5.3.3 Sanksi
Sanksi terhadap karyawan dalam suatu organisasi erat hubungannya dengan kedisiplinan. Seseorang dikenakan suatu sanksi dalam kegiatan pekerjaannya tentu
disebabkan oleh adanya sesuatu yang dilanggar oleh seorang karyawan. Kedisiplinan menurut Hasibuan HM S.P 2011 adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seorang yang secara sukarela mentaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi dia akan mematuhi mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksan . Sedangkan kesediaan
adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa.Kedisiplinan diartikan
jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Dalan kedisiplinan karyawan diperlukan peraturan dan hukuman?
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata
tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan dan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Hukuman atau sanksi diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya mentaati semua peraturan yang ada dalam suatu
organisasi. Pemberian sanksi atau hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadialan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman atau sanksi
akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi karyawan.
Hasil analisis tentang sanksi diperoleh dengan analisis regresi ganda terdapat hubungan yang bermakna dengan kelengkapan dokumen rekam medis, bila adanya
sanksi menurut responden maka pengisian dokumen rekam medis menjadi lengkap mencapai 82,4 dan sebaliknya apabila tidak adanya sanksi yang tegas dan jelas
maka pengisian dokumen rekam medis tidak lengkap mencapai 81,0 dan p- value= 0,000. Terlihat bahwa dengan tidak adanya sanksi atau hukuman yang tegas
dan jelas sangat berdampak terhadap hasil pekerjaan seorang karyawan dalam hal ini terlihat berdampak kepada ketidak lengkapan dokumen rekam medis pada pasien
rawat inap di BLUD- RSUDZA Banda Aceh. Hasil multivariat menunjukkan bahwa variabel sanksi adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
kelengkapan rekam medis dengan Ods ratio 27.830 artinya dengan adanya sanksi yang tegas diberikan oleh Pimpinan, maka peluang pengisian rekam medis yang
lengkap menjadi 27 kali dibandingkan dengan tidak adanya sanksi bagi petugas setelah dikontrol dengan pengawasan yang baik, bertahap dan berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
5.3.4 Pengawasan