Pengertian tentang Insentif Jenis Insentif

faktor-faktor yang terbukti dapat menjadi sumber ketidakpuasan, Herzber menyatakan perbaikan terhadap keadaan atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak juga akan menimbulkan kepuasan karena hal tersebut bukan merupakan sumber kepuasan . Kepuasan kerja terdiri atas 4 variabel menurut Robbin 2001, yaitu: 1. Pekerjaan, dimana indikatornya meliputi: pekerjaan yang menarik dan menantang, pekerjaan yang tidak membosankan, kesempatan untuk belajar, tanggung jawab atas tugas, kondisi kerja. 2. Imbalanpembayaran, indikatornya meliputi: imbalan ekstrinsik, seperti: gaji, tunjangan, pensiun dan asuransi, serta imbalan intrinsik seperti kemantapan masa depan, keamanan bekerja, kesempatan dipromosikan, dimana indikatornya meliput i : sistim promosi, jenjang karier. 3. Pengawasan, dimana indikatornya meliputi petunjuk, saran dan bantuan. Komunikasi secara pribadi, partisipasi dalam mengambil keputusan. 4. Rekan kerja, indikatornya meliputi: keramahan dan sifat kooperatif, dukungan kelompok. 2.4 Insentif

2.4.1. Pengertian tentang Insentif

Pengertian insentif menurut Heidjrahman 1993 yang dikutip oleh Hutapea H 2011, adalah merupakan suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang. Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para Universitas Sumatera Utara pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tepat atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau berprestasi, misalnya dalam bentuk pemberian bonus dan dapat pula diberikan dalam bentuk barang. Menurut buku Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan manajemen yang disusun oleh Magdalena Lumbantoruan 1992 dikutip dari Hutapea H 2011 Insentif adalah sistem imbalan yang direncanakan untuk memberikan motivasi kepada tenaga kerja agar meningkatkan prestasi dan efisiensi, sehingga hasil karya mereka diatas standar yang telah ditentukan. Menurut Terry 1997 imbalan jasa jika ditinjau berdasarkan hubungannya dengan produktivitas terdiri dari dua katagori, yaitu imbalan berbentuk uang financial reward dan imbalan berbentuk non uang non financial reward.

2.4.2 Jenis Insentif

Bentuk-bentuk imbalan insentif terdiri dari dua jenis yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. 1. Imbalan Ektrinsik Imbalan Ekstrinsik adalah merupakan imbalan yang diterima individu atas pekerjaan atau jasa yang telah dihasilkannya yang biasanya diberikan dalam bentuk imbalan uang, imbalan interpersonal, maupun imbalan yang berupa promosi. Menurut Terry 1997, dengan memberi tugas kepada seseorang melakukan pekerjaan yang memiliki prestasi tinggi, berarti manajemen telah berusaha meningkatkan atau memindahkan status yang dimiliki seseorang.Pengakuan dari manajemen dapat mencakup pujian di depan umum, pernyataan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan Universitas Sumatera Utara dengan baik atau pekerjaan telah menerima perhatian khusus. Sampai sejauh mana perhatian itu memberi motivasi, tergantung seperti halnya dengan sebagian besar imbalan, pada nilai yang dirasakan dan pada hubungan yang dilihat orang antara pengakuan tersebut dengan perilaku itu sendiri. 2. Imbalan Intrinsik Pengertian imbalan instrinsik adalah imbalan yang diberikan oleh individu itu sendiri misalnya rasa kepuasan atas keberhasilan sebagai hasil tugas tertentu. Imbalan Intrinsik lebih bersifat rasa kepuasan pribadi terhadap penyelesaian tugas, prestasi, otonomi dan perkembangan pribadi. Kemampuan untuk memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu adalah penting bagi beberapa orang. Orang-orang ini menghargai apa yang dinamai penyelesaian tugas completion. Menurut Schuler dan Jackson 2001, setiap perolehan mempunyai value atau nilai bagi seseorang. Perolehan seperti upah, promosi, teguran atau pekerjaan yang lebih baik, mempunyai nilai yang berbeda-beda. Ini disebabkan karena setiap orang mempunyai kebutuhan dan persepsi yang berbeda-beda. Jika digunakan imbalan yang dinilai tinggi untuk memotivasi, maka imbalan itu dapat menyebabkan orang bekerja keras untuk mencapai tingkat hasil karya yang tinggi. 2.5 Landasan Teori Rekam medis adalah catatan tentang data pasien yang dibuat untuk setiap pasien pada saat berkunjung dalam rangka berobat di suatu pusat pelayanan kesehatan dalam hal ini di rumah sakit yang berisi riwayat penyakit, tindakan dan Universitas Sumatera Utara pengobatannya. Rekam medis harus diisi segera diisi dan secara langsung pada saat dilakukan tindakan dan pada saat pemberian instruksi dari dokter yang merawat, atau oleh perawat pada saat dilakukan tindakan dan pada saat dilakukan observasi telah timbul suatu gejala atau suatu perubahan, dan sewaktu melakukan suatu tindakan , Guwandi 2005. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karakteristik individu dokter meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja dan Iklim kerja meliputi: beban kerja, uraian tugas dan teman kerja serta motivasi ekstrinsik meliputi: insentif, sanksi, penghargaan dan pengawasan. Menurut Tiffin dan Mc. Cormick dalam Asad, 2003, secara garis besar kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1.Variabel individual : sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan serta faktor individual lainnya. 2. Variabel situasional terdiri dari : a. Faktor fisik dan pekerjaan: metode kerja, beban kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang, dan lingkungan fisik penyinaran, temperatur, dan ventilasi b. Faktor sosial dan organisasi : peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan Tahun 2000-2004

0 28 94

Pengaruh Karakteristik Dokter Terhadap Kinerja Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur

5 80 104

Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Psikologis Terhadap Kunjungan Kembali Pasien Umum Pada Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009

0 36 129

Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie

0 39 145

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2008

2 48 123

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Psikologis Terhadap Kinerja Perawat Dalam Kelengkapan Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 37 89

Analisis Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya

1 6 80

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOROWALI

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekam Medis 2.1.1 Pengertian Rekam Medis - Pengaruh Karakteristik Individu, Iklim Kerja dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kelengkapan Rekam Medik dalam Manajemen Klaim Pasien Rawat Inap di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit U

0 0 44

Pengaruh Karakteristik Individu, Iklim Kerja dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kelengkapan Rekam Medik dalam Manajemen Klaim Pasien Rawat Inap di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013

0 0 22