g. Menerbitkan dan mempublikasikan berbagai literatur, brosurVCD keagamaan yang
mengkritisi tentang bahaya korupsi.
1.4 Pendekatan Hukum dan Politik a. Mendorong pemerintah maupun anggota legislatif untuk segera merevisi undang-undang anti
korupsi yang mengedepankan asas pembuktian terbalik terhadap warga masyarakat yang diduga melakukan tindakan pidana korupsi. Istilah menguatkan dalam pembuktian terbalik
dikembangkan menjadi alat bukti secara mandiri. b. Setiap anggota masyarakat, baik secara individual maupun kelembagaan ormas dan LSM,
hendaknya melakukan pressure kepada para aparat penegak hukum judikatif khususnya
para jaksa dan polisi untuk konsekwen dan memiliki keberanian dalam menindak para pelaku tindak pidana korupsi.
c. Memperluas horizon tentang makna korupsi bahwa korupsi bukan hanya korupsi uang tetapi
juga termasuk korupsi waktu, kesetiaan, kasih sayang, informasi, martabat kemanusiaan, dan lain-lain.
d. Mendorong aparat birokrasi untuk senantiasa mengembangkan sistem pemerintahan yang trasnparan dan responsif terhadap berbagai aspirasi masyarakat yang berkembang, serta
selalu berupaya bagi terwujudnya sistem birokrasi yang memiliki akuntabilitas yang tinggi.
Seleksi kepegawaian juga harus mempertimbangkan terlibattidaknya calon pegawai yang
bersangkutan dalam korupsi.
e. Mendorong aparat pemerintahan ekskutif – legislatif – judikatif maupun pimpinananggota parpol untuk tidak melakukan rangkap jabatan.
f. Menghimbau dan mendorong semua komponen masyarakat umum melalui ormasLSM maupun masyarakat pilitik pimpinan parpoluntuk melakukan koalisi bersih yang bersifat
lintas agama, lintas ormasLSM dan lintas parpol.
g. Mempublikasikan inisial para koruptor yang diduga terkait dengan isu KKN sebagaimana isu
“politik busuk”.
h. Mempublikasikan berbagai kasus-kasus korupsi dari yang peling rendah hingga tindak pidana
korupsi tingkat tinggi agar diketahui oleh khalayak umum sekaligus membuat jera para pelaku korupsi.
i. Mendorong setiap proses sosial maupun politik yang dapat mewujudkan terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat, sehingga dengan terwujudnya kesejahteraan tersebut akan
dapat mereduksi munculnya berbagai penyakit sosial semacam KKN maupun tindak kriminalitas lainnya.
j. Pemerintah dan segenap anggota masyarakat untuk secara terus-menerus meningkatkan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan melalui berbagai sarana pengawasan yang sudah
tersedia, di samping media informal lainnya.
5. Peran Takmir Masjid