Uji Heteroskedasitas Uji Asumsi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6,441
1,317 4,889
,000 Distributif
,313 ,074
,262 4,228
,000 Prosedural
,284 ,070
,247 4,065
,000 Interactional
,327 ,048
,430 6,755
,000 a. Dependent Variable: Employee Engagement
Dari uji anova atau F test, didapat F hitung yaitu 4,889 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05,
maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi employee engagement.
Bisa dikatakan bahwa Distributif Justice DJ, Prosedural Justice
PJ dan Interactional Justice IJ berpengaruh terhadap Employee Engagement
EE. Persamaan regresi dari ketiga hipotesis diatas adalah adalah Y= 6,441 + 0,313 X1 + 0,284X2 + 0,327X3 + e dimana : Y =
Employee Engagement EE, XI= Distributif justice DJ, X2= Prosedural
Justice IJ dan X3= Interactional Justice IJ.
Hasil regresi antara distributif justice dengan employee engagement memiliki standardized coefficients
β sebesar 0,262 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 p 0.05 yang artinya distributif justice
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan juga dapat memprediksi munculnya employee engagement. Angka korelasi antara prosedural
justice dengan employee engagement dapat dilihat dari nilai standardized
coefficients β yaitu sebesar 0.247 dengan signifikansi 0.000 p 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan
antara prosedural justice dengan employee engagement sehingga prosedural justice
diasumsikan dapat memprediksi munculnya employee engagement
. Berdasarkan tabel diatas, diketahui pula hasil regresi antara Interactional Justice
dengan Employee Engagement yang memiliki nilai standardized coefficients
β sebesar 0,430 dengan signifikansi sebesar 0.000 p 0.05 yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara interactional justice dengan employee engagement dan interactional justice terbukti dapat memprediksi munculnya employee
engagement .
Konstanta sebesar 6,441 menyatakan bahwa jika tidak ada keadilan organisasi pada dimensi Distributif Justice, Prosedural Justice atau
Interactional Justice pada perawat maka Employee Engagement adalah
6,441. Koefisien regresi XI sebesar 0,313 menyatakan bahwa setiap penambahan distributif justice akan meningkatkan employee engagement
sebesar 0,313. Koefisien regresi X2 sebesar 0,248 menyatakan bahwa setiap penambahan Prosedural Justice yang dijalankan akan meningkatkan
Employee Engagement sebesar 0,248. Koefisien regresi X3 sebesar 0,327
menyatakan bahwa setiap penambahan Employee Engagement yang dijalankan akan meningkatkan Employee Engagement sebesar 0,327.
Terlihat pada angka SIG yang jauh dibawah 0,025. Maka dapat dikatakan kedua koefisien regresi signifikan, atau Distributif Justice, Prosedural
Justice dan Interactional Justice benar-benar berpengaruh secara
signifikan terhadap Employee Engagement.
Variabel yang
paling dominan
dalam mempengaruhi
employee engagement adalah interactional justice yang ditunjukkan dari
besarnya nilai standardized coefficients β Interactional Justice β
=0.430 yang lebih tinggi dibandingkan Distributif Justice β = 0.262 dan
Prosedural Justice
β =0.247. Pengaruh signifikan pada hasil uji t
menunjukkan bahwa keadilan distributif, prosedural dan interaksional semuanya signifikan karena memperoleh p= 0.000 0.05 dengan arah
yang positif.