21
dewasa  yang  mengandung  perubahan  berat  fisik,  kognitif  dan psikososial.  Masa  remaja  awal  dimulai  sekitar  usia  11  tahun  atau  12
sampai 14 tahun. Sementara itu masa remaja berakhir di usia awal dua puluhan tahun.
Selama  masa  remaja,  transisi  untuk  keluar  dari  masa  kanak- kanak, menawarkan peluang untuk tumbuh, bukan hanya dimensi fisik
melainkan juga dalam kompetensi kognitif dan sosial. Sebagian besar anak  remaja  mengalami  kesulitan  dalam  menangani  begitu  banyak
perubahan yang terjadi dalam suatu waktu Papalia, 2008.
2. Karakteristik Remaja
Pada  masa  remaja  seorang  anak  akan  melalui  serangkaian perubahan  baik  dari  segi  fisik,  kognitif  maupun  sosio-emosinya.
Pengalaman dan tugas perkembangan baru muncul pada masa remaja. Relasi  dengan  orang  tua  memiliki  bentuk  yang  berbeda,  hubungan
dengan  teman  sebaya  semakin  intim,  kencan  dilakukan untuk yang pertama  kali,  demikian  pula  penjajakan  seksual  dan  mungkin
hubungan  seksual  Santrock,  2002.  Pemikiran  remaja  lebih  abstrak dan idealistis. Perubahan biologis memicu peningkatan minat terhadap
citra tubuh. Seorang  remaja  pada  masanya  akan  memasuki  masa
pubertas. Pubertas  itu  sendiri  merupakan  sebuah  proses  dimana seseorang
mencapai kematangan
seksual dan
kemampuan
22
bereproduksi. Berikut  adalah  perkembangan-perkembangan  yang menyertai remaja :
a. Perkembangan Fisik Pubertas  puberty  ialah  suatu  periode  di  mana
kematangan  kerangka  dan  seksual  terjadi  secara  pesat terutama pada  awal  masa  remaja  Santrock,  2002.  Pubertas  merupakan
suatu proses yang terjadi berangsur-angsur. Empat perubahan tubuh yang  paling  menonjol  pada  perempuan  ialah  penambahan  tinggi
badan  yang  cepat, menarche haid  pertama,  pertumbuhan  buah dada  dan  pertumbuhan  rambut  kemaluan.  Sementara  itu  empat
perubahan tubuh yang menonjol pada laki-laki adalah penambahan tinggi  badan  yang  cepat,  pertumbuhan  penis,  pertumbuhan  testis,
dan pertumbuhan rambut kemaluan.
b. Perkembangan Kognitif Menurut  Piaget  dalam  Santrock,  2002, pemikiran
remaja  memasuk  tahap  terakhir  dari  perkembangan  kognitifnya yaitu  pemikiran  operasional  formal.  Dalam  tahap  ini  remaja
memiliki  kemampuan  berpikir  yang  lebih  abstrak  daripada  tahap sebelumnya.  Remaja  mampu  membayangkan  situasi  yang
direkayasa, kejadian
yang hanya
berupa kemungkinan-
kemungkinan  maupun  uraian-uraian  yang  sifatnya  abstrak,  dan mencoba  mengolahnya  dengan  pemikiran  yang  logis.  Kualitas
23
pemikiran  remaja  ini  tampak  dari  kemampuannya  dalam memperkirakan  cara  untuk  menyelesaikan  masalahnya,  meskipun
penyampaiannya  masih  secara  verbal.  Sehingga  akan  muncul pemikiran yang penuh idealisme dan kemungkinan-kemungkinan.
c. Perkembangan Sosioemosi Penyesuaian sosial tergolong  tugas  perkembangan  yang
paling  sulit  bagi  para  remaja.  Mereka  akan  lebih  banyak terpengaruh  oleh  kelompok  sebaya,  kelompok  sosial  yang  baru,
perubahan  tingkah  laku sosial,  nilai-nilai  yang  baru  dalam dukungan dan penolakan sosial. Pada remaja pengaruh dari teman
sebaya  cenderung  lebih  kuat  dibandingkan  pengaruh  keluarganya. Banyak  remaja  akan  melakukan  hal-hal  yang  unik,  bahkan
terkadang ekstrim untuk merasa diterima oleh lingkungan mereka. Emosi remaja menjadi labil bahkan terkadang menjadi terlalu kuat.
Meskipun  tidak  semua  remaja  mengalami  hal  tersebut namun sebagian besar akan mengalami masa krisis tersendiri.
Pada  masa  pubertas,  para  remaja  akan  memiliki  tuntutan otonomi  terhadap  orang  dewasa  yang  ada  di  sekitar  mereka.  Selama
masa remaja, hubungan dan kedekatan dengan teman sebaya semakin meningkat. Para remaja di awal masanya akan lebih banyak mengikuti
standar-standar    yang  dilakukan  pada  anak  sebaya  yang  lainnya.
24
Karena  pada  masa  remaja  mereka  akan  melalui  suatu  masa yang disebut  dengan  kebingungan  identitas.  Karena  seorang  individu  akan
dihadapkan pada  temuan  siapa  mereka,  bagaimana  mereka  nantinya, dan  kemana  mereka  menuju  kehidupannya  Santrock,  2002.  Oleh
karena  itu  perkembangan  emosi  para  remaja  tergolong  cukup  labil. Mereka akan membandingkan diri mereka dengan orang lain terutama
dalam  hal  fisik.  Para  remaja  juga  biasanya  akan  memikirkan  tentang apa yang orang lain pikirkan dari diri mereka.
3. Tugas Perkembangan Remaja