100
“ya maksudku aku tetep baik iya nek sama orang cuma kalo meh deketan karib giu sih nggak mbak. Wes rodo males. Ngurusi aku
sendiri aja.”
WCR2, S3, brs.300
Berdasarkan  hasil  tersebut,  subjek  telah  memiliki komitmen  dalam  relasinya.  Ia  telah  menjalani  eksplorasi  dalam
persahabatannya.  Kondisinya  yang  telah  memiliki  seorang  anak tidak  lagi  membuatnya  memikirkan  dan  mementingkan  masalah
persahabatan.  Oleh karena itu, subjek memiliki status pencapaian identitas identity achievement.
3. Identitas Religius
Subjek  dalam  Identitas  Religiusnya  hanya  sedikit melakukan  eksplorasi  terhadap  agama-agama  lain  selain  yang
dianutnya. Subjek  lebih  banyak  mendapatkan  kesempatan  untuk mengeksplorasi  agama  yang  dianutnya  karena  dulu  ia  juga
bersekolah  di  sekolah  Katholik.  Dalam  eksplorasinya  terhadap agamanya,  ia  sering  pergi  ke  gereja  dan  mengikuti  beberapa
kegiatan pelayanan seperti koor bersama teman-teman sekolahnya.
“…Kaya pelajarane, trus di gereja ikut-ikut acara apa..koor pas masih sekolah.”
WCR2, S3, brs.40
“enggak, paling koor tok.”
WCR2, S3, brs.44
101
Subjek  mengetahui  informasi  mengenai agama-agama lain  hanya  dari  teman-temannya  di  sekolah.  Diakuinya  ketika
sekolah  ia  memiliki  teman-teman  yang  beragam  agamanya sehingga  ia  mengetahui  beberapa  informasi  mengenai  agama
tersebut.
“tau, dulu kan pas masih sekolah temenku juga banyak yang beda agama.  Jadi  tau,  cara  ibadahnya  kayak  gitu...”
WCR2,  S3, brs.22
Subjek  tidak  mencari  lebih  banyak  informasi  mengenai agama  yang  lainnya.  Ia  merasa  telah  mengetahu  cara  agama  lain
beribadah dari  informasi  yang  ia  dapatkan  dari  teman-temannya dan melihat di tayangan televisi.
“…Kadang  lihat  di  tivi  juga  kalo  ada.  Misale,  islam,  kristen. Hindu, budha..kayak di film-film juga bisa.”
WCR2, S3, brs.
22
Subjek  dalam  Identitas  Religiusnya  memiliki  keyakinan terhadap  agama  yang  dianutnya  sekarang.  Komitmen  ini  nampak
pada keyakinan subjek terhadap agamanya.
“iya,  jadi  ya  kalo  misale  pindah  agama  aku  enggak.  Kalo  dulu sama  mantan  suami  beda  agama,  tapi  kan  akune  nggak  pindah.
Aku tetep katholik.”
WCR2, S3, brs.42
102
Ia  merasa  agama  yang  dianutnya  ini  merupakan  agama yang  sejak  kecil  ia  anut,  sehingga  ia  merasa  yakin  dan  tidak
memiliki keinginan untuk pindah agama.
“iya, yakin banget”
WCR2, S3, brs.38
“ya  soale  kan  aku  dari  kecil  agamanya  itu,  dulu  pas  sekolah pelajaran agama juga itu.”
WCR2, S3, brs.
40.
Dari  eksplorasi  terhadap  agama-agama  yang  dilakukan subjek  dan  komitmen  yang  dimiliki  subjek  terhadap  agama  yang
dianutnya  dapat  disimpulkan  bahwa  subjek  memiliki  status pencapaian identitas Identity Achievement.
4. Identitas Seksual