Masyarakat Kota Bogor Persepsi, Pendapat, dan Keinginan Masyarakat Terhadap Lanskap
kelompok berdasarkan Kecamatan tempatnya tinggal, yaitu 6,7 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Tengah, 10 masyarakat berasal dari Kecamatan
Bogor Utara, 10 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Timur, 26,7 masyarakat berasal dari Kecamatan Bogor Selatan, 36,7 masyarakat berasal dari
Kecamatan Bogor Barat, dan 10 masyarakat berasal dari Kecamatan Tanah Sareal.
Aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Bogor saat mengunjungi kawasan Empang bervariasi, antara lain sebesar 43,4 masyarakat Kota Bogor
melakukan kegiatan belanja kebutuhan beribadah, 20 masyarakat mekalukan kegiatan terkait aktivitas keagamaan yang berlangsung di Empang seperti
berziarah ke makam Habib Abdullah bin Mukhsin Al Attas, pengajian, atau menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan 6,7 masyarakat
mengunjungi kawasan Empang untuk bersilaturahmi pada sanak saudara yang bermukim di kawasan ini. Sementara sisanya, sebanyak 30 masyarakat Kota
Bogor mengaku hanya sering melewati kawasan ini karena kawasan Empang dilalui oleh rute angkot darimenuju kediamannya. Waktu kunjungan masyarakat
Kota Bogor ke kawasan Empang terkait dengan aktivitas yang dilakukan masyarakat di kawasan ini. 73,3 masyarakat menyatakan berkunjung ke
kawasan Empang pada hari kerja, 16,7 masyarakat berkunjung pada akhir pekan, dan 10 masyarakat berkunjung hanya pada saat hari besar keagamaan.
Beragamnya aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Bogor di kawasan Empang merupakan potensi yang dimiliki oleh kawaan ini. Namun, hal tersebut
tidak diiringi oleh pengetahuan masyarakat terhadap sejarah perkembangan kawasan Empang sebagai suatu kawasan pemukiman awal yang menjadi inti dari
pertumbuhan Kota Bogor. 23,3 responden sudah mengetahui sejarah perkembangan kawasan Empang dan 76,7 lainnya menyatakan tidak
mengetahui sejarah perkembangannya. Perbedaan pengetahuan terhadap sejarah perkembangan kawasan Empang tidak mempengaruhi persepsi masyarakat,
sebesar 76,7 responden sepakat bahwa kawasan Empang merupakan sebuah kawasan bernilai sejarah dan memiliki budaya yang khas bila dibandingkan
dengan daerah lain di Kota Bogor.
Perubahan yang terjadi di Kawasan Empang turut dirasakan oleh masyarakat Kota Bogor. Sebesar 33,3 responden mengatakan bahwa kawasan
Empang mengalami banyak perubahan sementara 66,7 lainnya mengatakan bahwa kawasan Empang tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Perubahan
yang paling menonjol antara lain terkait dengan perubahan perubahan lingkunganlanskap 40 seperti perubahan lahan terbuka menjadi pemukiman
ataupun area pemukiman yang berubah menjadi area perdagangan, sarana dan prasarana 26,7 yang dapat menunjang kehidupan masyarakat saat ini,
perubahan terkait alih fungsi bangunan tinggal 23,3 menjadi toko, perubahan terkait aktivitas masyarakat 6,7 yang mulai meninggalkan budaya lokalnya
yang khas, serta perubahan dalam komposisi masyarakat dengan bertambahnya anggota masyarakat barupendatang 3,3 yang bermukim di kawasan Empang.
Masyarakat Kota Bogor sepakat bahwa kawasan Empang memiliki karakteristik dominan sebagai kawasan pemukiman bagi masyarakat keturunan
Arab. Saat ini, 86,7 responden masih dapat merasakan nuansa pemukiman Arab di kawasan Empang. Bagi masyarakat Kota Bogor, elemen lanskap sejarah di
kawasan Empang berperan sebagai penciri atau landmark kawasan. Sebesar 40 responden memilih masjid dan makam sebagai penciri bagi kawasan Empang,
alun-alun 26,7, pertokoan dengan komoditi dagangan yang khas 20, dan bendungan Empang 13,3.
Sosialisasi pada masyarakat luas akan pentingnya bangunan kuno pada suatu kawasan bersejarah diperlukan agar bangunan tersebut bisa dijadikan
sebagai obyek pendidikan. Pendapat masyarakat Kota Bogor terhadap eksistensi bangunan kuno yang berada di kawasan Empang dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Pendapat Masyarakat Kota Bogor Terhadap Eksistensi Bangunan Kuno di Kawasan Empang
No. Model Wawancara
Frekuensi Orang
Persentase
1. Citra bangunan kuno
Indah 15
50 Tidak indah
15 50
Unik 30
100 Tidak unik
Tabel 17. Lanjutan
No. Model Wawancara
Frekuensi Orang
Persentase
2. Jumlah bangunan kuno
di kawasan Empang Masih cukup banyak
12 40
Sedikit 18
60 3.
Nilai bangunan kuno bagi masyarakat Kota
Bogor Budaya tinggi
30 100
Tidak bernilai budaya Sejarah Tinggi
30 100
Tidak bernilai sejarah Membanggakan
25 83,3
Tidak Membanggakan 5
16,7 Fungsional
21 70
Tidak fungsional 9
30
Persepsi dan pendapat masyarakat terhadap kawasan Empang sangat beragam, namun dukungan masyarakat Kota Bogor baik yang bermukim di dalam
maupun di luar kawasan terhadap pelestarian kawasan Empang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, yaitu 100 mengatakan setuju apabila
dilakukan tindakan pelestarian terhadap kesejarahan dan kebudayaan kawasan Empang. Dukungan masyarakat yang sangat besar diwujudkan dengan kesediaan
masyarakat berpartisipasi secara aktif dengan turut menyumbang pikiran 45, tenaga 10, dana 1,67, dan bahkan 11,67 responden bersedia untuk
mendukung dan berpartisipasi aktif dengan menyumbang segala yang mereka miliki baik pikiran, tenaga, dan dana. Namun 31,67 responden masih
memberikan dukungan secara pasif. Hal tersebut merupakan potensi yang harus diarahkan pada peran serta aktif masyarakat.
Keinginan masyarakat dalam upaya pelestarian kawasan Empang antara lain keinginan untuk melestarikan dan mempertahankan nilai historis kawasan
dengan penataan yang lebih baik, melestarikan dan mengembangkan aktivitas ekonomi dan budaya yang ada, pengelolaan kawasan terkait pemeliharaan elemen
lanskap sejarah, kebersihan, dan PKL di lingkungan sekitar alun-alun, serta penetapan kawasan Empang sebagai kawasan cagar budaya Kota Bogor. Untuk
mewujudkan pelestarian dan pengembangan lanskap sejarah kawasan Empang yang berkelanjutan dibutuhkan kerjasama holistik antara pemerintah daerah, pihak
swasta, serta masyarakat Empang dan masyarakat Kota Bogor pada umumnya.