual

Perilaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis Sarwono, 2011. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam- 48 macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama Sarwono, 2011. Perilaku seksual ini diukur menggunakan alat ukur yang melihat tingkatan perilaku seksual pada remaja mulai dari yang ringan berpegangan tangan, berpelukan, dan mencium pipi pasangan, berciuman bibir, mencium leher sampai perilaku yang tergolong berat merabadiraba tubuhnya oleh pasangan dalam keadaan berpakaian atau tidak berpakaian, merabadiraba alat kelaminnya oleh pasangan dalam keadaan berpakaian atau tidak berpakaian, dan hubungan seksual Sneed, dkk, 2009 dalam Kincaid, Jones, Sterrett, McKee 2012.

2. Kelekatan Terhadap Ibu

Kelekatan terhadap ibu merupakan ikatan emosional yang terbentuk ketika bayi antara anak dan ibu. Kelekatan diukur dengan Inventory of Parent and Peer Attachment Mother Version Greenberg Armsden, 2009 IPPA. IPPA-M adalah alat ukur yang dikembangkan untuk melihat persepsi remaja baik positif dan negatif terhadap dimensi afektif dan kognitif dari hubungan mereka dengan orang tuanya, terutama sejauh mana figur ibu menjadi sumber rasa aman secara psikologis. IPPA-M terdiri dari 3 dimensi yaitu rasa percaya, kualitas komunikasi, dan tingkat rasa marah keterasingan Greenberg Armsden, 2009. Individu akan memiliki kelekatan aman yang tinggi apabila individu memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, tingkat komunikasi medium, dan alienasi yang rendah. Sebaliknya, individu akan memiliki 49 kelekatan yang rendah apabila tingkat kepercayaan rendah, komunikasi rendah, dan tingkat alienasi yang tinggi. Tingkatan tersebut diukur berdasarkan besarnya skor yang diperoleh pada skala Inventory of Parent and Peer Attachment Mother Version.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber data dari penelitian, memiliki karakteristik yang sesuai variabel penelitian dan pada dasarnya yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian Azwar, 1997. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 10 tahun hingga 22 tahun yang memiliki pacar. Remaja pada usia ini diasumsikan dapat mempersepsikan secara positif dan negatif mengenai hubungan mereka dengan ibunya dan pada usia ini remaja dianggap mulai berpacaran dan melakukan perilaku seksual dengan pasangannya. Kriteria ini diketahui dari identitas diri yang disediakan pada bagian akhir skala penelitian seperti, usia, status, dan jenis kelamin. Subjek pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik puposive sampling dengan latar belakang pendidikan SMP, SMASMK, dan mahasiswa.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan skala yang disebarkan pada remaja di beberapa sekolah SMP, SMA, dan SMK di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang bersedia mengisi angket. Peneliti membagikan 50 angket berisi skala penelitian yang dikemas dalam sebuah amplop. Kemudian peneliti meminta subjek mengambil angket dalam amplop dan membaca informed consent serta memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan untuk menjadi subjek penelitian pada lembar angket. Lalu peneliti menjelaskan instruksi pengerjaan angket secara klasikal di depan kelas dan peneliti menginstruksikan agar pengerjaan angket dilakukan di rumah masing-masing. Angket yang telah diisi akan dimasukkan kembali ke dalam amplop yang telah disediakan lalu ditutup dengan rapat untuk menjaga kerahasiaan data. Pada hari berikutnya, peneliti akan mengambil kembali angket-angket tersebut. Selain itu, peneliti juga menggunakan survey online. Peneliti mengunggah skala penelitian ke dalam salah satu situs survey online di internet lalu menyebar luaskan melalui media sosial seperti facebook, twitter, path, dan media sosial lainnya. Subjek dapat mengisi skala tersebut melalui komputer atau smartphone yang dimilikinya dimana saja dan kapan saja tanpa menyebutkan identitas diri sehingga data tetap bersifat rahasia.

F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Metode

Metode pengumpulan data menggunakan metode skala. Skala adalah alat ukur psikologis dalam bentuk pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menangkap respon seseorang terhadap konsep yang diukur sehingga dapat diberi penilaian