Masyarakat Empang Persepsi, Pendapat, dan Keinginan Masyarakat Terhadap Lanskap

Empang berperan sebagai penciri atau landmark bagi kawasan tersebut. Sebesar 53,3 responden berpendapat bahwa masjid dan makam merupakan penciri bagi kawasan Empang, 33,3 mengatakan alun-alun, 10 mengatakan bendungan Empang, dan 3,3 mengatakan pertokoan dengan komoditi dagangan yang khas merupakan penciri kawasan Empang. Sosialisasi pada masyarakat terutama yang bermukim di sekitar bangunan kuno sangat penting. Masyarakat harus disadarkan akan pentingnya bangunan- bangunan bersejarah yang ada sehingga mereka bisa turut membantu untuk memelihara lingkungan sekitar bangunan itu. Pendapat masyarakat Empang terhadap eksistensi bangunan kuno yang berada di lingkungan kawasan pemukimannya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Pendapat Masyarakat Empang Terhadap Eksistensi Bangunan Kuno di Kawasan Empang No. Model Wawancara Frekuensi Orang Persentase 1. Citra bangunan kuno Indah 18 60 Tidak indah 12 40 Unik 25 83,3 Tidak unik 5 16,7 2. Jumlah bangunan kuno di kawasan Empang Masih cukup banyak 9 30 Sedikit 21 70 3. Nilai bangunan kuno bagi masyarakat Empang Budaya tinggi 30 100 Tidak bernilai budaya Sejarah Tinggi 30 100 Tidak bernilai sejarah Membanggakan 25 83,3 Tidak Membanggakan 5 16,7 Fungsional 30 100 Tidak fungsional

4.4.2 Masyarakat Kota Bogor

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diperoleh data identitas responden yang sangat beragam. Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini berasal dari berbagai tempat di Kota Bogor dan diklasifikasikan kedalam enam kelompok berdasarkan Kecamatan tempatnya tinggal, yaitu 6,7 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Tengah, 10 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Utara, 10 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Timur, 26,7 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Selatan, 36,7 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Barat, dan 10 masyarakat berasal dari Kecamatan Tanah Sareal. Aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Bogor saat mengunjungi kawasan Empang bervariasi, antara lain sebesar 43,4 masyarakat Kota Bogor melakukan kegiatan belanja kebutuhan beribadah, 20 masyarakat mekalukan kegiatan terkait aktivitas keagamaan yang berlangsung di Empang seperti berziarah ke makam Habib Abdullah bin Mukhsin Al Attas, pengajian, atau menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan 6,7 masyarakat mengunjungi kawasan Empang untuk bersilaturahmi pada sanak saudara yang bermukim di kawasan ini. Sementara sisanya, sebanyak 30 masyarakat Kota Bogor mengaku hanya sering melewati kawasan ini karena kawasan Empang dilalui oleh rute angkot darimenuju kediamannya. Waktu kunjungan masyarakat Kota Bogor ke kawasan Empang terkait dengan aktivitas yang dilakukan masyarakat di kawasan ini. 73,3 masyarakat menyatakan berkunjung ke kawasan Empang pada hari kerja, 16,7 masyarakat berkunjung pada akhir pekan, dan 10 masyarakat berkunjung hanya pada saat hari besar keagamaan. Beragamnya aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Bogor di kawasan Empang merupakan potensi yang dimiliki oleh kawaan ini. Namun, hal tersebut tidak diiringi oleh pengetahuan masyarakat terhadap sejarah perkembangan kawasan Empang sebagai suatu kawasan pemukiman awal yang menjadi inti dari pertumbuhan Kota Bogor. 23,3 responden sudah mengetahui sejarah perkembangan kawasan Empang dan 76,7 lainnya menyatakan tidak mengetahui sejarah perkembangannya. Perbedaan pengetahuan terhadap sejarah perkembangan kawasan Empang tidak mempengaruhi persepsi masyarakat, sebesar 76,7 responden sepakat bahwa kawasan Empang merupakan sebuah kawasan bernilai sejarah dan memiliki budaya yang khas bila dibandingkan dengan daerah lain di Kota Bogor.