BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kawasan transmigrasi Kaliorang, yang terletak di Kecamatan Kaliorang dan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur. Kecamatan Kaliorang merupakan pecahan dari Kecamatan Sangkulirang yang kemudian dipecah kembali menjadi Kecamatan Kaliorang dan
Kaubun. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni hingga September 2006. 3.2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan dari publikasi
data-data statistik BPS yang meliputi data potensi desa tahun 2003, 2006 dan data kabupaten dalam angka tahun 2002 dan 20042005, arahan pengembangan
wilayah yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Kutai Timur maupun yang dikeluarkan oleh Pemda
Kabupaten Kutai Timur dan sumber-sumber pustaka lain yang relevan dengan topik penelitian. Jenis-jenis data sekunder yang dikumpulkan meliputi data jenis
dan jumlah fasilitas pelayanan infrastruktur, penempatan transmigran, jumlah
penduduk, pengusahaan komoditas pertanian, arahan pengembangan Kabupaten Kutai Timur dan peta kawasan transmigrasi Kaliorang.
Jenis data primer yang dikumpulkan adalah partisipasi dan aspirasi masyarakat yang berkembang dalam pengembangan kawasan transmigrasi
Kaliorang. Penentuan desa untuk menjaring aspirasi masyarakat dilakukan dengan stratified purposive sampling pada Kecamatan Kaliorang dan Kaubun
yang menjadi bagian dari kawasan transmigrasi Kaliorang. Teknik stratified purposive sampling
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis skalogram sehingga diperoleh indeks perkembangan desa-desa di Kecamatan
Kaliorang dan Kaubun. Desa dengan indeks perkembangan desa tertinggi di masing-masing kecamatan dijadikan sebagai desa sampling dengan demikian ada
2 desa mewakili 2 kecamatan digunakan untuk pengumpulan data primer.
Pengumpulan data primer di desa terpilih dilakukan dengan pendekatan metode Rapid Rural Appraisal RRA yang disederhanakan hanya melibatkan
masyarakat setempat. Rapid Rural Appraisal pelaksanaannya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan panca indera untuk menyerap semua informasi dari
suatu wilayah secara cepat, sehingga lebih cenderung bersifat subyektif. Dalam kegiatan ini diperoleh gambaran umum mengenai suatu wilayah dari perspektif
sebagai orang dari komunitas lain. Untuk memperjelas informasi yang telah didapat dilakukan komunikasi dengan masyarakat sekaligus untuk mengetahui
partisipasi dan aspirasinya dalam pengembangan kawasan. Pendekatan lain dalam pengumpulan data primer ini dilakukan dengan
diskusi dengan beberapa masyarakat. Dengan pendekatan ini diharapkan permasalahan dan potensi yang telah tertangkap pada pelaksanaan RRA dapat
lebih diperjelas sehingga aspirasi bukan hanya pendapat individu-individu, tetapi diharapkan telah mendekati aspirasi masyarakat di desa tersebut. Aspek yang
diteliti, variabel dan sumber data tertera pada Tabel 1. Tabel 1 Aspek yang Diteliti, Variabel, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
No. Aspek
Variabel Sumber
Data Teknik
Pengumpulan Data
1. Kondisi fisik
wilayah Posisi geografis, batas
administratif, luas wilayah dan kesesuaian
lahan BPS dan Dep.
Nakertrans Studi pustaka
2. Karakteristik pelayanan
wilayah Jenis dan jumlah
pelayanan, infrastruktur BPS Studi
pustaka
3. Pengembangan komoditas
unggulan Komoditas, luas tanam
dan produksi, keinginan masyarakat
BPS dan masyarakat
Studi pustaka dan wawancara
dengan masyarakat
4. Partisipasi dan
Aspirasi masyarakat
Partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan Masyarakat Wawancara
dengan masyarakat
5. Kebijakan pengembangan
wilayah Arahan pengembangan
wilayah Kutai Timur Bappeda
Pemda Kutai Timur
Studi pustaka
3.3. Teknik Analisis Data