Pengusahaan Tanaman Perkebunan ANALISIS KEGIATAN USAHA PERTANIAN DAN

6.2. Pengusahaan Tanaman Perkebunan

Tanaman perkebunan yang relatif luas diusahakan di kawasan ini adalah kelapa dan kakao. Tanaman kelapa hibrida semula dikembangkan oleh PTPN XXVI di LU II masyarakat transmigran, tetapi mengalami kegagalan yang salah satunya disebabkan oleh kebakaran. Bekas areal tanaman kelapa yang terbakar kondisinya saat ini sebagian besar berupa padang alang-alang. Data yang dipergunakan untuk analisis LQ adalah data pengusahaan komoditas tanaman perkebunan di Kaliorang dan Kabupaten Kutai Timur pada tahun 20042005 sebagaimana tertera pada Tabel 19. Tabel 19 Keragaan Pengusahaan Tanaman Perkebunan Kaliorang Kutai Timur No. Komoditas Tanam ha Kontribusi Tanam ha Kontribusi 1 Karet 18,00 0,5 647,74 1,2 2 Lada 19,30 0,5 340,33 0,6 3 Kopi 119,87 3,1 718,55 1,3 4 Kelapa 530,57 13,8 4.780,95 8,5 5 Kakao 2.764,15 72,1 10.408,67 18,5 6 Panili 79,67 2,1 103,30 0,2 7 Kelapa Sawit 300,00 7,8 39.148,03 69,7 Kutai Timur 3.831,56 100,0 56.147,57 100,0 Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka 20042005. Tanaman perkebunan terluas yang diusahakan di kawasan ini berturut- turut adalah kakao, kelapa, dan kelapa sawit. Selain itu di kawasan ini mulai berkembang pengusahaan komoditi kelapa sawit yang dilakukan oleh beberapa perkebunan swasta. Hasil perhitungan Location Quotient LQ terhadap luas tanam komoditas perkebunan menunjukkan bahwa komoditas kopi, kelapa, kakao, dan panili mempunyai nilai lebih dari 1. Namun demikian jika dilihat kontribusinya terhadap luasan tanam kawasan, tanaman kopi dan panili kurang dari 5. Karena itu komoditas yang mempunyai indikasi sebagai komoditas basis adalah kakao dan kelapa. Hasil perhitungan LI menunjukkan bahwa komoditas kakao mempunyai nilai 0,20 dan kelapa 0,04. Dengan nilai LI tersebut menunjukkan bahwa pengembangan komoditas kelapa dan kakao tidak terpusat di Kaliorang artinya wilayah lain di Kutai Timur juga mengembangkan komoditas kakao dan kelapa. Nilai perhitungan LQ dan LI untuk tujuh komoditas tanaman perkebunan tertera pada Tabel 20. Tabel 20 Nilai Perhitungan LQ dan LI untuk Tujuh Komoditas Tanaman Perkebunan di Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur No. Komoditas Location Quotient Localization Index 1 Karet 0,41 0,00 2 Lada 0,84 0,00 3 Kopi 2,48 0,10 4 Kelapa 1,65 0,04 5 Kakao 3,95 0,20 6 Panili 11,46 0,70 7 Kelapa Sawit 0,11 0,00 Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka 20042005 dianalisis. Untuk melengkapi analisis LQ dan LI dilakukan penghitungan Shift- share analysis SSA. Data yang dipergunakan untuk analisis SSA adalah data pengusahaan komoditas tanaman perkebunan di Kaliorang dan Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2002 dan 20042005 seperti tertera pada Tabel 21. Tabel 21 Luas Tanam Pengusahaan Komoditas Tanaman Perkebunan di Kaliorang dan Kutai Timur tahun 2002 dan 20042005 Luas Tanam 2002 ha Luas Tanam 20042005 ha No. Komoditas Kaliorang Kutai Timur Kaliorang Kutai Timur 1 Karet 0,00 1.409,00 18,00 647,74 2 Lada 19,00 332,50 19,30 340,33 3 Kopi 79,00 633,50 119,87 718,55 4 Kelapa 1.128,00 8.655,00 530,57 4.780,95 5 Kakao 758,00 6.995,00 2.764,15 10.408,67 6 Panili 5,70 12,20 79,67 103,30 7 Kelapa Sawit 0,00 6.300,00 300,00 39.148,03 Kutai Timur 1.989,70 24.337,20 3.831,56 56.147,57 Sumber : Kutai Timur Dalam Angka 2002 dan 20042005. Hasil perhitungan SSA menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengembangan komoditas tanaman perkebunan di kabupaten Kutai Timur adalah 130,71 seperti tertera pada Tabel 22. Tabel 22 Nilai Shift-share analysis Pengembangan Komoditas Tanaman Perkebunan di Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur Komponen Share No. Komoditas Pertumbuhan Proporsional Differensial SSA 1 Karet 1,3071 -1,8474 0,0000 -0,5403 2 Lada 1,3071 -1,2835 -0,0078 0,0158 3 Kopi 1,3071 -1,1728 0,3831 0,5173 4 Kelapa 1,3071 -1,7547 -0,0820 -0,5296 5 Kakao 1,3071 -0,8191 2,1586 2,6466 6 Panili 1,3071 6,1601 5,5100 12,9772 7 Kelapa Sawit 1,3071 3,9069 0,0000 5,2140 Sumber : Kutai Timur Dalam Angka 2002 dan 20042005 dianalisis. Berdasarkan hasil analisis SSA, pengembangan komoditas tanaman perkebunan di Kaliorang yang pertumbuhannya melebihi laju pertumbuhan pengembangan komoditas tanaman perkebunan di Kutai Timur secara berturut- turut dari yang terbesar adalah komoditas panili, kelapa sawit, dan kakao. Berdasarkan nilai differensial hanya pengembangan komoditas panili dan kakao yang mempunyai nilai yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini pengembangan komoditas panili dan kakao mempunyai daya saing yang tinggi dalam pengembangan komoditas tanaman perkebunan di Kaliorang. Kontribusi tanaman kakao terhadap luasan tanam perkebunan di kawasan mencapai 72,1 sedangkan panili hanya 2,1. Selain itu, kakao merupakan komoditas basis yang memiliki keunggulan diantaranya diterima oleh masyarakat, teknologi budidaya telah dikuasai dan pasar telah tersedia. Karena itu kakao mempunyai indikasi untuk dijadikan salah satu komoditas unggulan untuk dikembangkan. Pengembangan pengusahaan komoditi kelapa sawit saat ini telah dilakukan oleh beberapa perkebunan swasta yang rencananya juga dikembangkan di lahan masyarakat. Laju pertumbuhan pengembangan komoditi kelapa sawit mempunyai nilai yang lebih besar dari laju pertumbuhan pengembangan komoditas perkebunan di Kutai Timur. Namun demikian, berdasarkan nilai pergeseran differensial pengembangan komoditi kelapa sawit data tidak tersedia 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengembangan komoditi kelapa sawit lebih disebabkan oleh adanya pertumbuhan pengembangan komoditi tersebut di wilayah Kutai Timur. Untuk itu dilakukan analisis untuk wilayah yang lebih luas yaitu kawasan agropolitan Sangsaka. Hasil perhitungan analisis SSA untuk pengembangan komoditas tanaman perkebunan di kawasan agropolitan Sangsaka tertera pada Tabel 23, sedangkan data selengkapnya tertera pada Lampiran 6. Tabel 23 Nilai Shift-Share Analysis Pengembangan Komoditas Tanaman Perkebunan di Kawasan Agropolitan Sangsaka, Kabupaten Kutai Timur Komponen Share No. Komoditas Pertumbuhan Proporsional Differensial SSA 1 Karet 1,3071 -1,8474 0,0000 -0,5403 2 Lada 1,3071 -1,2835 0,0073 0,0308 3 Kopi 1,3071 -1,1728 0,2826 0,4168 4 Kelapa 1,3071 -1,7547 0,1976 -0,2500 5 Kakao 1,3071 -0,8191 0,3977 0,8857 6 Panili 1,3071 6,1601 2,5094 9,9766 7 Kelapa Sawit 1,3071 3,9069 22,4860 27,7000 Sumber : Kutai Timur Dalam Angka 2002 dan 20042005 dianalisis. Hasil analisis SSA menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengembangan komoditi kelapa sawit di kawasan agropolitan Sangsaka melebihi laju pertumbuhan pengembangan komoditas tanaman perkebunan di Kutai Timur. Berdasarkan nilai differensial pengembangan komoditi kelapa sawit mempunyai nilai yang positif.

6.3. Pengusahaan Tanaman Buah-Buahan