Kaliorang sebelum dimekarkan kembali menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kaliorang dan Kaubun.
Untuk bepergian ke Sangata masyarakat di kawasan ini, menunggu angkutan yang lewat di simpang Kaliorang Kaubun. Di lokasi ini juga sudah
terdapat penginapan jika masyarakat kemalaman sepulang bepergian dan tidak mendapat tumpangan untuk pulang ke desanya masing-masing yang letaknya jauh
dari simpang Kaliorang Kaubun tersebut, sehingga simpang Kaliorang Kaubun merupakan tempat berkumpulnya masyarakat saat ini. Dengan pengembangan
pasar tersebut akan memudahkan penduduk mengakses kebutuhan sehari-hari. Selain pasar untuk kebutuhan sehari-hari, perlu pula dibangun pasar untuk
menampung hasil pertanian dan memfasilitasi petani dan pedagang melakukan transaksi yang saat ini juga belum ada. Lokasinya dapat dibangun bersebelahan
dengan lokasi yang nantinya terpilih untuk pasar yang menyediakan kebutuhan sehari-hari tersebut sehingga masyarakat selain menjual hasil produksi sekaligus
berbelanja kebutuhan sehari-harinya.
8.4. Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pengembangan sumberdaya manusia di kawasan transmigrasi misalnya melalui pelatihan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan keahliannya.
Pelatihan tidak hanya dibidang pertanian, tetapi juga dibidang lain sehingga masyarakat di lokasikawasan transmigrasi dapat mengembangkan usaha bukan
hanya pertanian subsistem produksi. Untuk mengembangkan usaha selain pertanian subsistem produksi,
masyarakat di lokasikawasan transmigrasi umumnya mengalami kekurangan modal. Karena itu diperlukan pelatihan untuk dapat meningkatkan akses
masyarakat terhadap lembaga keuangan yang ada, misalnya dengan memperkenalkan terhadap prosedur-prosedur pengajuan kredit. Dalam kegiatan
pelatihan dan pemberdayaan ini diperlukan unsur pendampingan yang dapat membantu masyarakat dalam peningkatan kegiatan ekonominya. Dengan
pelatihan dan pendampingan yang dilakukan diharapkan masyarakat akan semakin berdaya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya secara
berkelanjutan dan menyumbang terhadap perkembangan pembangunan suatu wilayah.
8.5 Arahan Pengembangan Wilayah oleh Pemerintah Daerah
Sektor pertambangan dan migas selama ini masih menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah. Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur
Dalam Angka 20042005 pada tahun 2004 kontribusi sektor pertambangan dan migas adalah 81,09 sedangkan pertanian menempati urutan kedua yaitu sebesar
6,34. Tetapi karena sifatnya yang tidak terbaharui maka sektor pertambangan dan migas tidak dapat menjadi andalan untuk dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat secara berkelanjutan, terlebih sebagian besar ± 80 rakyat Kutai
Timur saat ini menggantungkan kehidupan ekonominya pada sektor pertanian-pedesaan.
Arahan pengembangan pertanian ini sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur dalam pengembangan kawasan ini,
yaitu ditetapkannya Kecamatan Kaliorang sebagai bagian dari pengembangan kawasan agropolitan Sangsaka. Program pembangunan Agropolitan yang
menjadi fokus perencanaan Gerdabangagri Kabupaten Kutai Timur, 2001 merupakan sistem manajemen dan tatanan terhadap suatu kawasan yang
menjadi pusat pertumbuhan bagi kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Dalam pengembangan pertanian, kawasan ini termasuk dalam Wilayah Pengembangan
Agribisnis III, yang meliputi Kecamatan Bengalon, Kaliorang, dan Sangkulirang dengan komoditas yang direncanakan dikembangkan adalah padi, jagung, nenas,
jati, dan kelapa sawit.
Selain itu, juga dikembangkan infrastruktur pendukung, seperti transportasi, komunikasi, air bersih, dan energi bagi pengembangan kawasan
agropolitan Sangsaka maupun pengembangan agribisnis di wilayah hinterland
. Untuk kawasan transmigrasi Kaliorang pada tahun 20022003 telah dilakukan peningkatan kualitas jalan dari Simpang Kaubun-Kaliorang-
Maloy berupa pengerasan dengan sirtu. Sedangkan rencana pengembangan jaringan jalan yang diutamakan adalah pengembangan jaringan jalan utara
selatan dan timur-barat. Untuk pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan wilayah utara dan selatan, salah satu yang direncanakan
adalah ruas jalan Simpang Perdau – Simpang Kaubun – Pelawan – Kabupaten Berau.
8.6. Kebijakan Pembangunan Transmigrasi