responden tidak ada 56,25 hanya 43,75 responden yang mengatakan adanya penghargaan oleh Pimpinan. Untuk sanksi responden yang mengatakan bahwa tidak
ada sanksi yang jelas lebih banyak 68,75 dibandingkan adanya sanksi oleh Pimpinan terhadap koreksi rekam medis yang responden kerjakan 31,25..Mengenai
pengawasan, responden yang mengatakan bahwa selama ini tidak ada pengawasan 81,25 dan yang menjawab ada pengawasan dilakukan secara berkala lebih sedikit
18,75.
4.2.4 Kelengkapan Rekam Medis
Berdasarkan variabel penelitian kelengkapan rekam medis dalam manajemen klaim yang dinilai adalah adanya diagnosis akhir pada resume akhir, tindakan yang
dilakukan selama perawatan yang tertera pada resume akhir dan pengobatan yang diberikan selama dalam perawatan pada resume akhir. Rekam medis yang dinilai
adalah dokumen tersebut lengkap atau tidak lengkap sesuai ketentuan SOP dari manajemen klaim guna keperluan klaim pelayanan ke PT.ASKES.
Rekam medis yang diobservasi dari 1 -10 Januari 2013 berjumlah 650 berkas masing-masing dokter spesialis yang mengisinya dapat dilihat pada Tabel
4.7. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap
di BLUD-RSUZA Banda Aceh Tahun 2013 No
Dokter Spesialis
RM Lengkap
RM tidak Lengkap
Jumlah
1 Bedah
137 49,82
138 50,18
275 2
Kebidanan 55
36,67 95
63,33 150
3 Penyakit Dalam
108 48,0
117 52,00
225
Total 300
350 650
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel. 4.7 terlihat bahwa dari 650 berkas yang diisi oleh masing-masing dokter spesialis, menunjukkan untuk rekam medis lengkap yang diisi oleh dokter
spesialis bedah paling tinggi kelengkapannya yaitu 49,82 dan paling rendah 36,67 diisi oleh dokter spesialis Kebidanan. Dokumen rekam medis tidak lengkap paling
tinggi diisi oleh dokter spesialis Kebidanan yaitu 63,33 dan paling rendah diisi oleh dokter spesialis Bedah 50,18.
Dokumen rekam medis dapat dibuat skala persentase kelengkapan yaitu : rekam medis lengkap 100, sedang
≥ 50 dan kurang 50. Kelengkapan dokumen rekam medis yang diisi oleh dokter spesialis Bedah dari 18 dokter, yang
masuk kategori ≥ 50 berjumlah 10 orang dan 50 berjumlah 8 orang: dokter
spesialis Kebidanan dari 7 dokter yang masuk kategori ≥ 50 berjumlah 1 orang dan
50 berjumlah 6 orang; dan dokter spesialis Penyakit Dalam dari 13 dokter, yang kategori
≥ 50 berjumlah 9 orang dan 50 berjumlah 4 orang. Dokumen rekam medis yang berjumlah 650 buah yang tidak lengkap
pengisiannya hal ini dikarenakan tidak terteranya secara akurat tentang diagnosa akhir, tindakan dan pengobatan pasien rawat pada resume akhir. Dokumen rekam
medis, yang tidak berisikan diagnosa akurat, adalah adanya perbedaan antara tindakan dalam hal laporan operasi tidak sesuai dengan diagnosa yang tertera pada
rekam medis , sehingga berdasarkan ketentuan yang berlaku oleh pihak PT.ASKES dikatakan rekam medis untuk diajukan klaim ke PT.Askes tidak lengkap dan solusi
pihak provider mengambil salah satu kriteria yang dimaksud guna kepentingan klaim pelayanan yang telah dilakukan , hal mana sangat merugikan pihak rumah
Universitas Sumatera Utara
sakit. Tindakan tidak lengkap apabila diagnosa tidak sesuai dengan laporan operasi, dikatakan tidak lengkap pengisian rekam medis oleh karena tidak adanya pengobatan
yang tertera di resume akhir pasien rawart inap apabila tidak tertulis dengan akurat dalam hal ini dokter yang merawat tidak mencantumkannya dengan lengkap.
Berdasarkan observasi terhadap 650 rekam medis yang tidak lengkap seperti diagnosa, tindakan dan pengobatan yang tidak akurat dapat dilihat pada Tabel
4.8 .
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Rekam Medis tidak Lengkap Pasien Rawat Inap di BLUD-RSUZA Banda Aceh Tahun 2013
No. Dokter
Spesialis Diagnosa
Tindakan Pengobatan
1 Bedah
89 41,59
39 42,39
10 22,73
2 Kebidanan
37 17,29
53 57,61
5 11,36
3 Penyakit
Dalam 88
41,12 29
65,91
Total 214
100 92
100 44
100
Pada Tabel .4.8 terlihat bahwa dokumen rekam medis tidak lengkap yang diisi oleh Dokter Spesialis Bedah tidak mengisi diagnosa yang lengkap paling tinggi
41,59. Rekam medis tidak berisi tindakan yang akurat oleh spesialis Kebidanan lebih tinggi yaitu 57,61 dan spesialis Penyakit Dalam 0, hal ini dikarenakan
Spesialis Penyakit Dalam dalam pengisian rekam medis tindakan bukan merupakan suatu keharusan. Untuk pengisian rekam medis variabel pengobatan yang tidak
lengkap tertinggi diisi oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam yaitu 65,91, dan terendah 11,36 diisi oleh spesialis Kebidanan.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Bivariat