Penggunaan Lahan GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.5. Penggunaan Lahan

Areal wilayah Kecamatan Kaliorang dan Kaubun seluas 69.901 ha, yang telah dimanfaatkan seluas 27.015,5 ha 39. Dari areal lahan yang telah dimanfaatkan seluas 27.015,5 ha, 3.512 ha merupakan lahan sawah dan 23.503,5 ha merupakan lahan bukan-sawah. Dari lahan bukan-sawah seluas 23.503,5 ha yang saat ini tidak diusahakan seluas 7.917,5 ha dan yang digunakan untuk bangunan, pemukiman dan penggunaan lain seluas 4.508 ha. Luas lahan bukan- sawah yang tidak diusahakan merupakan lahan yang berpotensi digunakan untuk pengembangan pertanian atau agribisnis seperti pengusahaan tanaman pangan lahan kering, hortikultura ataupun perkebunan. Lahan yang berpotensi untuk pengembangan tanaman perkebunan terutama lahan bekas perkebunan kelapa hibrida yang gagal yang saat ini berupa semak belukar dan pada alang-alang. Luas desa dan penggunaannya tertera pada Tabel 11. Tabel 11 Luas Desa dan Penggunaannya Luas Lahan Bukan-Sawah ha No Nama Desa Luas Desa ha Luas Lahan Sawah ha Diusahakan Tidak Diusahakan Untuk Non Pertanian 1 Kaliorang 362,5 150,0 115,0 60,0 37,5 2 Bukit Harapan 1.268,0 50,0 980,0 38,0 200,0 3 Bukit Makmur 3.370,0 0,0 838,0 2.442,0 90,0 4 Bangun Jaya 1.405,0 300,0 230,0 25,0 850,0 5 Citra Manunggal Jaya 1.475,0 380,0 475,0 470,0 150,0 6 Bumi Sejahtera 1.785,0 159,0 50,0 248,0 1.328,0 7 Cipta Graha 2.927,0 350,0 1.377,0 750,0 450,0 8 Bumi Jaya 1.450,0 270,0 932,0 150,0 98,0 9 Bumi Rapak 2.680,0 0,0 1.600,0 1.000,0 80,0 10 Bumi Etam 2.170,0 250,0 1.250,0 438,5 231,5 11 Mata Air 1.300,0 178,0 146,0 776,0 200,0 12 Bukit Permata 1.675,0 225,0 350,0 930,0 170,0 13 Kadungan Jaya 2.823,0 250,0 1.750,0 500,0 323,0 14 Pengadan Baru 1.500,0 500,0 635,0 90,0 275,0 15 Selangkau 825,0 450,0 350,0 0,0 25,0 Jumlah 27.015,5 3.512,0 11.078,0 7.917,5 4.508,0 Sumber : Potensi Desa 2006. Sisa luas areal yang tidak diusahakan berupa hutan negara atau sisa pencadangan areal untuk transmigrasi. Untuk pengembangan transmigrasi di kawasan ini haruslah berlokasi di kawasan budidaya. Namun demikian, jika menurut survey tanah lokasi pengembangan tersebut mempunyai kesesuaian lahan N 2 maka lokasi tersebut sebaiknya dijadikan lokasi konservasi. Sehingga penetapan lokasi transmigrasi tidak hanya clear dan clean, tetapi juga memenuhi syarat layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. Areal pencadangan untuk transmigrasi saat ini sebagian terdapat di Kecamatan Sangkulirang kecamatan induk. Pencadangan areal untuk transmigrasi dan sisanya tertera pada Tabel 12. Tabel 12 Luas Pencadangan Areal untuk Transmigrasi dan Pemanfaatannya Luas Pencadangan Areal ha No. Lokasi Jumlah Dimanfaatkan Sisa 1 Kaubun dan Kaliorang 17.100 12.700 4.400 2 Pengadan 4.500 2.500 2.000 3 Pengadan Perluasan 63.000 2.750 60.250 Jumlah 84.600 17.950 66.650 Sumber : Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2005. Dari luas pencadangan areal untuk transmigrasi seluas 84.600 ha yang dimanfaatkan baru seluas 17.950 ha, sehingga jika berdasarkan data tersebut masih tersisa areal yang dapat digunakan untuk penempatan transmigran baru. Tetapi ternyata sisa pencadangan areal tersebut saat ini sebagian telah diberikan oleh pemerintah daerah untuk ijin lokasi perkebunaan swasta yang akan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut. Karena itu diperlukan adanya koordinasi antar instansi yang terkait, agar tidak terjadi tumpang tindih peruntukan lahan. Artinya terhadap tumpang tindih peruntukan lahan yang telah terjadi harus dicarikan upaya penyelesaiannya oleh Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

BAB V TINGKAT PERKEMBANGAN DESA