6.4.3. Tanaman Buah-Buahan
Jambu biji, pisang, jeruk, dan nangka merupakan komoditas basis di Kaliorang, namun demikian hanya pisang yang kontribusinya besar yaitu
91 dari luasan tanam buah-buahan di Kaliorang 2.561 ha. Jenis tanaman pisang utama yang diusahakan masyarakat adalah pisang sanggar kepok. Saat ini
tanaman pisang yang diusahakan masyarakat telah terserang penyakit layu Fusarium sp.
, sehingga kondisinya sebagian besar terlantar dan kurang menghasilkan. Karena itu, jika tanaman pisang akan dikembangkan sebagai
salah satu komoditas unggulan, perlu dipikirkan untuk mencari bibit pisang sanggar yang tahan terhadap serangan penyakit tersebut.
6.5. Orientasi Pemasaran Hasil Produksi
Kegiatan koleksi-distribusi di kawasan ini belum berkembang. Jumlah pasar tempat masyarakat menjual hasil pertanian dan membeli barang-barang
produksi serta konsumsi masih sangat terbatas. Pasar terdekat adalah pasar di Sangkulirang yang pencapaiannya memerlukan biaya cukup tinggi. Hal ini sangat
membatasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi baik dalam memasarkan hasil usahatani maupun memperoleh barang konsumsi.
Orientasi pemasaran untuk panen tanaman pangan terutama padi adalah pasar Sangkulirang. Seperti desa-desa di SKP Kaubun, misalnya desa Bumi
Rapak, beras yang dibeli oleh pedagang desa tersebut kemudian diangkut ke pasar di Sangkulirang. Di wilayah Sangkulirang terdapat perusahaan perkebunan dan
perkayuan yang membutuhkan bahan pangan terutama beras. Karena itu kawasan ini terutama SKP Kaubun dimana berkembang lahan sawah dianggap sebagai
lumbung padi untuk wilayah sekitarnya. Seperti halnya tanaman pangan pemasaran tanaman perkebunan kakao
tidak menjadi masalah. Di kawasan tersebut terdapat pedagang pengumpul yang kemudian mengirim hasil panen kakao ke Makasar. Berbeda halnya dengan
tanaman panili walaupun masyarakat merasa mudah dalam pemeliharaan tanaman tetapi untuk pemasaran masih terbatas karena belum ada pedagang pengumpul
dan biasanya baru dijual bila ada masyarakat yang bepergian ke daerah asal Bali.
Pemasaran tanaman buah-buahan terutama pisang, seperti halnya tanaman pangan dan perkebunan dilakukan oleh pedagang pengumpul yang datang ke
kawasan tersebut. Komoditas pisang mulai berkembang setelah diperbaikinya jalan-jalan kabupaten sehingga produksi dapat diangkut untuk dipasarkan ke
Samarinda, Balikpapan bahkan Surabaya.
BAB VII PARTISIPASI DAN ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
7.1. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan
Masyarakat mengetahui istilah pengembangan kawasan di wilayah ini bukan dengan istilah agropolitan, tetapi dengan istilah lain yaitu Gerdabangagri
Gerakan Daerah Pembangunan Agribisnis yang diketahui terutama melalui pertemuan-pertemuan di kelompok tani. Hanya para aparat desa dan tokoh
masyarakat saja yang pernah mendengar langsung istilah Gerdabangagri yaitu pada saat berpartisipasi di forum rapat-rapat resmi yang diadakan di tingkat
kecamatan atau kabupaten. Asal pengetahuan masyarakat akan adanya kebijakan
pengembangan wilayah Gerdabangagri oleh pemda tertera pada Tabel 27.
Tabel 27 Asal Pengetahuan Masyarakat Akan Adanya Kebijakan Pengembangan Wilayah Gerdabangagri
AparatTokoh Masyarakat
Petani Jumlah No. Asal
Mengetahui Jumlah Jumlah Responden
1 Pertemuan Kelompok tani
1 17
19 100
20 80
2 Sosialisasi Pemda
5 83
5 20 Jumlah 6
100 19
100 25
100
Sumber: Data primer diolah. Data pada Tabel 27 menunjukkan bahwa petani mengetahui adanya
kebijakan pengembangan wilayah Gerdabangagri dari adanya pertemuan- pertemuan di kelompok tani 100 dan hanya aparattokoh masyarakat yang
mengetahui adanya kebijakan pengembangan wilayah Gerdabangagri dari sosialisasi oleh pemerintah daerah 83. Gerdabangagri merupakan suatu
program pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah daerah sehingga perlu sosialisasi kepada masyarakat. Aparat atau tokoh masyarakat adalah anggota
masyarakat yang pertama dihubungi pemerintah karena statusnya. Aparat atau tokoh masyarakat diharapkan menjadi jembatan penghubung yang menyampaikan
ide-ide, memberikan pemahaman-pemahaman tentang rencana dan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kepada masyarakatnya.