Kenya Amerika Serikat Pengalaman lembaga pemerintah a. Hong Kong

2. Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Pengalaman Negara Lain dalam Pemberantasan Korupsi Untuk melihat pengalaman negara lain dalam hal pemberantasan kasus korupsi, berikut ini ada beberapa negara yang bisa dijadikan contoh model atau sebagai bahan komparasi dalam soal penanganan kasus korupsi dengan penekanan pada empat model upaya pemberantasan korupsi.

1. Pengalaman lembaga pemerintah a. Hong Kong

Hong Kong pada tahun 1955 telah mengeluarkan Undang-undang tentang Praktik Korup dan Illegal. Undang-undang ini bertujuan mencegah praktik korup dan illegal pada saat pemilihan umum. Upaya pemberantasan korupsi di negeri ini, diperluas dengan dikeluarkan Ordonansi Komisi Independen Anti Korupsi Independent Commision Againts Corruption pada tahun 1974. Tugas ICAC mencakup memeriksa pelanggaran di bawa Prevention of Bribery Ordinance Ordanansi Pencegahan Suap, mengubah praktik dan prosedur departemen pemerintah dan lembaga non departemen yang dapat menimbulkan perilaku korupsi; memberi nasihat kepada siapa saja mengenai cara memberantas korupsi mendidik publik tentang akibat- akubat buruk korupsi; dan membangun dukungan publik untuk kegiatan anti korupsi. Pada tahun 1970 Hong Kong menerbitkan Undang-undang tentang Pencegahan Suap. Undang-Undang ini menetapkan sejumlah pelanggaran menyangkut suap dan hukuman yang dijatuhkan. Pelanggaran mencakup memiliki tanah dan bangunan oleh pegawai negeri tanpa diketahui asal-usulnya dan hukumannya, antara lain berupa penyitaan kekayaan. Undang- Undang ini juga memberi wewenang untuk mendapat informasi, membatasi penjualan hak milik, menggeledah bangunan, dan meminta penyerahan dokumen perjalanan. Dalm Undang- undang ini juga terdapat pasal-pasal tentang pembuktian, dan memberi wewenang kepada pengadilan untuk melarang memperkerjakan orang yang pernah dijatuhi hukuman.

b. Kenya

Pada tahun 1956 Pemerintah Kenya menetapkan Undang-Undang Pencegahan Korupsi. Undang-undang ini menetapkan tindak korupsi di kantor sebagai tindak pidana, dan menetapkan hukuman yang semakin berat bila pelanggaran menyangkut kontrak dengan pemerintah. Atas praduga bersalah kecuali “dapat dibuktikan” sebaliknya diberlakukan bila uang, hadiah, pinjaman, komisi, imbalan atau pemberian lain diterima oleh seseorang yang bekerja untuk pemerintah atau badan pemerintahan. Juga ada ketentuan bagi pelaku pemberi suap untuk mengembalikan sebagai hutang sipil, uang yang diberikan dan diterima oleh seseorang pegawai. Undang-undang itu juga mencegah korupsi di sektor publik, semi publik, dan swasta. Dalam pada itu untuk anggota parlemen pada tahun 1964 juga dikeluarkan aturan, yang disebut dengan Undang-undang Parlemen. Undang-undang ini menyatakan dan menetapkan definisi hak istimewa dan kekebalan hukum anggota Parlemen, semuanya berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas masing-masing dalam Parlemen. Undang-undang ini juga melarang anggota menerima suap, komisi, imbalan, hadiah atau ganti rugi untuk atau dalam kaitan mendukung persoalan yang diajukan atau dimaksudkan akan diajukan untuk dipertimbangkan oleh Parlemen.

c. Amerika Serikat

Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1966 mengeluarkan Undang-undang Kebebasan Informasi. Negara ini adalah pelopor dalam penggunaan asas kebebasan mendapat informasi. Dalam Undang-Undang ini mewajibkan pemerintah federal mengizinkan warga masyarakat memperoleh dokumen yang disimpannya. Pada tahun 1974 dikeluarkan The Freedom of Act, yang menyederhanakan prosedur yang agak berbelit-belit dalam Undang-undang tahun 1966. Di samping itu juga memberi wewenang kepada pengadilan untuk menilai apakah suatu dokumen telah dimasukkan ke dalam kategori yang tepat sebagai dokumen yang dikecualikan. Undang-undang pendukung lainnya, diantaranya yaitu: Government Sunshine act 1976, yang mengizinkan warga Negara menghadiri rapat badan pemerintahan tertentu dan Whistle- blowers Civil Service Reform Act 1978 yang memberikan perlindungan kepada pegawai begeri dari balas dendam pihak pemerintah jika ia mengungkapkan kesalahan atau praktik curang dari pihak pemerintah mengungkapkan informasi yang diyakininya menunjukkan pelanggaran suatu aturan atau ketentuan, pengelolaan yang salah, penghamburan dana atau penyalahgunaan wewenang. Amerika Serikat pada tahun 1977 juga mengeluarkan Undang-Undang Praktik Korupsi di negera Asing. Undang-Undang ini menetapkan sebagai pelanggaran terhadap undang-undang bila perusahaan dan pegawai, direktur, pekerja atau agen-agen perusahaan atau pemegang saham yang bertindak atas nama perusahaan menyuap pejabat publik asing, partai politik asing, atau pejabat partai politik asing, atau calon pejabat politik negeri asing dengan maksud mendapat atau mempertahankan bisnis.

d. Australia