Keunggulan dan Kelemahan Model Jigsaw 1 Keunggulan Model Jigsaw

1 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 2 Jika memungkinkan, setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda. 3 Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 4 Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individual.

b. Keunggulan dan Kelemahan Model Jigsaw 1 Keunggulan Model Jigsaw

Menurut Johnson Johnson dalam Maran 2007: 44 beberapa keunggulan model Jigsaw adalah sebagai berikut a Model Jigsaw akan memotivasi belajar siswa dan mengaktifkan siswa dalam mengikuti pelajaran. b Model Jigsaw akan membantu siswa lebih cepat mencerna isi dari materi pelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat. c Model Jigsaw membentuk sikap siswa menjadi bijaksana, menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak mudah menyalahkan orang lain tanpa bukti atau data-data yang lengkap. Johnson Johnson dalam Teti Sobari 2006:31 mengemukakan bahwa interaksi kooperatif tipe Jigsaw memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah: a Meningkatkan hasil belajar b Meningkatkan daya ingat c Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi d Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik kesadaran individu e Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen f Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah g Meningkatkan sikap positif terhadap guru h Meningkatkan harga diri anak i Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif j Meningkatkan ketrampilan hidup bergotong-royong. 2 Kelemahan Model Jigsaw Selain keunggulan yang dimiliki, metode Jigsaw juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan metode Jigsaw adalah sebagai berikut: a Apabila guru tidak merencanakan dengan baik, dimana setiap anggota kelompok aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok, kerjasama tidak akan berjalan. b Apabila kerjasama dalam kelompok tidak sesuai dengan karakteristik pembelajaran dengan metode Jigsaw, maka metode Jigsaw ini akan menjadi penunggangan bebas. Hanya beberapa anggota saja yang benar-benar memecahkan materi pelajaran untuk kelompoknya. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan perencanaan sebagai berikut. a Permasalahan-permasalahan yang akan dipecahkan dalam kelompok merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok dan disamping itu juga guru sebaiknya memberikan tugas pada siswa secara individu. b Guru merencanakan tugas dengan baik yaitu dengan membuat lembar kegiatan siswa yang disusun untuk memperlancar dan mempermudah siswa memahami materi.

B. Penerapan Pembelajaran

IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti mengkonsultasikan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Peneliti meminta masukan untuk pembagian kelompok dan cara mengkondusifkan kelas dan didapat masukkan dari guru bahwa pembagian kelompoknya harus tersebar merata berdasarkan siswa yang pandai-pandai dan yang kurang pandai. Siswa yang pandai dijadikan ketua untuk masing-masing kelompok dan siswa yang kurang pandai mendapat undian berupa gulungan kertas tersebut, sehingga tidak ditemukan satu kelompok yang pandai semua dan pembagiannya merata.

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5