e. Gambia
Pemerintah Gambia pada tahun 1982 menetapkan Undang-undang Evaluasi Kekayaan dan Hak Milik dan Pencegahan Praktik Korupsi. Undang-undang ini bertujuan membentuk
sebuah komisi untuk menguji kekayaan dan hak milik pejabat publik, memeriksa tuduhan korupsi, dan memeriksa perilaku pejabat publik dalam melaksanakan tugas dan urusan pejabat
non pemerintahan dengan pejabat publik atau lembaga pemerintahan.
f. Trinidad dan Tobago
Bagian 138 Undang-undang dasar Trinidad danTobago berisi tentang pembentukan Komisi Integritas. Komisi ini bertugas untuk menerima laportan kekayaan, hutang dan
penghasilan Anggota Parlemen, Menteri, Sekretaris Parlemen, Sekretaris Permanen dan pejabat bagian teknik. Sebagai tindak lanjutnya pada tahun 1987, dikeluarkan Undang-undang
Integritas dalam Kehidupan Pemerintahan. Undang-undang ini mewajibkan setiap orang yang bekerja dalam pemerintahan untuk melaporkan kepada Komisi Integritas mengenai pendapatan,
kekayaan, dan hutangnya, termasuk kekayaan dalam lembaga keuangan. Komisi berwenang menguji laporan kekayaan dan mengambil tindakan yang diperlukan atau meminta Direktur
Kejaksaan Umum untuk mengambil tindakan. Pada tahun itu Pemerintah Trinidad dan Tobago menerbitkan Undang-undang
Penecegahan Korupsi. Undang-undang ini menentukan bahwa korupsi yang dilakukan di kantor adalah sebagai tindak pidana dan ditentukan pula hukuman yang dapat dijatuhkan. Penggunaan
informasi pemerintah untuk tujuan korupsi oleh pegawai negeri juga termasuk tindak pidana.
g. Singapura
Pada tahun 1989 Pemerintah Singapura mengeluarkan Undang-undang Korupsi. Menurut Undang-undang ini memungkinkan penyitaan hasil korupsi. Bilamana seseorang
tertuduh terbukti bersalah melakukan tindak korupsi, pengadilan diwajibkan mengeluarkan
perintah penyitaan atas kekayaan yang diperoleh dari korupsi. Perintah sita kemudian turut dipertimbangakan dalam menentukan denda yang akan dijatuhkan tetapi tidak untuk hukuman
yang lain yang akan dijatuhkan kepadanya. “Hasil korupsi” mencakup hak milik yang melebihi pendapatan tertuduh dari sumber penghasilan yang sah.
h. Afrika Selatan
Pada tahun 1996 Afrika Selatan menerbitkan Undang-undang tantang Unit Pemeriksaan Khusus dan Pengadilan Khusus. Unit Pemeriksaan Khusus bertugas untuk memeriksa
penyelewengan serius atau pelaksanaan administrasi yang buruk dalam kaitan dengan administrasi Negara, kekayaan Negara dan dana masyarakat, dan perilaku yang dapat membawa
dampak merusak kepentingan publik; sedang Pengadilan Khusus bertugas untuk mengadili perkara perdata yang muncul dari hasil pemeriksaan oleh Unit Pemeriksa Khusus.
Untuk selanjutnya Presiden Mandela pada bulan Maret 1997 meresmikan Unit Khusus Heath untuk Pemeriksaan Heath Special Investigating Unit – sebuah unit pemeriksaan yang
dikepalai oleh Hakim William Heath. Unit ini menawarkan proses bagi tuduhan korupsi, membawanya ke pengadilan sipil hingga menghasilkan keputusan sipil yang berkekuatan
hukum oleh sebuah Pengadilan Khusus. Pada tahun 1994 Afrika Selatan menerbitkan Undang-undang tentang Pelindung
Masyarakat. Jabatan Pelindung Masyarakat dibentuk di bawah Undang-undang Dasar Afrika Selatan untuk melindungi warga masyarakat dari administrasi yang buruk dalam kaitan urusan
pemerintahan, perilaku yang tidak layak oleh pegawai yang melaksanakan fungsi pemerintahan, tindakan tidak pantas berkaitan dengan dana masyarakat, menghimpun kekayaan secara tidak
sah yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan fungsi pemerintahan, dan tindakan atau kelalaian oleh pegawai yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang berakibat kerugian bagi
orang lain.
i. Jerman