Pengembangan Desa, Prasarana Transportasi, dan Ekonomi

8.3. Pengembangan Desa, Prasarana Transportasi, dan Ekonomi

Berdasarkan analisis tingkat perkembangan desa di kawasan transmigrasi Kaliorang hanya terdapat satu desa yang mempunyai hirarki I yaitu desa Bukit Makmur. Desa ini mempunyai indikasi sebagai pusat pelayanan untuk desa-desa yang ada di kawasan tersebut, selain karena ketersediaan sarananya juga karena letaknya yang berada di lintas transportasi Sangatta Kaliorang. Kawasan ini terdiri dari 3 Satuan Kawasan Pengembangan SKP yaitu Kaliorang, Kaubun dan Pengadan. Satuan Kawasan Pengembangan Kaubun dan Pengadan letaknya relatif jauh dari SKP Kaliorang. Jika kawasan transmigrasi Kaliorang yang dikembangkan terlebih dahulu sebagai wilayah hinterland dari Maloy maka pembangunan sarana dan prasarana wilayah di SKP Kaubun dan Pengadan harus ditingkatkan sehingga akan terdapat setidaknya satu sub pusat pelayanan yang dapat menjangkau desa-desa di 2 SKP tersebut. Desa Bumi Rapak dan Bumi Etam merupakan desa berhirarki II dan memiliki peluang untuk dijadikan sub pusat pelayanan. Diharapkan masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan. Selain itu desa-desa di eks SKP Pengadan yang semuanya mempunyai hirarki III, pembangunan harus lebih ditingkatkan karena jenis dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana masih terbatas dan masih mempunyai hambatan di bidang transportasi, selain jauh dari pusat pelayanan utama kondisi jalan masih berupa jalan tanah. Sarana prasarana terutama transportasi jalan dan moda transportasinya merupakan kendala utama yang dirasakan oleh masyarakat yang tentunya juga akan menjadi kendala dalam pengembangan agribisnis di kawasan ini. Karena itu dalam pengembangan kawasan ini sebagai kawasan agribisnis diperlukan adanya dukungan peningkatan dan pembangunan saranaprasarana jalan dan moda transportasinya. Pengembangan prasarana jalan merupakan harapan masyarakat untuk lebih memperlancar mobilitas orang dan barang di kawasan ini. Untuk pengembangan prasarana jalan adalah peningkatan kondisi jalan yang sudah ada saat ini. Untuk jalan-jalan yang sudah dilakukan peningkatan dengan sirtu masyarakat mengharapkan untuk dapat ditingkatkan dengan pengaspalan atau semenisasi mengingat kondisi jalan ini jika musim hujan masih tetap licin dan beberapa bagian ada yang berlumpur. Untuk jalan penghubung yang saat ini kondisinya masih jalan tanah masyarakat mengharapkan adanya peningkatan dari jalan tanah menjadi jalan sirtu terutama jalan penghubung untuk menjangkau SKP Pengadan. Pengembangan prasarana jalan sebaiknya juga dilaksanakan pada jalan desa dan jalan usahatani yang kondisi umumnya masih berupa jalan tanah agar memudahkan dalam pengangkutan sarana produksi dan hasil produksi. Pengembangan prasarana jalan di kawasan ini harus terkait dengan rencana pengembangan transportasi antar desa di kawasan ini. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mobilitas masyarakat antar desa maupun untuk berangkat ke sekolah bagi anak-anak masyarakat yang melanjutkan ke sekolah lanjutan yang letaknya di luar desanya. Bagi masyarakat yang tinggal di desa Bukit Makmur, untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah lanjutan baik SLTP maupun SLTA yang ada dan terdekat adalah di desa Bangun Jaya yang jaraknya sekitar 6 km dari desa Bukit Makmur tersebut. Satu-satunya moda angkutan yang ada saat ini adalah sepeda motor dengan tarif yang dirasakan masyarakat mahal. Oleh sebab itu, jika masyarakat tidak memiliki sepeda motor maka untuk bersekolah anak-anak berjalan kaki atau menumpang truk atau sejenisnya yang kebetulan lewat. Karena itu moda transportasi yang dikembangkan sebaiknya selain untuk mengangkut orang juga sekaligus dapat digunakan untuk mengangkut barang antar desa atau ke pasar. Pasar merupakan prasarana ekonomi yang sangat diperlukan saat ini oleh warga. Saat ini yang ada di kawasan ini adalah pasar tenda yang diadakan di Kaliorang SP 4 ataupun Kaubun SP 2. Penyelenggaraan pasar tenda dilakukan di jalan dan dilaksanakan secara mingguan. Pembangunan pasar dalam skala kecil dapat dibangun di desa-desa yang saat ini telah biasa diselenggarakan pasar tenda tersebut sehingga tidak merubah kebiasaan masyarakat yang telah berlangsung saat ini. Selain itu, dapat dibangun pasar dalam skala yang lebih besar yang dapat melayani kawasan ini secara keseluruhan yang dapat dibangun di pusat pelayanan Kecamatan Kaliorang sebelum pemekaran yaitu di simpang Kaliorang Kaubun. Di simpang Kaliorang Kaubun terdapat kantor kecamatan dan kantor Polisi Sektor Kaliorang sebelum dimekarkan kembali menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kaliorang dan Kaubun. Untuk bepergian ke Sangata masyarakat di kawasan ini, menunggu angkutan yang lewat di simpang Kaliorang Kaubun. Di lokasi ini juga sudah terdapat penginapan jika masyarakat kemalaman sepulang bepergian dan tidak mendapat tumpangan untuk pulang ke desanya masing-masing yang letaknya jauh dari simpang Kaliorang Kaubun tersebut, sehingga simpang Kaliorang Kaubun merupakan tempat berkumpulnya masyarakat saat ini. Dengan pengembangan pasar tersebut akan memudahkan penduduk mengakses kebutuhan sehari-hari. Selain pasar untuk kebutuhan sehari-hari, perlu pula dibangun pasar untuk menampung hasil pertanian dan memfasilitasi petani dan pedagang melakukan transaksi yang saat ini juga belum ada. Lokasinya dapat dibangun bersebelahan dengan lokasi yang nantinya terpilih untuk pasar yang menyediakan kebutuhan sehari-hari tersebut sehingga masyarakat selain menjual hasil produksi sekaligus berbelanja kebutuhan sehari-harinya.

8.4. Pengembangan Sumberdaya Manusia