Metode dan Alat Pengumpulan Data

Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi itemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala yang sedang disusun Azwar, 2012. Pada masing-masing item dari skala organizational justice sebagian besar memiliki nilai rix diatas 0.3. namun ada 3 item yang memiliki nilai rix dibawah 0.3 dan ketiga item tersebut dinyatakan gugur atau tidak baik dijadikan sebagai alat ukur. Item yang gugur tersebut adalah item 9, 17 dan 19. Pada masing-masing item dari skala employee engagement memiliki nilai rix diatas 0.3 sehingga seluruh item dinyatakan reliable dan semua itemnya tergolong bagus sehingga tidak ada item yang digugurkan. 3. Reliabilitas Alat Ukur. Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan koefisien konsistensi internal, dimana hubungan antar skor pada masing-masing item atau antar skor pada kelompok-kelompok item dalam tes, yang datanya diperoleh dari satu kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek akan menghasilkan koefisien konsistensi internal Supratiknya, 2014. Item yang diskor akan dianalisis konsistensi internalnya menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx’ berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliable, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka r xx’ = 1,00 belum pernah dijumpai Azwar, 2012. a. Skala Organizational Justice Pada variabel ini, peneliti mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh Colquitt 2001. Tabel 5 Reliabilitas Skala Organizational Justice Realibility Statistic Dimensi Cronbac h’s alpha N Distributif Justice 0.898 4 Prosedural Justice 0.667 6 Interactional Justice 0.767 7 Hasil table 5 diatas, menunjukkan bahwa skor dari dimensi distributif justice memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.898, prosedural justice 0.667 dan interactional justice 0.767. Koefisien tersebut dapat dikatakan mendekati angka 1.0 yang berarti item dari skala organizational justice memiliki relibilitas yang tinggi. b. Skala Employee Engagement Pada variabel ini, peneliti mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh Saks 2006. Tabel 6 Reliabilitas Skala Employee Engagement Realibility Statistic Dimensi Cronbac h’s alpha N Employee Engagement 0.7586 6 Dari hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa skor total dari Employee Engagement memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.758. Koefisien tersebut dapat dikatakan mendekati angka 1.0 yang berarti item dari skala organizational justice memiliki relibilitas yang tinggi.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Sebuah Model Regresi Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya asumsi korelasional yang digunakan untuk uji hipotesis. Asumsi yang diuji adalah normalitas sebaran data dan linearitas hubungan antar variabel. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran variabel yang akan diukur memiliki distribusi normal atau tidak. Penggunaan model regresi untuk prediksi akan menghasilkan kesalahan disebut residu, yakni selisih antara data aktual dengan data hasil peramalan. Residu yang ada seharusnya berdistribusi normal. Pada SPSS, akan digunakan fasilitas Histogram dan Normal Probability Plot untuk mengetahui kenormalan residu dari model regresi. Uji normalitas dilakukan dengan teknik One Sample Kolmogorov Smirnov melalui program SPSS. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p 0,05. Data yang memiliki nilai p yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Sedangkan data dengan nilai p lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti bahwa sebaran datanya tidak normal Santoso, 2010. b. Uji Linearitas Salah satu asumsi penting lain pada sebuah model regresi adalah asumsi linearitas. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar kedua variabel bersifat linear atau tidak. Dengan kata lain, asumsi ini menyatakan bahwa seharusnya hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen bersifat linear. Linear disini dapat diartikan hubungannya bersifat positif atau negatif. Asumsi linearitas dapat diuji dengan menggunakan grafik scatter plot antara satu variabel dependen dengan variabel independen. Jika ada indikasi arah hubungan positif atau negatif, asumsi telah terpenuhi. Namun, jika arah tidak jelas, asumsi tidak terpenuhi.