Aspek Employee Engagement Employee Engagement

May et al. dalam Brunetto, 2012 juga menyebutkan bahwa anteseden dari keterlibatan karyawan adalah hubungan yang efektif antara pimpinan dan rekan kerja, penghargaan, pemberian tugas yang menarik, ketersediaan sumber daya dalam menunjang pekerjaan dari karyawan itu sendiri. c. Reward dan Recognition Penghargaan dan Pengakuan dalam penelitian Khan dalam Saks, 2006 menyatakan bahwa individu terlibat dalam organisasi secara berbeda-beda tergantung persepsi mereka tentang manfaat apa yang akan diterima. Selain itu, individu dapat terlibat dalam organisasi disebabkan karena feedback eksternal dan pengakuan dalam pekerjaan. Oleh karena itu, salah satu kemungkinan karyawan menjadi engage di tempat kerja adalah saat mereka dihargai dan diakui dalam peran yang mereka lakukan ketika karyawan menerima penghargaan dan pengakuan dari organisasi sehingga karyawan akan merasa berkewajiban untuk lebih terlibat seperti yang dikatakan teori timbal balik. Penelitian ArunKumar dan Renugadevi 2013 dan Rasheed, Kahn, dan Ramzan 2013 juga menjelaskan tentang Reward and Recognition yang seharusnya diberikan organisasi terhadap karyawan. Kurangnya penghargaan dan pengakuan dari pihak organisasi terhadap karyawan dapat menyebabkan kelelahan di tempat kerja. d. Distributive dan Prosedural Justice, menurut Saks 2006, salah satu hal yang penting dalam organisasi adalah pendistribusian reward, serta prosedur yang tepat untuk mengalokasikan reward tersebut. Pandangan karyawan tentang keadilan mendistribusi reward dalam perusahaan memiliki pengaruh terhadap engagement karyawan. Dengan kata lain, ketika karyawan memiliki pandangan yang baik terhadap keadilan organisasi, mereka lebih mungkin merasa wajib untuk terlibat pada organisasi tersebut. Arun Kumar Renugadevi 2013, serta Rasheed, Kahn, Ramzan 2013, penting bagi organisasi untuk membuat strategi untuk mendistribusikan reward secara adil. Organizational justice berhubungan dengan kecenderungan yang positif terhadap organisasi, seperti kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kinerja.

B. Organizational Justice 1.

Definisi Organizational Justice Istilah Keadilan Organisasi diciptakan oleh Wendell French pada tahun 1964. Umumnya istilah keadilan organisasi digunakan oleh organizational psychologists yang mengacu pada keadilan, kejujuran